40

8.5K 1.5K 133
                                    

Beberapa hari setelah Renjun dibuat panik karena kabar sakitnya Jeno, mereka berdua mulai kembali sering saling berkunjung. Saling? Iya, saling. Dulu Jeno yang lebih sering mengunjungi Renjun di apartemennya, tapi sekarang Renjun juga mulai membangun kebiasaan baru.

"Aku sudah terlalu sering membuatmu khawatir ---dan aku dulu juga bingung kenapa kamu bisa sekhawatir itu padahal aku sudah bilang aku tidak apa-apa," kata Renjun waktu Jeno sempat bertanya apa yang membuatnya jadi sering kelihatan di kamar kost Jeno. "Tapi sekarang aku mulai mengerti. Aku sekarang juga khawatir kalau misalnya kamu tiba-tiba sakit di luar pengawasanku. Jadi biarkan aku datang ke sini lebih sering ya? Aku janji tidak akan mengganggu."

Mengganggu? Tentu tidak. Jeno pernah bilang kalau bukan Chenle saja yang membutuhkan Renjun. Dan itu benar. Dia membutuhkan Renjun juga dalam banyak hal. Tapi yang membuatnya sempat terenyuh dan kehabisan kata-kata adalah karena sosok manis bernama Huang Renjun yang dikenalnya pemalu ini sama sekali tidak menutup-nutupi kepeduliannya untuk Jeno yang hanya bisa bilang kalau Renjun tidak perlu melakukan itu.

Tapi apa? Renjun ini juga keras kepala. Dia tetap datang ke sana kalau dia senggang. Atau pernah juga dia datang walaupun sebenarnya dia sibuk dan kelelahan. Saat di mana Renjun berkunjung dalam keadaan lelah, Jeno akan memintanya menginap. "Setidaknya, tidur sebentar di sini juga tidak akan mengambil terlalu banyak waktumu. Aku baru akan tidur jam 1. Aku bisa membangunkanmu sebelum itu. Nanti kamu masih bisa melanjutkan belajarmu di sini."

Jeno juga orangnya pemaksa dan sangat pintar membujuk. Kalau sudah seperti itu, Renjun hanya akan terkekeh sambil meledek, "Kamu benar-benar khawatir ya? Kamu yakin kamu belum balas suka aku?"

Argh. Jeno menggeram tertahan, tidak percaya Renjun ini rasanya bukan seperti Renjun yang dia kenal. "...Aku suka kamu kalau kamu tidur."

"Serius? Kalau begitu aku akan tidur!"

"Hei, ganti baju dulu! Ambil kaosku di lemari terus cuci muka, kaki, tangan----"

"Iya, iya!"

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Tbc

A/n. Wagilasi panjang banget anjer sampe jempolku ber-abs ngetik ini berasa workout. Tapi ya buat chapter ke-40 mah emang harus yg panjang ga si 🐒

Renjun nya kenapa tbtb ngegas ya ku bingung 🤓❓❓❓❓

Lanjut ga ges

W tbtb ilang selera sama decathect ya tuhan amit amit

[✓] decathect ; norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang