LXXVI

296 87 108
                                    

Untuk mengapresiasi karyaku, pastikan kalian sudah memfollow diriku yang sederhana ini agar bisa lebih bersemangat dalam membuat cerita untuk dinikmati oleh kalian semua dan kalian juga tidak akan ketinggalan jika aku buat pengumuman mengenai TSS.
Yuk bantu reach 1k followers di tahun ini :)

Selamat membaca!

🔱🔱🔱

Suasana di rumah sakit Saint Joseph tampak hening layaknya tidak berpenghuni. Mia dan Emily berada di dalam ruangan mereka masing-masing. Mia memutuskan untuk bermalam di ruang kerjanya sementara Emily sudah terlelap di atas ranjang rumah sakit. Jam terus berdetak hingga waktu menunjukkan pukul tengah malam. 

Suhu di ruang rawat Emily perlahan terasa begitu dingin. Kedua telinganya mulai mendengar sayup-sayup suara rintihan dari beberapa orang yang entah berasal dari mana. Emily meremas selimut yang menutupi tubuhnya meski badan perempuan itu terasa sulit untuk digerakkan. Dia berusaha untuk tetap terjaga dalam tidur karena tidak ingin terjebak di dalam kegelapan yang sedang mempengaruhi dirinya untuk lebih masuk ke dalam hal tersebut.

Suara bisingan dari alat yang terdengar seperti sebuah gergaji pohon, membuat kepala Emily bergerak memfokuskan dari mana bunyi suara itu berasal. Tubuh Emily tampak bergerak dengan sedikit terpental layaknya Emily terjatuh dari sebuah pohon. Saat ini, sebagian jiwa Emily sudah pergi meninggalkan raganya. Dia tertegun sejenak memperhatikan ke sekitar yang ditumbuhi oleh pepohonan menjulang tinggi dan tampak begitu gelap. Kabut asap mulai tampak terlihat hingga membuat suasana di sekitarnya terasa semakin mencekam.

Dari kejauhan, Emily melihat sorot cahaya yang sepertinya berasal dari sebuah lentera seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari kejauhan, Emily melihat sorot cahaya yang sepertinya berasal dari sebuah lentera seseorang. Dia menyipitkan kedua bola matanya sesaat sorot cahaya itu perlahan mulai bergerak mendekatinya.

"Emily," ucap Luke terkejut.

"Paman Luke." Bola mata Emily membulat.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya mereka bersama-sama.

Emily menggeleng kecil. "Aku--aku tidak tau. Sepertinya seseorang sedang mencoba untuk memberitahuku mengenai satu hal. Bagaimana denganmu? Kenapa kau bisa berada di tempat ini?"

"Aku terjebak di tempat ini," katanya menghela napas. "Jika aku tidak bisa kembali--"

"Jangan kau teruskan," potong Emily cepat. "Jangan kau teruskan perkataanmu itu. Aku tidak akan membiarkanmu terjebak selamanya di tempat ini, paman Luke."

"Aku tidak tau bagaimana cara keluar dari tempat ini," balas Luke.

"Pasti akan selalu ada jalan untuk hal itu. Yang perlu kau lakukan adalah percaya padaku," ucapnya.

Luke membulatkan kedua boala matanya. "Apakah kau datang karena ingin menyelamatkanku?"

Emily mengangguk ragu. "Sepertinya benar. Namun ada hal lain yang memang harus aku selesaikan di tempat ini."

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang