Sheila on Duta (SELESAI)

Part 37

"Kak, nanti hadir ya." Sebuah undangan berpita biru diberikan kepada Saga.
"Wow. Sweet seventeen? baiklah, nanti saya pasti hadir."
"Makasih Kak. Aku pamit, mau antar undangan ke yang lain."
"Ok semangat."

Tidak banyak orang yang di undang Sheila, hanya yang dia kenal saja.

"Yang,aku dapet undangan ultah. Kamu mau gak nemenin?"
Seorang perempuan sedang kesusahan memakai helm sambil bicara.
"Kebiasaan banget. Pakai dulu, baru bicara." Laki-laki kerempeng dengan jaket levis membantunya memakaikan helm.

"Jadi gimana?"
"Apa?"
"Kamu dengerin aku ngomong gak sih," Salsa bicara dengan mata yang berkaca-kaca seperti sedang menahan kesal.
"Maaf, maksud aku eum kamu ngomong ulang tahun itu kan?" Perempuan itu masih diam. Duta mengerti pacarnya sedang marah. Dia menepikan motornya ke pinggir. Lalu turun dan diikuti Salsa.

"Emang siapa sih yang ultah? kamu kan tau aku gak suka acara begituan kok ngotot banget kamunya." (errr lembut banget duta ngomongnya)
"Kak Sheila," ucap Salsa pelan. Dia masih mengamati ekspresi sang pacar. Ada raut
Berbeda yang Duta tunjukkan saat mendengar nama Sheila. Salsa tidak ingin menyimpulkan apapun dulu saat ini.

"Sheil gimana? kamu sudah undang teman-teman kamu semua?"
"Separuh lagi mah belum aku kasih."
"Ya sudah nanti selesaikan."

Mamah Sheila hendak meninggalkan kamar Sheila namun tertahan oleh ucapan
"Mah. Apa papah," belum ucapan itu selesai, mamahnya langsung menjawab.
"Papah kamu pasti datang. Percaya sama mamah."
"Kalau papa-"
"Ada mamah, oma, dan keluarga kita yang lain." Tidak ada ucapan apapun lagi, pintu kamar itu pun tertutup. Tanpa kedua orang itu sadari, mereka sama-sama menangis. Lebih tepatnya menangisi orang yang sama. s
Tingebutkan pengguna
Ting

Kak Saga

Besok ada waktu tidak Sheil?

Segera dia mengusap pipinya dan membalas pesan Saga. Sesekali dirinya tersenyum dan tertawa berbalas pesan dengan guru lesnya itu. Ternyata Saga orang yang cukup humoris juga.

Jadi Duta atau Saga nih?