139

2.9K 421 69
                                    

'...aku suka Jeno....'

Jaemin pernah mengatakannya dulu, dulu sekali, dalam keadaan mabuk dan tidak terkontrol. Dia mengatakannya langsung pada Jeno yang memang saat itu menawarkan diri untuk mencarinya yang sempat hilang kabar.

Ya, kejadian itu sudah sangat lama. Jauh sebelum Jeno menikah, jauh sebelum Jaemin juga menikah. Sudah terlalu lama sampai harusnya Jeno sudah lupa pada pengakuan Jaemin waktu itu dan pada permintaan gila setelahnya yang datangnya juga dari Jaemin.

Dan Jeno juga sebenarnya memang sudah lupa. Jaemin sekarang baginya adalah salah satu teman baiknya dan Renjun yang selalu senang hati membantu kalau diperlukan. Jeno yakin, Jaemin juga pasti sudah tidak lagi mengingat-ingat tentang mereka yang dulu pernah saling suka tapi tidak pernah ada kelanjutan. Jeno sudah punya Renjun, dan Jaemin sendiri juga sudah punya Mark. Semuanya sudah pada jalannya masing-masing dengan pasangannya masing-masing.

Harusnya, semuanya memang begitu saja sampai sekarang dan seterusnya. Jadi kenapa... Renjun bilang ada dunia yang lebih baik di mana Jeno dan Jaemin menikah lantaran Jeno dan Renjun yang saling tidak mengenal? Tidak, bukan itu. Kenapa Renjun sekarang malah jadi yang terlihat panik sendiri mendengar penuturan dirinya yang lain tentang dunia yang jelas-jelas bukan dunia mereka saat ini?

"...dengan Jaemin?" Renjun berkata pelan, sepelan napasnya sendiri, sambil mendaratkan tatapan tidak percaya pada Jeno. Gerak-gerik tangannya menunjukkan dia sangat menolak apa yang barusan dia dengar.

Apa Renjun tau Jeno sempat pernah ada cerita dengan Jaemin? Harusnya tidak. Tapi mungkin reaksinya ini juga masih dibayangi oleh perkiraan mereka di awal tentang Jeno yang katanya tertular dari Jaemin.

Kalau begitu, ganti pertanyaan. Apa Mark tau Jaemin sempat pernah ada cerita dengan Jeno? Harusnya...juga tidak. Tapi jaga-jaga, Lucas sudah sangat siap menahan kalau-kalau Mark mulai menunjukkan niat buruk untuk menghajar Jeno yang sebenarnya tak bersalah apapun karena... Yang terpenting itu saat ini kan? Kenapa Jeno jadi harus dibuat menebus atas apa yang dilakukan dirinya di masa yang lain? Dunia paralel pula.

Tapi Lucas terlalu cepat merasa was-was. Mark sepertinya sekarang sudah lebih bisa menerima kalau apapun yang akan mereka dengar di sana dari para pendatang memang... Sulit dicerna. Sulit diterima. Mark hanya terlihat mengepalkan tinju dan tidak berkata apa-apa yang lain.

"Ya, Jeno dan Nana menikah. Karenanya Nana bisa segera diobati karena Jeno menyadarinya lebih cepat...," Renjun masih mengulang sambil terus menyeka wajahnya dengan lengan bajunya, "dan karena Jeno juga selalu ada untuknya, Nana juga tidak terpikir sama sekali untuk menyerah di tengah... Dia punya Jeno untuk dia perjuangkan... Tapi aku, aku sama sekali tidak masalah soal itu —soal mereka menikah. Melihat Jeno sehat dan baik-baik saja, itu sudah lebih dari cukup buatku, walaupun itu artinya dia tidak bersamaku. Aku juga bilang begini pada kak Mark dulu, saat aku bilang kita harus membuat Jeno dan aku tidak bertemu, tapi kak Mark bilang tetap tidak bisa...."

Tidak bisa? Kenapa? Semua mata langsung tertuju pada Mark yang disebut-sebutkan. Dia juga sedikit banyak terlihat ikut mengingat sesuatu karena omongan Renjun, tapi itu hanya sekejap, "Ya... Untuk menghalangi sebuah pertemuan, yang terbayang olehku itu berarti kami butuh memberikan intervensi yang besar. Belum lagi kami juga masih harus terus memantau apakah mereka memang tidak bertemu di tempat lain setelah pertemuan di satu tempat berhasil digagalkan atau tidak...."

"Tak bisakah melakukan itu dengan intervensi yang seperti kak Mark lakukan pada Jaemin di masa setahun lalu?"

"Tidak, tentu tidak. Seperti yang kubilang sebelumnya, intervensiku di masa berjarak setahun itu hanya intervensi kecil. Dan lagi, memberitau itu lebih mudah dilakukan ketimbang mencegah untuk tau, kan? Karena kalau sudah sekali tau, ya... Seharusnya seseorang tidak akan bisa tiba-tiba jadi tidak tau, apalagi kalau perkaranya gawat," kata Mark sambil mengendikkan bahu, "Untuk mencegah pertemuan, yang terbayang olehku itu ya dengan kami benar-benar turun tangan dan menyebabkan berbagai macam kendala. Tapi itu artinya kami harus menahan sakit siksaan semesta masa yang kami datangi, karena saat itu mesin waktu benar-benar tidak aman. Umur kami semua berdekatan, sehingga siapapun dari kami yang pergi, tentu akan tumpang tindih dengan kami di masa yang lain."

[✓] decathect ; norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang