Selamat membaca📖
"Ahh kenapa Tasya gak ada kabar sih?" gerutuh Vani melihat sesekali ke handphonenya.
"Kenapa, lo Van?" Aldo tiba- tiba datang sambil menepuk pundak Vani.
Ya benar, mereka berempat sebenarnya masih satu sekolah di salah satu SMA Negeri di Jakarta. mereka tidak akan berpisah, karena pesan dari Tasya yang menginginkan mereka untuk tetap bersama meski tanpa dirinya.
"Ini, Do si Tasya. Udah sebulan loh gak ada ngabarin kita-kita gimana dong?"
"Ya gimana ya, Van? Gue sih gak tahu persis gimana. Ya, mungkin dia di sana ada urusan. Sibuk kali, mungkin ujian atau apalah. Jangan berburuk sangkah gitu, 'kan lo tahu sendiri si Tasya di Yogyakarta, mana sekolahnya favorite lagi. Ya kali dia kaya Gue santai- santai," Aldo menyakini argumennya namun, ia berusaha meyakinkan Vani untuk tak berburuk sangka. Setidaknya dapat menenangkan perasaaan sahabatnya itu.
"Oh, iya juga sih, Do. Mungkin di sana dia kerepotan banget, lah lo tahu sendiri kan Do, gimana tuh anak bloonnya dulu. Ya mungkin dia lagi belajar keras kali ya?" gurau Vani sambil terkekh geli membayangkan Tasya dengan setumpuk tugas yang sedang dikerjakannya dengan kepulan asap yang keluar dari kepalanya.
Aldo menaikkan kedua bahunya lalu berlalu meninggalkan vani, pertanda tidak mau melanjutkan pembicaraan lagi
"Lo kejam banget, Do! Pake acara ninggalin gue segala, gue belum selesai tahu!" Vani jengkel melihat Aldo yang meninggalkannya. Dihentak-hentakkannya kakinya lalu bersidekap dengan wajah menahan kesal.
***
" Pengumuman buat seluruh anggota OSIS harap datang segera kami tunggu di ruangan OSIS!"Begitulah pengumuman yang terdengar dari Pengeras suara di sekolah mereka. Mendengar itu, membuat Aldo bernisiatif memanggil temannya, karena sejak tadi mereka masih diam.
"Jer, Van, Tom, pergi gih dipanggil tuh," seru Aldo dari bangku belakang, tepatnya pas di belakang bangku Jerry dan di samping Tomi.
Yah benar, mereka bertiga adalah perangkat OSIS. Sedangkan Aldo, memilih menjadi siswa biasa saja. Padahal jika dia mau, dia juga bisa ikut, karena Aldo terkenal sebagai most wanted di SMAnya sekarang ini. Hanya saja, ia tidak terlalu menyukai organisasi yang membuatnya merasa pusing 7 keliling.
Jerry, Tomi dan Vani pun segera keluar dari ruang kelas dan tak lupa permisi dengan guru yang sedang masuk di ruangannya sekarang ini.
***
Sekarang seluruh anggota OSIS telah berkumpul dan Bu Aning selaku pembina OSIS mulai menggabil alih. Sekarang beliau sedang menyampaikan perihal untuk mengadakan acara pensi. Mereka semua mulai berkoordinasi untuk menentukan Tema dan juga hal-hal yang kan diperlukan dalam acara nantinya.Terlebih lagi Vani yang ditunjuk kali ini sebagai bendahara pensi tahun ini.
Astaga gue harus memasang wajah galak dong untuk menemui setiap siswa agar secepatnya melunasi tunggakan.
Gerutu Vani Dalam hati. Dengan membuang napas yang berat akhirnya Vani menerima Jabatan itu. Mau tak mau, bukan? Mana mungkin Vani menolak jabatan tersebut.
Seusainya mereka berdiskusi akhirnya mereka kembali ke Kelas masing-masing.
Beruntung, setibanya mereka di kelas, Ibu Kartini yang tadinya masuk ke kelas sudah selesai jam mengajarnya dan kini telah berganti menjadi jam istirahat.
"Tadi dipanggil ngapain?" tanya Aldo yang sepertinya penasaran setelah rombongan Vani di lorong kelas, tempat Aldo berdiri.
"Biasalah acara pensi, lo si Do kenapa gak ikutan jadi anggota OSIS aja? 'Kan lumayan ada lo jadi tambah ramai," balas Tomi sambil menyenggol bahu Aldo pertanda bahwa Tomi benar-brnar ingin Aldo tergabung dalam OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Jodoh [Completed✔]
Fiksi Remaja[Revisi 70 part] Diprivate acak demi keamanan, karena ada akun mirror. Follow kemudian re-login. Ini bukan sekadar cerita cinta anak remaja tapi, cerita fiksi berkombinasi dengan ilmu pengetahuan seputar Olimpiade dan pengetahuan lainnya. Bukan ceri...