Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen untuk part ini🙏
Sesuai permintaan dindastdj yang kebetulan udah aku ketik duluan. Hehehe kayanya aku mulai jadi cenayang deh.
Beberapa bulan ini, dilalui Aldo dengan beragam rasa tak enak yang menyelimuti hatinya. Ada rasa kewajiban yang menuntutnya untuk bertahan. Namun, namanya juga manusia, punya batas kesabaran juga. Sama seperti Aldo. Batas kesabarannya sudah mencapai batasnya.
Merasa tak nyaman dengan tinggal bersama keluarga, Aldo memutuskan untuk mencari tempat tinggal yang baru. Ia tinggal bersama Bang Vino yang kebetulan mutasi kerja karena sudah ada cabang baru.
Awalnya, Aldo merasa aman-aman saja tinggal bersama saudaranya yang tak lain adalah di rumah orangtua dari Luna. Tapi, lambat laun Aldo merasa terbebani. Setiap hari Luna selalu mengikutinya kemana pun ia berada meski beda jurusan. Luna memang satu kampus dengan Aldo, tapi ia mengambil jurusan pendidikan bimbingan dan konseling.
Luna yang sering membuat Aldo malu karena kebiasaan buruk Luna. Sejujurnya sejak awal Aldo tak mau dijodohkan seperti ini. Seperti masih di jaman Siti Nurbaya, pikirnya.
Luna adalah perempuan berkaca mata dengan gigi berpagar, belum lagi kuciran rambut Luna yang membuat Aldo tak habis pikir. Entahlah, Luna memang tak pandai berdandan atau memang begitu, tapi tampilannya membuat Aldo semakin tak suka.
Berada satu atap dengan orang yang dijodohkan dengan kita siapa yang suka? Setiap hari Aldo selalu bertemu dengan Luna meski ia menghindarinya. Tunggu--- Aldo tak bisa menghindar, karena ia menempati kediaman Luna. Bagaimana caranya untuk pergi kalau begitu?
Maka, Aldo berniat melarikan diri, meski akan tetap bertemu dengan Luna. Sebenarnya Aldo tak terlalu terganggu dengan dandanan Luna, tapi sikap otoriter Luna yang takut kehilangan Aldo yang memang karena Aldo adalah most wanted tak bisa dipungkiri.
Pernah waktu itu, Aldo akan bergabung dengan suatu organisasi, namun tiba-tiba saja Luna datang dan menarik Aldo dari kumpulan itu, dan hal ini benar-benar membuat Aldo marah dan malu. Belum lagi olok-olokkan teman Aldo yang mengatai Luna semakin membuat Aldo kesal. Tampilan Luna yang memakai kacamata molor, behel bewarna kuning dan juga rambut yang digulung tak rapi, itu semua membuat Aldo ilfeel.
"Al, jangan pergi. Please gue akan berubah." kata-kata itu terus berkumandang di telinga Aldo. Luna kerap kali melakukan kesalahan yang sama. Ibaranya Aldo bukan lagi kali kedua pada yang sama, melainkan sudah kali keseratus pada yang sama.
"Udah cukup ya Lun. Sebelum lo mgerubah sifat lo, gue gak bakalan balik." Aldo pergi memborong barang-barangnya menuju tempat yang baru. Bang Vino memang sudah duluan pindahnya, maka dari itu Aldo menyusulnya.
Kini Luna hanya bisa terdiam melihat kepergian Aldo.
***
Tomi sedang pusing. Ada banyak materi yang tak dikuasainya sejak awal, oleh sebab itu dia mengejar ketertinggalannya mulai dari dasar. Ilmu Hukum universitas negeri Sebelas Maret, adalah jurusan Tomi saat ini.Perkuliahan jurusan hukum ini memang di luar ekspetasi Tomi. Tomi harus belajar ilmu-ilmu sosial yang tidak dipelajarinya sewaktu SMA. Tomi harus mampu menguasai ilmu politik, ilmu pemerintahan, hubungan internasional, antropologi sosial dan lainnya di luar dari pada bayangan Tomi yang berpikir hanya materi hukum saja, nyatanya tidak.
Untuk mesiasatinya, Tomi mengikuti organisasi bidang musik yang jadwal latihannya dua kali seminggu. Di sana Tomi belajar banyak hal, salah satunya untuk menjadi orang yang cerdas, otak kiri dan kanan harus di koordinasikan. Seperti Tomi misalnya, ia belajar ilmu hukum juga belajar seni agar tak jenuh dan membuat daya konsentrasinya meningkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Jodoh [Completed✔]
Teen Fiction[Revisi 70 part] Diprivate acak demi keamanan, karena ada akun mirror. Follow kemudian re-login. Ini bukan sekadar cerita cinta anak remaja tapi, cerita fiksi berkombinasi dengan ilmu pengetahuan seputar Olimpiade dan pengetahuan lainnya. Bukan ceri...