Karena untuk mendekatimu aku perlu berteman denganmu dahulu, lalu berteman dengan hatimu, agar kamu tertarik padaku.-Rhn.
Setelahnya Tasya menutup pintu tak lupa mengucap salam pada Deo.
Deo pun akhirnya menuju kamarnya dan mulai membaca buku untuk ujian Teori besok.
☀☀
Keesokan Paginya, anak-anak sudah memadati ruangan aula yang sudah disusun Bangku untuk ujian Teori. Terdengar suara krusak-krusuk yang berasal dari peserta Lomba.Banyak dari mereka yang nampak santai sambil mengingat Materi. Namun, tak sedikit juga yang nampak tegang dengan wajar harap-harap Cemas, Tasya Contohnya.
Kali ini Tasya sampai harus menarik napas dalam-dalam dan membuang napas dari mulut secara perlahan. Mengapa tidak? ia sangat khawatir, pasalnya sebentar lagi akan diadakan ujian teori. Bukan masalah materi Tasya kurang dalam atau kurang kuat, hanya saja ia gugup bila bertemu banyak orang yang pintarnya tingat dewa. Misalnya, Dosen-dosen ternama dari universitas terkemuka di Indonesia seperti, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung dan Universitas serta Institut ternama lainnya.
Itu masih yang dalam negeri, ada juga lulusan dari luar negeri, seperti Harvard University, University of Oxford, NUS, NTU, dan banyak lainnya yang menjadi juri dalam ajang bergengsi ini.
Ada juga diundang para alumni peraih medali OSN dan bahkan ada alumni Peraih Medali tingkat Internasional. Siapa yang tidak gugup kalau begini?
Tasya berusaha untuk tetap tenang, ia berusaha mengingat-ingat kembali materi yang pernah ia pelajari bersama Kak Septi.
🕛🕧🕐🕜
Sudah dua setengah jam berlalu, akhirnya ujian teori selesai. Sebenarnya ujian teori tidaklah terlalu rumit, masih ada yang lebih rumit bukan? ujian parktikum misalnya. Bayangkan saja, kadang sedikit saja kita mengalami kesalahan, bisa berakibat fatal terhadap Score yang kita hasilkan.Tasya akhirnya menyelesaikan ujian materinya dengan mantap, ia menjawab berbagai pertanyaan dengan teratur dan bertahap, ia juga tidak tergesa-gesa mengingat sistem penilaian yang ketat yang menggunakan sistem Minus bila salah.
Setelahnya selesai mereka belum boleh untuk keluar, mereka harus mendengarkan pengarahan terlebih dahulu. Mereka semua mendengar dengan cermat setiap perkataan.
Akhirnya, anak-anak yang memadati lokasi Ujian akhirnya keluar teratur. Mereka pergi keluar untuk berjalan-jalan sejenak sambil belajar dan setelahnya dapat digunakan untuk istirahat berdasarkan arahan yang telah disampaikan pihak panitia.
Tasya susah payah keluar dengan berusaha menyelip dari peserta lomba untuk mencari Deo.
Ingat, Tasya mencari Deo bukan karena apa-apa, Sebelumnya Tasya ditawari oleh Deo untuk belajar Praktikum bersama. Siapa yang akan menolak coba?
Jadi, ngomong-ngomong soal Deo, ternyata dia sudah pernah mengikuti OSN ditahun sebelumnya. Pantas saja dia sedikit banyak sudah tahu mengenai seluk-beluk OSN.
Malam itu, Deo berjanji akan mengajari Tasya ujian parktikum dengan syarat menunggunya di taman belakang penginapan. Tasya membuang jauh-jauh pikiran negatifnya untuk Deo, ia hanya berpikir ini demi kelanjutan Prestasinya.
Setelah menunggu 15 menit akhirnya Deo baru nampak. Ia berlari ke arah Tasya dan sampai dengan keringat yang nampak membanjiri tubuhnya serta rambutnya yang nampak sedikit berair,yang menambah kesan keren pada diri seorang Theodore Amodeous.
Buru-buru Tasya menggelengkan kepalanya sambil mengusir pikiran genitnya yang sudah n
entah sampai dimana. Ia mengingat kembali tujuan kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Jodoh [Completed✔]
Fiksi Remaja[Revisi 70 part] Diprivate acak demi keamanan, karena ada akun mirror. Follow kemudian re-login. Ini bukan sekadar cerita cinta anak remaja tapi, cerita fiksi berkombinasi dengan ilmu pengetahuan seputar Olimpiade dan pengetahuan lainnya. Bukan ceri...