Author POV
Mereka kembali merenggang, tidak ada waktu yang tepat untuk bertemu. Tentu ini bukan kesengajaan. Nyatanya, Sheila lah yang selalu menjauhi Duta. Dia merasa sudah tidak pantas untuk berdekatan lagi. Dia tidak ingin, jadi bahan pecemburu calon pacar Duta.
Sheila selalu berkilah dengan alasan tugas, saat Duta mengajaknya untuk bertemu. Namun hari ini Sheila tidak bisa lagi mengelak, Duta sudah ada di depan gerbang sekolah. Lelaki itu, sepertinya menyadari ada yang tidak beres dari sahabatnya.
"Mau apa ke sini?" Sheila bertanya dengan berusaha tenang. Kakinya dia hentak-hentakkan pelan. Untuk mengurangi rasa gugupnya.
"Mau apa? Ouh iya lupa, situ kan sibuk ya. Jelas! Anak sekolahan! Tiap hari banyak tugas, ngebohongnya keren banget. Seperti Aku gak pernah sekolah aja." Duta membalas ucapan Sheila dengan ketus, dia menatap tajam Sheila.
"Ya maaf, emang beneran sibuk kok. Siapa juga yang ngebohong, mungkin Kamu yang gak pernah percaya sama Aku. "
"Sibuk Kamu itu gimana sih, masa iya 24 jam gak lima menit pun kabarin Aku,"
"Ya keburu cape, lupa pegang ponsel langsung tidur."
"Oh ya? balas WhatsApp Agas kok bisa. Emang kalau kamu balas WhatsApp aku, kuota kamu kesedot banyak."
Entahlah, dari mana Duta tau bahwa dia sempat berbalas pesan singkat dengan Agas. Karena saat itu Agas menanyakan tentang kamus bahasa Prancis.
"Ya kan Agas penting."
"Oh cuma Agas yang penting. Maaf aku suka gak sadar posisi."
"Bukan gitu!" Sheila segera meralat ucapannya.
"Terus apa?"
"Kamu gak akan ngerti!"
"Jelasin supaya Aku ngerti!"
Sheila merasa perdebatan mereka gak akan berhenti.
"Udahlah lupain. Sebentar lagi Aku ada ekskul bahasa Inggris."
Sheila yang hendak berbalik ke ke sekolahnya, tertahan oleh sebuah tangan yang mencekalnya, sehingga dia tidak bisa melanjutkan langkahnya.
Mata mereka bertemu, Sheila bisa merasakan aura kemarahan lelaki itu.
"Apa lagi?"
"Jelasin!"
"Jelasin apa?"
"Kenapa menghindar?"
"Engga!"
"Terus aja ngelak, semakin Kamu ngelak semakin Aku penasaran. Kalau Kamu mau mundur jadi sahabat Aku kenapa baru sekarang? Kenapa gak dari dulu. Maaf kamu terlambat. Suka gam suka Kamu tetap akan jadi sahabat Aku!" Lelaki itu berbicara dengan penuh penekanan.
"Ok fine." Sheila melepaskan tangan Duta dan mengangkat tangannya tanda menyerah.
Sheila mengajak Duta untuk ke kantin sekolahannya. Karena ini sudah pulang sekolah kondisi kantin tidak terlalu ramai.
Tuk
Sheila sengaja menaruh minuman soda tersebut dengan sedikit dibanting. Dia kesal dan gugup secara bersamaan.
"Jadi apa?" Duta sedari tadi tidak sabar dengan jawaban Sheila karena sudah satu bulan ini Sheila menghindarinya.
"Sebelumnya, aku mau minta maaf undah ngehindar dari kamu. Jujur aku juga gak mau kaya gitu. Tapi aku ga bisa kalau harus Deket sama kamu terus, sementara kamu mau coba buat pacaran sama orang lain"
"Jangan bilang kamu cem-"
"Enggak!"
"Terus?"
"Ya aku kan cewe, ngerti banget perasaan cewe lain."
"Aku emang sempet mau nembak Nabila, tapi karena kamu menghindari aku terus, aku merasakan ada yang hilang. Aku sadar, Nabila hanya sosok yang sangat bisa dicintai siapapun, tapi tidak cukup membuatku nyaman. Aku juga berpikir kamu gak suka sama dia, jadi aku memutuskan untuk membatalkan rencana itu."
"Apa? Kamu jangan gila, enggak-enggak. Aku bukan gak suka sama Nabila hany-"
"Hanya gak bisa liat Aku sama Nabila gitu?"
"Engga gitu Duta, Aku cuma gam mau Nabila cemburu sama aku,"
"Dan aku ga akan ngebiarin kamu juga cemburu sama dia. Jadi aku udah mutusin buat gak pacaran sama dia. "
"Jangan gitu dong, aku merasa bersalah. Oke aku janji gak akan menghindari kamu lagi." Sheila kehabisan kata-kata, dia sedikit berkaca-kaca merasa bersalah.
"Denger ya sheil, semenjak kamu deketin aku, dan mutusin buat sahabatan, di situ aku udah janji sama diri aku sendiri, kalau sahabat lebih penting dari pacar."
Sheila tidak membalas, dia sangat gugup, dengan antara sadar dan tidak, dia menghabiskan minuman soda itu sampai tetes terakhir. Semoga setelah ini, Lambungnya tetap baik-baik saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sheila on Duta (SELESAI)
Ficção AdolescenteFollow dulu sebelum baca Gebetan akan selalu kalah dari mantan terindah! Warning! Cerita ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Jadi jangan berani-berani untuk menjiplak.