Semua anggota keluarga sudah bersiap, para perempuan sedang menyiapkan bumbu, sementara Roy, sedang memanaskan api untuk bakar-bakaran. Mereka berkumpul di pinggir kolam renang. Biasanya memang ini tempat yang paling nyaman dan udaranya juga paling enak. Tapi kalau harus sendirian di sini mah, ogah Duta juga, banyak setannya katanya sih itu juga.
Duta sudah sangat malas, dia bingung harus bilang apa, ketika kedua kakak ipar angkatnya itu, meledeknya dengan bilang. 'Pacar Duta,'
"Kalian ini, adiknya jangan diledekin terus, nanti nangis."
"Gak apa-apa Mah, kan bentar lagi ada pacarnya." Tuh kan.
"Naraaa,"
"Iya Ayah becanda kok." Nara mana berani sama ayah mertuanya itu.
"Lanjutkan," ujar ayah dengan santai.
Seisi ruangan tertawa, kecuali Duta tentunya.Lelaki itu harap-harap cemas, bahkan bedoa supaya hujan, jadi Sheila tidak datang ke sini. Dia gelisah. Ingin keluar dari rumah tidak bisa, karena dihimpit oleh kedua satpam Ona dan Lila.
Pada dasarnya mereka sangat menyanyangi Duta, caranya saja yang unik dan sedikit jahil.
"Kamu udah minum obat Dut? Kok keringatan gitu." Nara yang duduk di sebelah Duta bisa melihat beberapa bagian wajah Duta keringatan.
"Sudah Bang,"
"Bohong! Obatnya aja ada di mobil Roy Bang."
"Kebiasaan. Emang kamu udah enakan?"
"Udah Bang,"
"Iya lah, mau kedatangan pacar." Kali ini Ona menyahut. Membuat Duta terdiam dan memakai kupluk sweeter-nya.
"Ngambek dia haha."
Ting nong
Suara bel berbunyi, Duta langsung berdiri dari tempat duduknya. Membuka kupluk sweeter-nya. Namun tangan ke dua kakak iparnya, bertengger di pundak, membuat Duta harus kembali duduk.
"Biar Mbakmu aja yang buka pintu," ucap mereka berdua kompak.
Mulai detik ini, Duta merasa tidak sepakat, bisa berada ditengah-tengah keluarga adalah sesuatu yang berharga. Dia bahkan seperti tawanan sekarang.
"Taraaaa, coba tebak, Lila bawa siapa?" Teriak Ona, kala sudah kembali dari depan untuk menyambut tamu mereka.
Duta dan semua orang berdiri, tatapan duta pada Sheila meredup. Ada rasa kesal di ulu hatinya, atau mungkin menancap di jantungnya. Untuk apa Sheila datang bersama pria itu. Pria yang membuat Duta tidak tenang, kala tau pria itu ada di rumah Sheila.
Hening, semuanya seperti menunggu Duta berbicara, sebenarnya Onapun kaget, dia pikir Sheila akan datang sendirian. Tapi namanya juga tamu, masa disuruh balik lagi. Lagipula, dia punya banyak persediaan makanan untuk malam ini, bisalah mengundang 1-5 rumah lagi.
"Saga!" teriak Roy, dari pinggir kolam renang. Lelaki itu menghampiri Saga dan Sheila.
Keadaan berbalik, jadi mereka yang heran, kenapa justru Roy mengenal lelaki yang bersama Sheila.
"Bang Roy," ucap Saga, kemudian mereka bersalaman ala lelaki.
"Ko kalian bisa saling kenal? Oh ya, kenalin ini keluarga kami," Sheila dan Sang menyalami mereka semua, selain Duta tentunya. Lelaki itu masih enggan untuk buka suara.
"Mah, Yah, Mbak, Mas, ini Saga yang aku ceritain udah nyelamatin Duta."
Duta semakin merasa tidak terima, kenapa harus dia? Dari berjuta-juta manusia baik di dunia ini.
"Terima kasih ya Saga," ucap Ayah dan diikuti oleh yang lain, lagi-lagi kecuali Duta. Dia masih enggan untuk bicara. Rasanya sesak, melebihi saat dirinya hipotermia kemarin malam.
"Duta," tegur ayah.
"Ah iya Yah. Makasih ya," ujar Duta datar.
"Sama-sama, tenang bukan apa-apa, semua orang juga bakal ngelakuin hal yang sama," ujar Saga santai. Pembawaan lelaki itu sangat dewasa, Lila dan Ona saja merasa tersanjung dengarnya.
"Yaudah, kalian duduk dulu, Nara tolong ambilkan minuman untuk mereka berdua."
Sementara Roy menarik Duta dari tempat itu.
Setelah sampai di lantai dua. Roy bicara.
"Gue gak tau, ada masalah apa antara Lo dan Saga, tapi di depan keluarga, Lo gak boleh nunjukin apapun yang akan buat mereka kepikiran. Gimanapun dia tamu kita, dan udah pernah nolongin Lo."
Kali ini, Roy bisa melihat Duta yang sedang menahan amarahnya. Bahkan mata anak itu berkaca-kaca, alisnya hampir menyatu dan hembusan nafas berat itu, Duta pergi dari hadapan Roy, dan masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu.
Duta kenapa ya? 😭
![](https://img.wattpad.com/cover/171164670-288-k827204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheila on Duta (SELESAI)
Novela JuvenilFollow dulu sebelum baca Gebetan akan selalu kalah dari mantan terindah! Warning! Cerita ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Jadi jangan berani-berani untuk menjiplak.