Sorak sorai penonton dari lapangan sepak bola terdengar sangat riuh. Pertandingan final antara SMA Mahardika dan SMA Karisma sedang berlangsung.
"Kapten.....Fighting"
"Go Ari go"
"Nomor 19 andalanku"
Itulah teriakan dan dukungan untuk Ari dari juniornya yang duduk dibangku kelas X.
Ari yang kebetulan adalah kapten dari tim SMA Mahardika terlihat sangat tampan. Auranya terpancar dengan balutan kaos bola berwana biru navy menambah ketampanannya pagi ini.
Tak heran jika ada beberapa gadis dari SMA lain yang malah mendukung Ari. Tapi pria itu tidak peduli, seberapa pun orang yang berteriak namanya ia tidak peduli. Sekali batu tetap batu.
"Fighting My Boy" sebuah Spanduk besar di pegang oleh Sesilya and the Genk membuat beberapa penonton bergidik ngeri.
"Pacar, semangat" teriak Sesilya genit dengan suara cemprengnya. Banyak gadis lain yang menatapnya tidak suka, tapi bukan Sesilya namanya kalau peduli dengan omongan orang.
Pertandingan berlangsung diiringi oleh dukungan dan sorak sorai penonton yang meriah hingga di menit 39 Ari berhasil membobol gawang lawan. Membuat para pendukung SMA Mahardika bersorak sorai penuh kegirangan. Berbeda dengan Ari yang hanya mengatakan "yes" dengan wajahnya yang tetap datar. Bahkan tidak ada selebrasi apapun seperti yang dilakukan pesepak bola pada umumnya ketika menciptakan gol.
Sesekali Ari melihat ke pinggir lapangan melihat siapa saja yang mendukungnya disana. Barangkali ada orang yang ia harapkan tapi kenyataannya yang ada hanya orang yang mengharapkannya bukan orang yang ia harapkan.
Iya, yang mendukungnya malah Sesilya bukan Afifah.
Afifah, emang Ari mengharapkan Afifah?
Afifah memang tidak ada disana, ada perlombaan cerpen yang juga sedang dilaksanakan di aula sekolah membuatnya harus stay di sana bersama Aldan.
***
Setelah urusan di aula kelar, Aldan mengajak Afifah untuk menonton pertandingan bola basket yang sedang berlangsung.
Afifah dan Aldan berdiri di barisan penonton paling depan dengan membawa balon panjang berwarna hijau muda. Tidak jauh beda dengan pertandingan sepakbola yang dilakukan setengah jam yang lalu, penonton bersorak sorai mendukung SMA Mahardika.
"Ayo Bam, Semangat" teriak Afifah saat melihat Ibam tengah bertanding.
Adrian yang juga tengah bertanding terlihat sangat tidak bersemangat, apalagi saat melihat Afifah lagi-lagi bersama Aldan.
Adrian cemburu....
Selama seminggu terakhir ini Adrian menjadi cuek dan diam hanya karena merasa Aldan sudah lebih dekat dengan Afifah dibanding dirinya.
Adrian menyesal telah menjadikan Afifah sebagai partner Aldan dalam panitia lomba literasi.
Sesekali Adrian melihat ke arah Afifah, gadis itu nampak bahagia bersama Aldan beda saat bersama Adrian dia akan merasa sedikit canggung. Mungkin karena Afifah tau perasaan Adrian yang suka padanya.
"Adrian fighting" suara cempreng dari barisan belakang
Afifah berbalik mencari sumber suara, ternyata kedua makhluk antik sudah ada disana dengan sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arafah
Teen FictionCinta datang tanpa syarat bahkan bisa dari orang yang sangat kita bencipun cinta bisa tumbuh. Seiring berjalannya waktu tak ada yang bisa menentukan kemana hati kita akan mengarah. Jatuh cinta padamu, berencana untuk berhenti mencintaimu atau justr...