Author POV
Suasana menjadi senyap, ketika Duta datang dengan mata tajamnya, auranya mampu membuat nyali beberapa orang menciut, dia seperti akan menguliti orang yang menyakiti sahabatnya.
"Bos,"
Lelaki yang berbadan khas preman itu, memanggil Duta dengan sebutan bos. Duta tidak menjawab. Trey hanya bisa melihat itu semua, dengan rasa penasaran yang tinggi. Sekarang apalagi?Sheila menggerakkan bola matanya untuk melihat kedua arah manusia yang terlihat saling kenal. Dia tidak boleh mengedip sekalipun. Jika mengedip artinya dia tidak akan tau lagi, apa yang disembunyikan Duta darinya.
"Ada urusan apa Lu nangkep dia?"
Dengan suara yang menggeram. Cukup membuat preman itu terlihat ketakutan. Dan Sheila mankin kebingungan, dia baru melihat silat Duta yang satu ini.
"Maaf bos, saya kira cewe ini bukan sama Bos."
"Pergi! Sebelum Gue patahin kaki Lu!"
"Iya Bos, maaf Bos."
Segitu aja? Pikir Trey, dia yang tadinya merasa sangat kesakitan. Sekarang mendadak ingin tertawa sambil guling-guling.
Preman itu pergi. Duta mendekati Sheila dia memeluk Sheila dan menanyakan keadaan Sheila.
"Kamu ga apa-apa kan ada yang sakit?"
Saat duta menyadari Sheila diam saja, dia mengendurkan pelukannya. Kemudian menatap lekat Sheila.
Dan tidak terduga, Sheila mendorong Duta menjauh dari hadapannya. Duta yang terdorong hanya bisa pasrah. Dia masih tidak bereaksi.
Sheila mendekat ke arah Duta. Dia mengangkat satu tangannya dan menempelkan satu jarinya pada dada Duta.
"Kamu, lebih berbahaya dari mereka."
"Maksud kamu?"
"Aku ga nyangka, ternyata selama ini kamu ga sebaik yang aku pikir."
"Apasih yang kamu pikirin."
"aku selalu mencoba untuk berpikir positif tentang kamu, tapi apa? Kamu selalu nyembunyiin semuanya dari aku!"
"Aku masih ga ngerti sama ucapan kamu!"
"Kamu ga perlu ngerti!"
"Kamu mau apa?"
Sheila langsung pergi dari tempat itu. Sheila menangis sesenggukan. Dia memang terlalu jauh, mengenal orang yang tidak dia tau sebelumnya, apa akan terjadi sesuatu setelah ini. Apa lagi yang disembunyikan Duta. Sheila banyak memikirkan hal buruk.
Hari ini preman, lalu esok apa lagi? Ingin rasanya menjauhi Duta, tapi dia selalu gagal. Dia tau, tidak boleh menilai orang begitu saja. Tapi seumur hidupnya, baru kali ini, dia harus berurusan dengan preman pasar. Dia takut, mamahnya mengetahui semua ini. Jika iya, tamatlah riwayatnya.
"Bang! Bayar ongkos ojeknya dulu."
Ada yang mau buat dilanjutkin ga?

KAMU SEDANG MEMBACA
Sheila on Duta (SELESAI)
Teen FictionFollow dulu sebelum baca Gebetan akan selalu kalah dari mantan terindah! Warning! Cerita ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Jadi jangan berani-berani untuk menjiplak.