49-Bertemu lagi

378 31 0
                                    

Kata-kata Umi berhasil membuat Afifah lebih tenang. Rasa khawatirnya sudah sedikit surut. Dan setelah jalan-jalan seharian dengan Ibam di mall membuatnya happy. Begitu banyak barang yang ia beli untuk menenangkan suasana hatinya yang tak karuan selama berhari-hari. Al hasil kamarnya tertimbun goodie bag belanjaan dan kotak tempat sepatu. Setelah sholat Isya Afifah bergegas membereskan sambil sesekali mencoba barang yang dibelinya.

Banyak yang lucu mulai dari gamis dan hijab serta sepatu yang dihadiahi Umi untuknya.  Tak sengaja saat Afifah ingin menyimpan kotak sepatu di rak yang memang tersedia dikamarnya. Ia melihat satu goodie bag warna hijau di sana. Ia ingat siapa pemberi goodie bag itu.

Afifah bahkan sudah lupa jika Ari pernah memberinya kado ulang tahun beberapa minggu yang lalu. Hingga sekarang ia belum membuka goodie bag itu.

Afifah mengambil goodie bag itu dan membawanya ke atas ranjang. Dengan duduk bersila ia mengucapkan bismillah dan membuka perlahan isi goodie bag tersebut yang berisi kotak berukuran sedang yang juga berwarna hijau. Setelah ia buka
Afifah menemukan pakaian untuk Apr dan juga boneka kodok yang imut sekali. Boneka kodok itu memegang sebuah kertas  tergulung dan diikat pita berwarna hijau pula. Karena penasaran, Afifah membuka gulungan kertas tersebut dan mendapati tulisan yang cukup lucu disana.

"Beri nama ANR. Biar ANR dan APR selalu betah dibumi"

Afifah tersenyum membaca tulisan itu. Ari selalu ada-ada saja dan anehnya Afifah suka.

Segera Afifah berlari mencari APR yang barangkali tertidur di kursi yang ada di halaman belakang.

"Syurrr.....Syurrr" panggil Afifah saat memanggil APR

Tak butuh waktu lama kucing dengan bulu berwarna hitam dan putih di sekitaran mulutnya muncul sambil mengeong.

"Hello selamat malam kamu" Afifah mengelus puncak kepala APR.

APR terlihat senang di elus Afifah. Terlihat jika kucing itu suka di manjakan. "Nih Aku pakein yah"

Afifah memakaikan baju yang di berikan Ari khusus untuk APR. Setelah kain itu melekat pada tubuh APR, Afifah tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya. APR sangat lucu dengan pakaian yang bermotif bulu harimau tersebut.

"Oh iya sampe lupa. APR kamu punya teman baru loh. Namanya ANR. Tapi dia nggak hidup kayak kamu"Afifah menunjukkan boneka kodok yang segera di cakar oleh APR.

"Eh nggak boleh gitu" Afifah menjauhkan boneka kodok tersebut dari APR. Ia memilih memberikan makanan APR lalu  pergi ke kamarnya membawa ANR dan merapikan beberapa barang yang tadi ia beli bersama Umi.

***

Afifah begitu bosan di rumah sendirian ditinggal Uminya karena urusan pekerjaan. Seharian ia hanya mondar-mandir dalam rumah. Memberi makan APR, memberi makan dirinya sendiri setelah itu bermain ponsel yang menurutnya sudah tidak menarik sama sekali.

Kenapa masa SMA nya begitu cepat berakhir, ia merasa baru kemarin ketakutan dengan sosok Ari yang menyeramkan, kemudian jatuh cinta pada sosok itu dan pada akhirnya kisah mereka berakhir. Perjalanan memang selalu melankolis jika sudah menjadi kenangan. 

Sekarang Afifah tidak memiliki kegiatan apa-apa, selain menunggu jadwal operasinya yang begitu menakutkan dan juga  menunggu pengumuman kelulusan dari Universitas tempatnya mendaftar kuliah. Setelah kuliah entah kejadian apa lagi yang akan terjadi. Intinya saat ini Afifah hanya berharap agar ia lekas sembuh.

ArafahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang