LIX

354 59 78
                                    

"Dia adalah seseorang perempuan yang pernah diikuti oleh sosok menyeramkan saat kau mengajakku mendatangi universitasmu tempo hari," jawab Dommy.

"Dia?!" Kedua matanya membulat. "Jangan berbicara yang tidak-tidak mengenainya, Dommy."

"Aku tidak berbohong padamu, Emily."

"Kenapa aku tidak bisa merasakan ada hal yang aneh padanya?" bela Emily.

"Aku juga tidak mengerti," seru Dommy.

"Apakah sosok itu masih mengikutinya sampai saat ini?"

Dommy menggeleng.

🔱🔱🔱

Emily mengerucutkan bibirnya sambil sesekali memperhatikan Louisa secara diam-diam saat perempuan itu sedang menonton serial di layar kaca televisi. Perkataan Dommy membuat dirinya mulai mencurigai keberadaan perempuan itu. Namun, dia tidak sepenuhnya mempercayai ucapan Dommy karena biar bagaimanapun juga, sosok tidak kasat mata seperti Dommy bisa saja menipunya. Louisa yang menoleh secara tiba-tiba, membuat Emily segera mengalihkan pandangannya dengan berdehem kecil.

"Aku harus kembali," ujar Louisa saat melihat jam di ruangan itu menunjukkan pukul 9 malam.

"Sekarang ini?" tanya Emily.

Louisa mengangguk.

"Lebih baik kau menginap di rumahku saja," jawab Emily.

"Tidak perlu, Emily. Terima kasih," balas Louisa.

"Kalau begitu, hubungi ayahmu sekarang untuk menjemputmu," pinta Emily.

"Tidak perlu. Aku akan menaiki bis," ucapnya.

"Kau gila?" Emily menatap perempuan itu. "Ini sudah larut malam. Jika kau tidak mau, aku yang akan menghubunginya."

"Memangnya kau mengetahui nomor ponsel ayahku?" tanya Louisa.

"Tidak. Tapi aku akan menghubungi mamaku untuk menanyakan keberadaannya. Karena malam ini mamaku akan mewawancarai adikmu terkait kasus Ella yang sempat menghilang," jelas Emily sembari bangkit dari sofa.

"Tidak perlu Emily!" ucap Louisa. "Aku--aku akan menginap di kediamanmu."

Emily menatap Louisa dengan dalam.

"Jika kau tidak keberatan," katanya menunduk.

🔱🔱🔱

Owen dan Mia sudah keluar dari ruang rawat Ella. Mereka melihat kedua orangtua Ella sudah menunggu mereka di depan ruang rawat tersebut.

"Terima kasih karena telah mengizinkanku untuk melakukan wawancara terhadap anak kalian," seru Mia.

"Sama-sama, kuharap hal itu bisa menuntaskan kasusmu," jawab tuan Gordon tersenyum sembari menjabat tangan Mia.

Keduanya segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Tidak apa jika kau bermalam di rumah sakit untuk menemaniku?" tanya Mia dengan terus melangkahkan kaki menuju ruang kerjanya kembali. "Sepertinya aku merasa malas untuk kembali ke rumah."

"Jangan khawatir. Aku sudah pasti akan menemanimu," balas Owen.

Setelah keduanya tiba di ruang kerja Mia, mereka kembali meneliti hasil rekaman dari wawancara Mia terhadap Ella. Ella tampak begitu tenang saat diberikan beberapa pertanyaan oleh Mia. Namun yang membuat Mia merasa heran dari ekspresi anak itu adalah Ella sama sekali tidak terlihat seperti seorang anak kecil yang telah diculik oleh orang asing. Dia juga berulang kali menyebut kata 'ibu' dan bisa disimpulkan bahwa nyonya Gordon sendiri yang mengajak anaknya ke tempat tersebut.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang