Masih pagi buta sekali, Sheila segera berangkat sekolah. Ini baru pertama kali dia lakukan. Sebenarnya ada rasa takut, namun rasa sedihnya menghilangkan rasa takut itu.
Sheila berjalan di jalan raya yang masih gelap. Hanya cahaya lampu yang menemaninya. Belum banyak orang yang berlalu lalang.
"Hey neng sendiri aja"
Ucap seorang pemuda memakai baju serba hitam memegang botol minuman keras di tangannya."Ayo main sama Abang neng"
"Permisi saya mau lewat," ucap Sheila dengan raut wajah yang ketakutan.
Pria itu semakin mendekat, mencekal lengannya. Sheila meronta namun tenaganya tidak cukup kuat.
Bugh
Bugh
Seseorang datang dari arah belakang, ternyata itu adalah duta.
Duta berusaha untuk melepaskan Sheila dari tangan pria mabuk ini. Dan membawa Sheila lari.
Mereka lari cukup jauh, saat dirasa sudah aman merekapun berhenti berlari.
"Hoss hoss gila aku cape banget," ujar Sheila dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
"Lagian kamu ngapain coba, pagi buta udah keluar."
"Ada pr, buku ketinggalan di meja kelas." Alasan yang cukup bagus Sheila.
"Lain kali periksa dulu sebelum pulang." Duta menasehati sheila.
"Iya, lagian tuh ya, kamu ga gentle banget sih, masa malah ngajak lari bukannya ajakin berantem aja tuh premannya." Sheila mendumel.
"Dih, kebanyakan ngehayal nih, lagian aku ga mau kamu sampe nangis liat aku babak belur," balas duta dengan tenang.
"Akumah ga suka nangis yee," ucap Sheila tak terima.
"Apa? Paling ngeluarin air mata gitu kan?" Tanya duta dengan menaikan sebelah alisnya.
"Ish udah dong jangan di bahas Mulu, lagian kamu lagi ngapain coba disini."
"Kebetulan lewat aja."
"Yaudah aku pergi sekolah dulu."
"Ga mau bolos lagi nih," ajak Duta pada Sheila.
"Bolos lagi? Eum boleh."
Apa yang sebenernya sheila sedang lakukan. Bukankah dengan semakin dia membandel semakin orang tua nya akan berdebat.
***
Setelah sarapan, Sheila di bawa oleh duta ke studio musik."Ga apa-apa kan nungguin aku latihan musik dulu, soalnya ga enak udah janji sama temen-temen nih," ujar duta.
"Ya ga apa-apa, silahkan aku lihat dari sini ya."
"Yaudah nih pegangin hp aku ya." Duta memberikan handphone nya pada Sheila. Kemudian, masuk ke dalam studio tersebut.
Sebenarnya shiela bukan orang yang kepo terhadap privasi orang lain. Namun Duta sahabatnya. Apa boleh dia memesiksa handphone duta. Dia sangat penasaran dengan kehidupan duta apa kah dia punya pacar? Atau belum.
Sheila membuka aplikasi WA, disana banyak pesan masuk namun tidak ada yang menjurus dia sedang serius berhubungan dengan seseorang.
Pindah ke pesan, tidak ada sama sekali selain pesan dari operator.
Dan panggilan juga sama hanya panggilan kepada Sheila beberapa waktu lalu.
Sheila memilih untuk membaca novel yang sudah dia download di AppStore.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheila on Duta (SELESAI)
Teen FictionFollow dulu sebelum baca Gebetan akan selalu kalah dari mantan terindah! Warning! Cerita ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Jadi jangan berani-berani untuk menjiplak.