Luke masih terbaring lemah dengan pikiran yang terus mengarah pada visual saat malam itu. Sekarang, dia baru menyadari bahwa pada nyatanya Owen yang lebih kuat saat berhadapan dengan mereka daripada Luke. Andai saja Emily tidak menemukan dirinya di dunia tersebut, ada kemungkinan bahwa Luke bisa terjebak selamanya di dalam sana dan orang-orang akan berpendapat kalau Luke sudah meninggal dunia.
Suara ketukan pintu yang terdengar membuat Luke terbangun dari lamunannya. Dia melihat dokter Mark membuka pintu ruang rawat dan berjalan masuk untuk memeriksa keadaan Luke.
Sementara di ruang rawat Emily, mereka bertiga terdiam satu sama lain dalam pikiran mereka masing-masing. Jika memang apa yang ditemukan oleh Emily dan ibu dari perempuan itu nyatanya benar, Louisa berpikir akankah saat ini keluarganya sedang dalam keadaan bahaya?
Ibu tirinya memang menunjukkan gelagat aneh saat berada di rumah itu begitu pula dengan Ella. Tidak hanya mereka, sosok yang mendiami rumah itu juga terkadang secara terang-terangan menunjukkan keeksistensian mereka.
Suara ketukan pintu memecahkan keheningan di ruangan itu. Emily dan kedua temannya langsung mengarahkan pandangan pada pintu berwarna coklat muda yang memperlihatkan Mia bersama seorang asistennya.
"Bagaimana ma?" tanya Emily. "Apa kau sudah berhasil bertemu dengan Lena?"
"Sudah," Mia mengangguk. "Boneka yang ditemukan oleh adik Louisa adalah boneka yang pernah dimiliki oleh anak laki-laki dan pernah dibeli oleh adik terakhir Tessa Sophia bernama Lena Averi. Lena sendiri tidak tahu asal-usul dari rumah yang pernah mereka tempati itu."
"Boneka kutukan?!" saut Felix.
"Aku belum bisa memastikannya. Aku akan bertemu Rebecca agar dia bisa mempertemukanku dengan tuan Oscar, si pemilik toko boneka antik yang telah menjual boneka tersebut kepada keluarga Albert," jelas Mia.
"Apa yang telah terjadi pada Railey?" tanya Louisa.
"Railey?" Mia mengernyit.
"Railey adalah seorang korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang. Bahkan sampai detik ini tidak ada seorangpun mengetahui siapa yang telah melakukan hal itu kepadanya," tutur Emily.
"Kejadian itu terasa seperti mirip sekali dengan kasus yang berada di sudut kota Colorado, bukan?" saut Felix.
"Jika memang benar seperti itu, aku harus mempelajari kembali kasus ini hingga nantinya akan menemukan titik terang apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga itu dan hubungannya dengan kepala jurusan kalian, tuan Chapman," jelas Mia kembali.
"Baiklah ma, kami akan menunggu jawaban selanjutnya," ucap Emily.
Mia mengangguk dan memutuskan untuk mengajak Owen bertemu dengan Rebecca secepatnya. Setelah kepergian mereka, ketiganya kembali berdiskusi mengenai hal tersebut hingga membuat Louisa hanya bisa terdiam mencerna ucapan kedua temannya.
"Jika memang rumah yang ditempati oleh Louisa saat ini memang sudah dibuktikan memiliki keterikatan dengan masalalu, apakah ada kemungkinan bahwa Railey datang untuk memberikan petunjuk kepada Louisa mengenai kematian yang menimpa dirinya melalui boneka itu?" ungkap Felix.
Emily terdiam sejenak.
"Bukankah makhluk tidak kasat mata bisa membagikan energinya pada sebuah benda seperti boneka agar mereka bisa mendiami boneka tersebut?" tanyanya lagi.
"Kau benar," balas Emily perlahan.
"Apakah tuan Chapman ternyata adalah saudara kandung Railey?" tanya Felix.
Emily berdecak. "Tidak mungkin. Railey hanyalah anak satu-satunya dari keluarga itu."
"Lalu, siapa yang berhasil membuat garis keturunan itu kembali?" balasnya penasaran. "Sudah seharusnya garis itu terputus pada Railey karena satu-satunya anak mereka meninggal dunia."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret Stalker
Horror"Setiap part selalu dibuat penasaran." - TSS's Readers. HIGHEST RATING: #2 in HORROR-THRILLER [13/06/20] #3 in PENGUNTIT [06/07/20] [TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [4]: Louisa Gordon. "Hey, let's play together." ["Hey, ayo bermain bersama."]...