39-Awkward moment

383 28 46
                                    

Selamat membaca📖

"Jer, lo liat deh, yang mana yang cocok buat gue?" tanya Vani menyodorkan 2 buah baju yang akan dikenakannya di pesta ulang tahun Tomi.

"Ehm.." Jerry nampak sedang menimbang-nimbang.

"Yang ini aja kali ya?" tanya Vani menunjukkan gaun bewarna biru.

"Iya,"

"Tapi, ahh gue gak suka, Jer. Keliatan gelap birunya. Gue warna hijau aja deh," Vani terus mengubrak-abrik bajunya di ruang tamu.

Berulang-ulang Vani mengenakan pakaian gaun yang sebenarnya bagus semua. Tapi, entahlah seperti itu memang sifat perempuan?

"Lo mah, Jer dari tadi duduk doang. Pilihin yang bagus sama gue kek,"

"Gue rasa sama aja, Van. Semuanya bagus kok,"
apalagi kalau elo yang make. Lanjut Jerry dalam hati.

"Tapi lo kan bisa saranin gue gitu yang paling bagus, gue ngundang si Exel buat jadi partner,"

"Ohh.. yaudah lo pake yang warna kuning aja, cocok kayanya,"

Entahlah, mungkin ini yang dinamakan susah move on. Kadang jarak yang masih dekat dengan seseorang yang akan kita coba ikhlaskan juga berpengaruh terhadap proses move on.

"Ah.. yaudah gue pake yang warna merah aja deh," balas Vani tanpa merasa berdosa.

***

"Ya ampun, Tom lo ganteng banget hari ini, Selamat ulang tahun ya,"

"Bisa aja lo, Van. Btw lo juga, cantik banget. Sama siapa ke sini?"

"Ehm..," Vani berdehem dan keluarlah Exel.

"Sorry lama ya, tadi toiletnya ramai,"

"Ahh.. engga apa-apa, Xel. Ini teman gue kenalin,"

"Exel,"

"Tomi," mereka berduka saling berkenalan.

"Lo yang bintang tamu waktu pensi bukan?" tanya Tomi penasaran.

"Iya, Btw Happy birthday ya bro," balas Exel dengan tos-tosan ala anak lelaki.

"Jerry sama Aldo mana,Van?"

"Gak tau, mungkin bentar lagi sampai,"

"Yaudah gue ke sana dulu ya, Tom. Mau duduk, lagi pegal ni kaki,"

"Yaudah sana. Bisa aja lo, Van Hehehe,"

Kini Tomi berdiri untuk menyambut tamu undangannya. Hari ini tepat usianya 17 tahun. Mengenai Tasya, dia sudah memberi kado pada Tomi. Meski hanya lewat pak pos sebagai perantara dan Video call jangka pendeknya dengan Tasya. Itu sudah lebih dari cukup.

"Xel, gue mau ke toilet bentar ya," pinta Vani yang dibalas anggukan oleh Exel.

Setibanya di toilet Vani hendak mencuci tangan sambil berkaca melihat penampilannya yang masih oke atau tidak?

Namun, di luar dugaan Vani melihat Tania di toilet itu.

Tania datang? Tomi tumben ngundang adik tingkat, biasanya undangannya teman dekat doang. Begitulah pikir Vani dalam hati.

Tania yang merasa diperhatikan akhirnya menoleh dan menyapa Vani.

"Kak Vani, hai kak, kakak cantik banget malam ini, "

"Hehehe iya, makasih kamu juga," pandangan Vani seolah bertanya lo kok bisa ada di sini?

"Aku duluan ya, kak. Udah kelamaan di toilet,"

***
"Ahh sorry kak lama, tadi banyak orang di dalam."

"Gak papa,"

"Jer, ahh lo mau dahuluin gue aja ya? PJ lo mana lagi?" teriak Tomi kuat yang mengakibatkan Vani mendengarnya lalu datang menuju arah sumber suara.

"Apaan?" tanya Jerry

"Itu, lo bawa Tania sebagai partner lo kan?"

"Iya, emang gue mau bawa siapa? kan lo sendiri yang gak bolehin datang kalau gak bawa partner,"

"Tapi kenapa lo milih Tania?" tanya seseorang dengan suara yang baru hadir, dia adalah Vani.

Jerry yang melihat Vani bertanya seperti itu jadi tak enak hati.

"Dia yang minta ikut," balas Jerry cuek yang membuat Tania jadi sedikit merasa tak enak.

"Ohh.. udah gue duga. Gak mungkin lo yang minta kan, Jer" Vani tertawa canggung dan melihat raut wajah yang sedih dari Tania.

"Di sini ternyata, gue cari kemana-mana pantes gak keliatan, " terdengar suara yang sedikit bas di tengah-tengah mereka. Dia, Exel.

"Aduh, sorry, Xel. Gue tadi gak sengaja dengar suara si Tom ini, yaudah gue ke mari,"

"Iya gak apa-apa," balas Exel yang kemudian mendapat balasan kaitan tangan Vani yang menggenggam tangannya.

Jerry yang melihat itu tidak tinggal diam.

Jerry berusaha mengajak Tania ke taman.

"Nia, lo gak bosen di sini? gimana kalau kita cari angin di sana," alibi Jerry.

"Boleh deh, kak, "

Hingga akhirnya kedua pasangan itu kembali lagi. Dan Aldo yang datang terlambat kini bersama partnernya. Ia tidak memiliki pasangan, sehingga ia hanya bersama dengan sepupunya, Jenifer.

Vani datang menggandeng tangan Exel sedikit posesif. Sementara Jerry, tanganya menggenggam tangan Tania.

Tapi, ketika hampir sampai, Jerry yang melihat Vani di sana akhirnya melepaskan pegangannya secara sepihak dengan Tania. Dan secara langsung, membuat Tania sedikit terkejut.

Melihat moment yang tiba-tiba canggung membuat Tomi yang di kerumuni oleh sahabat beserta pasangan sahabatnya itu ambil alih.

"Okay, sekarang udah waktunya gue mau potong kue, ayo ikutin gue," ajak Tomi.

Setelah beryanyi dan berdoa Tomi memotong kuenya. Ia membaginya pada kedua orangtuanya terlebih dahulu. Lalu berlanjut pada adik dan kakaknya Tomi dan diakhiri dengan Jerry, Aldo dan Vani.

Kelompok sahabat itu nampak canggung dan tetap memaksakan diri untuk tidak membawa Hati. Jerry yang membuat Tania jadi bingung dan tak enak hati dan Vani yang membuat Exel kurang betah.

TBC
Selasa, 22 Mei 2018.

Bukan Salah Jodoh [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang