31-Rencana B

424 39 137
                                    

Selamat membaca 📖

"Anak-anak bawa barang bawaan kalian! jangan sampai ada yang tertinggal," begitulah perintah dari Bu Aning.

Sekarang anak-anak mulai menaiki Bus, mereka hari ini akan berangkat ke Yogyakarta.

Tadi pagi, Jerry terpaksa harus satu mobil dengan Aldo, lantaran permintaan Tomi.

Vani? jangan tanya, dia sudah pergi duluan, karena kali ini dia menjadi seksi repot.

Perjalanan cukup panjang, sehingga anak-anak banyak yang tertidur. Tak jarang ada yang bercakap-cakap sambil memakan snack. Ada juga yang hanya mendengarkan lagu dan lainnya.

Pokoknya ide perak gue harus jalan, kalau engga? ya gue pake ide emas. Hehehe...
Kata Tomi dalam hati.

"Woy! kenapa lo senyam-senyum?" Aldo melempari Tomi dengan kacang.

"Kalo lo mau lempar tuh kacang, harusnya ke sini nih," Tomi menunjuk mulutnya.

"Kagak, enak di elo, ngapa lo kutil gajah?" tanya Aldo lagi sambil mendekati Tomi.

"Gak apa-apa,"

"Seriusan?" tanya Aldo tak percaya.

Karena ingin menjaili Aldo, Tomi mulai menyeringai.

Aha.. gue ada ide...

"Iya sayang, gue serius. Emang keliatanyanya engga ya?" tanya Tomi sambil memegang pipi Aldo dengan kedua tangannya yang bebas.

"Jijay gue masih normal, bego!" Aldo memukul kepala Tomi.

"Sakit, bego!" balas Tomi tak terima.

"Lo duluan," Akhirnya Aldo pergi. Ia memang tidak duduk bersebelahan dengan Tomi, karena Tomi panitia,  dia akan repot mondar-mandir dan Aldo dia tak mau ikut terganggu.

Tomi melihat Aldo, Jerry dan Vani yang berjauhan, dalam hati ia berkata.

Jangan pikir gue gak tahu, gue emang bego. Tapi, soal ginian gue paham betul apa yang harus gue lakuin, sabar ya bentar lagi badai akan berlalu...

Perjalanan berlangsung cukup meriah, ada anak-anak yang menyanyi sambil memetik senar gitar.

Hingga akhirnya mereka sampai ketika sudah sore larut.

"Anak-anak, ayo berkumpul kita akan pembagian kamar,"

"Adriana, Safira, Davina dan Stevania, kalian satu kamar. Ini silahkan ambil kuncinya dan pergi ke kamar kalian!" perintah ibu Aning.

"Jerry, Sebastian, Romeo dan Tomi, kalian sekamar,"

Dan lain sebaginya. Bu Aning terus menyebutkan nama anak-anak. Dalam Hati Aldo senang, akhirnya ia tak sekamar dengan Jerry, bisa ribet nanti.

Akhirnya mereka tidur di kamarnya masing-masing. Tapi, tidak untuk Tomi, dia terus merangkai strategi yang baik.

Pokoknya gue harus bisa, gue gak boleh gegabah.

Setelah berpikir-pikir ia lalu melihat wajah Jerry yang berada di sampingnya.

Lo kenapa si Jer marahan sama Aldo?  gara-gara cewek? kan udah ada di pasal persahabatan kita, kita gak boleh berkelahi hanya karena cewek. Cewek bisa dicari, sedangkan sahabat? susah nemuinnya. Kita udah sama, bahkan sejak kita belum mengenal cinta lawan jenis. Lalu, kenapa setelah mengenalnya kita jadi gini? Kata-kata itu terus terniang-niang dikepala Tomi.

Pokoknya lo liat besok, Jer gue bakal jadi Lem perekat dalam keretakan persahabatan kita.

Setelah memikirkannya, Tomi mulai rebahan dan tertidur di ranjangnya.

--------------

"Pagi anak-anak, pagi ini kita akan mulai olahraga. Lalu, setelah ini kita mulai acara perpisahan di pantai Parangtritis,"

"YUHU!!!"

"HORE!!"

"SEDEP BANGET ELAHH!"

Begitulah teriakan anak-anak yang ada, mereka kesenangan.

Dengan Perjalanan tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai juga.

Di sana sudah terlihat anak-anak membanjiri pantai. Ada yang bermain-main, foto-foto dan lainnya.

"Tom, lo panitia kan? ini bantuin gih, beres-beresnya," pinta salah seorang teman Tomi.

"Iya.. gue bantu, " Tomi langsung bangkit dan membantu mengangkat peralatan yang ada.

"Hem.. Andre, gue balik bentar ya, ada perlu. Nanti gue balik lagi," pinta Tomi pada Andre yang sedang sibuk beres-beres.

"Iya, tapi buruan ya, gue gak kuat angkat alat pemanggang ini," tunjuk Andre pada alat pemanggang yang keliatannya memang berat.

"Iya..." kemudian Tomi pergi untuk menelepon seseorang.

"Halo.. lo lagi di rumah kan?" tanya Tomi pada seseorang di sebrang sana.

"Iya, kenapa Tom?"

"Gak apa-apa, lo liat aja nanti, bye," Tomi mematikan panggilannya sebelum lawan bicaranya sempat menjawab.

Pokoknya ini harus berhasil. Gumam Tomi dalam hati.

"Van, lo ikut gue ya sebentar aja ke sana, gue mau ke rumah saudara gue," aja Tomi pada Vani.

"Ngapain, Tom?"

"Udah lo ikut aja, entaran juga tahu," akhirnya Vani menurut.
Begitu juga yang dilakukan Tomi pada Jerry dan Aldo, meski dengan sedikit paksaan.

Setelah berlama-lama menghabiskan waktu, akhirnya Tomi berhasil berkumpul dengan Vani, Aldo dan Jerry. Namun, saat mereka akan pergi ada suara yang menahan mereka.

"Aldo, Tomi, Jerry, Vani, kalian mau ke mana?" tanya Bu Aning seperti sedang mengabsen.

Aldo, dan Jerry bungkam. Bukan karena mereka tak mau berbicara, hanya saja mereka juga tak tau ke mana tujuannya. Terpaksa mau tak mau, Tomi yang menjelaskan.

"Anu... Bu,.. em.. kita, kita mau pergi liat-liat di sana bu, iya kan," tunjuk Tomi asal-asalan.

"Engga, Bu tadi Tomi bilang mau ke rumah saudaranya," jawab Vani polos.

Aduh Van, lo mah bodoh atau polos? kan ini demi kebaikan kita juga. Bisik Tomi dalam hati yang sudah ketakutan sekarang, di dekat Bu Aning.

"Kamu Tomi! selalu bohong! kembali ke tempat kalian, jangan pergi-pergi. Kalian saat ini adalah tanggung jawab saya, oleh sebab itu jangan pergi ke mana- mana atau saja akan--" ucapan Bu Aning yang menggantung, langsung disambung Tomi.

"Iya... iya.. bu kita balik nih," ucap Tomi dengan nada jengkel.

Astaga, tadi itu hampir aja, dikit lagi. Gara-gara si Vani yang kepolosan ini rencana gue gagal. Tomi terus memikirkan sampai, Aha.. gue punya ide, kata Tomi dalam hati.

Kalau gue gak bisa datangi dia, gue bakal buat dia yang datangin gue dan yang lainnya. Liat aja, semuanya bakal selesai.

Rencana A gue gak berhasil gue pake rencana B supaya berhasil. pinter  juga otak lo ya Tom Hehehehe. Pikir Tomi dalam hati.

"Ternyata gue pintar juga," Tomi bermonolog.

"Tapi.. kenapa gue gak laku-laku ya, ampun, kurang apa diriku wahai para Jomblowati," Tomi terus berbicara sendiri setelah tragedi ingin kabur sementaranya gagal. Terpaksa sekarang ia melanjutkan tugasnya membantu temannya untuk menyiapkan pemanggangan.

Malam guys.. maaf nih telat lagi. Minggu-minggu produktif bagi aku sekarang.

Maaf kalau feelnya gak dapat, ini ngetiknya lagi gak banyak ide, udah itu aja, babay🙋

TBC

Bukan Salah Jodoh [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang