33-Pulang

341 39 101
                                    

Selamat membaca📖

Setelah bertemu teman lamanya, Tasya kembali ke rumah.

"Ma, Pa," panggilnya saat memasuki rumah.

"Baru pulang? dari mana tadi?" tanya mama Tasya mengintrogasi.

"Jumpain teman, Ma. Gak jauh kok dari sini," mendengar jawaban Tasya mamanya hanya mangut-mangut saja.

-----------------------------------------------------
Paginya Vani dan teman satu sekolahnya sudah siap-siap. Berhubung nanti mereka akan jalan malam.

"Tom!" panggil Vani pada Tomi. Yang dipanggil akhirnya menoleh.

"Kita ke rumah Tasya, yuk? kan gak jauh dari sini,"

"Boleh deh, tapi nanti kalau dimarahin Bu Aning lagi gimana?" Tomi ragu diberi izin.

"Tenang aja, gue yang bilang kali ini," ucap Vani sambil menepuk dadanya sendiri, seolah menyombongkan diri.

"Sip dah,"

------------------------------------------------------

"Permisi, Bu.. saya mau izin sebentar, boleh Bu?" tanya Vani hati-hati melihat wajah galak Bu Aning.

"Ke mana?" balas Bu Aning dengan rasa seperti mengintrogasi.

"Ke rumah teman, Bu. Gak jauh kok dari sini. Saya mau ambil barang dari dia Bu, boleh ya?" pinta Vani hati-hati dengan sedikit berbohong.

"Tentu saja boleh Vania," balas Bu Aning tiba-tiba melembut.

Tomi terkejut, kemarin saja sewaktu dia meminta izin responsnya tidak ada baik-baiknya sama sekali.

"Terimakasih, Bu. Oh iya sekalian sama Tomi, Jerry sama Aldo juga ya Bu?" Vani takut-takut menyebutkan, takut disebut melunjak.

"Iya tentu saja boleh, silahkan," kata Bu Aning yang langsung membuat Tomi mengangga tak percaya.

Akhirnya Vani menyuruh Tomi untuk memanggil Jerry dan Aldo. Kemudia mereka berjalan kaki menuju rumah Tasya.

"Van, lo pakai pelet ya?" tanya Tomi penasaran.

"Otak lo kotor banget, Tom. Kasiin diterjen gih. Anak baik kaya gue mah dipercaya siapa aja kali," Vani menoyor Tomi.

"Biasa aja dong lo, Van. Kaya gak bandel aja. Kalau lo anak baik-baik dan ngatain gue buruk, ngapain lo temanan sama gue?"

"Tunggu.. apa lo bilang? sorry tapi gue gak anggap lo teman," Vani menahan tawanya.

"Wah... parah lo Van, yaudah gak usah dekat-dekat gue!" Tomi pura-pura membentak. Akhirnya mereka berdua tertawa dan diikuti oleh Jerry dan Aldo.

Dalam hati Jerry berkata
Kalau lihat senyum dan tawa lo tiap hari kaya gini Van, gue gak tega buat bertindak lebih sama lo. Apa gue nyerah aja?

Plak

Vani memukul Jerry dengan sandalnya.

" Nih hadiah buat orang yang sering melamun, ya gak, Tom?" kini Vani yang mengajak bicara Tomi.

"Sorry kita gak kenal," Tomi balas dendam.

Akhirnya mereka Vani dan Tomi kejar-kejaran entah ke mana. Sampai melupakan tujuan utama mereka.

Tanpa sadar, Jerry terus memandangi Vani yang terlihat sangat bahagia itu.

"Woy, Jer! lo kenapa?" tanya Aldo.

"Gak apa-apa. Rumah Tasya dimana ya? lo tahu?" Jerry mengalihkan pembicaraan.

"Engga, tanya Tomi coba. Eh tapi, bukannya dia sekolah ya? kan sore baru pulang?" Aldo mencoba mengingat-ingat.

"Iya, si Vani lupa kayanya ini. Balik gih," ajak Jerry pada Aldo.

Akhirnya tanpa memedulikan Vani dan Tomi yang entah kemana, Jerry dan Aldo kembali ke penginapan.

Siangnya mereka sudah menelepon Tasya. Tasya akhirnya tak mengikuti pembekalan akhir sekolah untuk pemberangkatan pelatnas dengan alasan urusan penting. Ia takut temannya salah sangka lagi bila tak segera menemui mereka.

Dengan langkah terburu-buru akhirnya Tasya tiba di tempat berkumpulnya Vani dan kawan-kawan. Ia melambaikan tangannya pada mereka.

"Do, Jer, Tom, Van," panggilnya satu persatu.

Mereka akhirnya datang dan mengikuti langkah Tasya menuju kediamannya.

"Jadi sekarang lo tinggal di sini?" tanya Vani setelah tiba di kediaman Tasya.

"Iya, Van. Rumah dinas papa sih," balas Tasya.

"Ehh ada anak-anak, akhirnya berkunjung juga," Mama Tasya mendekat ke ruang tamu dan malah ikutan berbincang.

"Tasya bawaain makanan sama minuman gih, " suruh mamamya.

"Iya, Ma..."

"Kalian naik apa ke sini, Nak?" tanya mama Tasya.

"Bus, tante. Kebetulan ada acara perpisahan sekaligus study tour gak jauh dari sini,"

"Kebetulan sekali, mari nak, lanjutin lagi ngobrolnya ya," Mama Tasya akhirnya pergi dan berpapasan ketika Tasya membawa makanan dan minuman.

Setelah berbincang selama lebih dari se-jam akhirnya mereka menyudahinya. Terlebih, malam nanti mereka akan kembali.

"Kita balik ya, Sya. Nanti malam mau berangkat soalnya," kata Vani.

"Ya cepat banget, Padahal masih baru juga. Yaudah balik gih. Nanti aku lihat kalian berangkat deh," kata Tasya.

" Ahh.. jangan gitu dong, Sya gue kan jadi gak enak perginya," Vani langsung memeluk Tasya.

"Habisnya kita udah lama gak bareng kaya gini, dan sekarang sekalinya ketemu cuma sebentar," raut wajah Tasya sudah berubah sedih.

"Kok jadi melow gini, ayo kita foto bareng!" Tomi sudah menyiapkan tongsis beserta handphonenya.

"Ayo, katakan BUNCIS!" teriak Tomi.

cekrek...

Akhirnya ada beberapa foto sebagai dokumentasi pertemuan 5 orang sahabat setelah berpisah selama 2 tahun.

"Yaudah, kita balik ya, Sya," kata Aldo.

"Dah Tasya..." serempak mereka berempat meninggalkan Tasya di depan gerbang.

TBC
Selasa, 01 Mei 2018.

Agak ngebut Soalnya kejar tayang sama next work, gpp ya. Hehehehehe.

Btw, Selamat Hari Buruh Nasional🎉. Buat para Buruh terimakasih atas Jasa-jasamu. Bye.

Bukan Salah Jodoh [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang