II

826 75 8
                                    

Louisa meraba belakang kotak mainan itu dengan dahi mengernyit. Dia merasakan sebuah rantai dan juga gembok yang menahan kotak tersebut. Kotak itu juga dikunci dengan gembok yang terlilit rantai hingga dirasa agak aneh jika melihat kotak mainan sampai harus disimpan seperti itu.

Ditatapnya wajah Ella yang berdiri di belakangnya, "Kotak ini harus dibuka menggunakan kunci dan kita harus meminta kunci itu pada ayah."

Ella mengerucutkan bibirnya ke depan karena mengetahui bahwa Louisa tidak bisa mengeluarkan kotak mainan tersebut dari dalam lemari. Louisa sendiri bangkit dan kembali menutup pintu lemari tersebut. Dituntunnya tangan Ella untuk berjalan keluar dari dalam kamar agar mereka bisa menemui tuan Gordon di lantai dasar.

Setelah mereka sampai, keduanya mendapati Lucas sedang duduk di kursi bayi sementara ibu mereka sedang sibuk mengeluarkan barang-barang dari dalam kardus di ruang keluarga. Louisa langsung menanyakan di mana keberadaan ayahnya untuk meminta kunci cadangan atau sesuatu yang bisa membuka gembok pada rantai.

"Ayahmu sedang berada di dapur," jawab tanpa menoleh ke arah Louisa.

"Kau tunggu di sini. Aku akan menghampiri ayah," pinta Louisa pada Ella.

Louisa menghampiri ayahnya berjalan melewati lorong yang memang berhubungan langsung dengan pintu belakang, dapur, dan juga ruang mencuci pakaian. Setelah sampai di belakang, dia tidak menemukan ayahnya berada di dapur. Louisa membuka pintu belakang, berjalan keluar untuk mencari ke mana ayahnya pergi. Pintu belakang rumah tersebut berhadapan langsung dengan hutan yang ditumbuhi pohon-pohon besar. Louisa mendapati ayahnya sedang mengikat batang-batang pohon tersebut satu sama lain dengan tali tambang berwarna putih. Dia berjalan mendekati ayahnya dengan tatapan heran.

"Untuk apa kau mengikat batang pohon itu?" tanya Louisa.

"Aku membatasinya agar Ella tidak bermain terlalu jauh. Kita tidak pernah tau ada apa di dalam hutan itu," jawabnya yang terus sibuk melakukan aktivitasnya.

"Kau tidak perlu melakukan hal ini jika kita masih tinggal di kota. Tinggal di kota terasa lebih aman daripada di tempat seperti ini," balas Louisa menatap ke sekitarnya yang hanya ditanami oleh pohon-pohon liar.

Tuan Gordon menoleh ke arah anaknya, "Kalau kita tetap tinggal di kota, kehidupan kita tidak akan cukup, Loui." 

"Kau bisa bekerja di tempat lain tanpa harus menjual rumah kita ayah," tutur Louisa.

"Tetap saja, biaya hidup di kota sangatlah mahal. Terlebih ibumu sangat menginginkannya," jawab tuan Gordon.

"Ah," Louisa melenguh. "Wanita itu. Wanita itu memang keras kepala."

Tuan Gordon menatap anaknya, "Jangan berbicara seperti itu pada ibumu."

"Dia bukan ibuku." Louisa menatap kesal.

Setelah kepergian istri pertama tuan Gordon karena terlibat kecelakaan mobil, pria itu bertemu dengan seorang wanita bernama Leticia saat tuan Gordon dan dua anak dari istri pertamanya keluar dari gereja secara tidak sengaja. Hubungan mereka semakin terlihat jelas hingga keduanya memutuskan untuk menikah yang tidak lama setelah itu dikaruniai seorang bayi laki-laki bernama Lucas. Pernikahan yang sebenarnya ditentang oleh Louisa, tidak membuat tuan Gordon membatalkan pernikahan tersebut karena menurut tuan Gordon, dia tidak bisa menjaga penuh Ella yang pada saat itu masih balita dan Ella juga masih harus membutuhkan kasih sayang seorang ibu.

"Ada apa kau mendatangiku?" Tuan Gordon mengalihkan pembicaraan.

"Aku ingin meminta kunci gembok atau sesuatu yang bisa membuka gembok," jawab Louisa.

Tuan Gordon berjalan masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh anaknya.

"Untuk apa?" tanya tuan Gordon.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang