Selamat Membaca 📖
Cusss💨***
"Ini lo Van?" tanya Tomi dengan tatapan tak menyangka."Iyalah, emang lo kira siapa hah?!" bentak Vani pada Tomi gak ada baik-baiknya. Vani bahkan memukul pundak Tomi, walau tak keras.
"Ya, elo juga sih. Tapi keliatan beda banget," seru Tomi dengan tatapan menilai.
"Jelas dong, Tom. Ini itu hari istimewa dan gue dandan buat orang yang istimewa juga," seru Vani bersemangat.
"Lo barengan sama bintang tamu kemaren?" tanya Tomi yang dibalas Vani dengan mengangguk antusias.
"Kok lo gak ngenalin dia ke kita-kita sih?" tanya Tomi dengan tatapan kesal.
"Ye.. kita masih temenan, lo doain aja deh. Ntar kalau udah ada perkembangan gue bakal kasih tau ke elo dan kenalin dia deh," Vani terkekeh sendiri menghayalkan hal-hal manis yang ia harapakan hari ini terjadi.
"Lo jangan kebanyakan ngayal Van, btw lo potong rambut karena ini juga?" tanya Tomi yang baru menyadari ada perubahan dari rambut Vani.
"Iya, gimana? keliatan lebih segar dan awet muda kan gue?" tanya Vani penasaran pada Tomi.
"Gak sih. Biasa aja. Tapi gue liat,
lo pake gaun putih kembang gini, berasa lagi mau nikahan aja ya," kekeh Tomi melihat Vani. Tomi sempat memegang renda-renda dari gaun Vani yang menurut Tomi berlebihan."Lo gila Tom? gue juga gak mau pake gaun putih gini, ini kan dress code, nyebelin lo emang! kalau gue nikahan yang pasti sama Exel lah. Gue bakalan pake gaun panjang kali, gak bakal pakai gaun kaya gini," tiba-tiba Vani bergaya bak model dengan kalem. Saat ini ia memakai gaun putih dengan hiasan jepitan rambut bulu-bulu bewarna senada. Rambutnya ia biarkan jatuh terurai.
"Gimana, Tom? gue udah cantik ngalahin artis-artis di tv gak?" tanya Vani sambil berlenggak-lenggok di hadapan Tomi seperti seorang model yang sedang fashion show di atas karpet merah.
(Fyi, dress code prom night kali ini adalah gaun putih untuk anak perempuan dan jas hitam untuk anak laki-laki.)
"Nah gitu lo cantik bener, Van. Gitu aja terus, gue yakin si Exel klepek-klepek sama lo, kalem dikit lah jadi cewek. Tapi, kalau lo entar nikahan jangan pake gaun panjang,""Kenapa?"
"Lo bakalan tenggelem, lo kan pendek!" lagi-lagi Tomi mengerjai Vani. Memang benar bila ia pendek. Namun, sekarang ia sedang menggunakan sepatu dengan hak yang sangat tinggi.
"Bawel banget lo!" Vani menjitak kepala Tomi karena kesal.
"Lo sih pake sepatu atau bakiak? tinggi amat hak sepatu lo Van, hak sepatu lo itu udah melebihi dari kadar hak yang lo punya buat tumbuh lebih tinggi lagi, Van," lagi-lagi Tomi mengerjai Vani. Sepertinya mengusili Vani adalah tambahan daftar hobby dari Tomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Jodoh [Completed✔]
Fiksi Remaja[Revisi 70 part] Diprivate acak demi keamanan, karena ada akun mirror. Follow kemudian re-login. Ini bukan sekadar cerita cinta anak remaja tapi, cerita fiksi berkombinasi dengan ilmu pengetahuan seputar Olimpiade dan pengetahuan lainnya. Bukan ceri...