Mia menegangkan punggungnya setelah selesai mendengarkan hasil rekaman tersebut. Pikirannya saat ini mengarah pada penyebab kecelakaan yang menimpa Cassie, apakah itu disebabkan karena ulah Selena atau tidak. Terlebih sebelum kecelakaan itu, Selena dan kekasihnya dinyatakan menghilang. Dugaan sementara yang berada di benak Mia pun harus ditanyakan kebenarannya pada Emily sebagai teman yang pernah mengenal mereka itu. Untuk sekarang ini, Mia akan mencaritahu siapa yang berani masuk ke dalam ruang kerjanya dan mengacaukan isi dari dalam ruangan tersebut melalui sensor pendeteksi tersembunyi yang berada di atas pintu masuk.
🔱🔱🔱
Louisa tersadar sesaat dia merasakan pusing di kepalanya setelah mendapat hantaman benda tumpul hingga membuatnya tidak sadarkan diri. Dia bangkit dari ranjang dalam keadaan sedikit bingung. Kemudian, dia melihat ponselnya tergeletak di atas nakas dan langsung mengambil ponsel tersebut.
Dia melihat ada beberapa notifikasi panggilan tidak terjawab dari Felix yang membuatnya sempat menatap sejenak ponsel itu. Tidak berlangsung lama, suara ketukan pintu terdengar. Louisa mengarahkan pandangannya ke arah pintu kamar dan hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata. Karena merasa Louisa tidak memberikan respon sedikitpun, seseorang yang berada di depan pintu Louisa segera pergi menjauh dari kamarnya.
Louisa meletakkan kembali ponsel itu di atas nakas dan berjalan keluar kamar. Suasana lantai dua rumahnya tampak sepi di sore hari. Louisa mendekatkan diri pada railing tangga. Dia bisa mendengar samar-samar suara televisi menyala di ruang keluarga yang menandakan bahwa sepertinya ibu tiri Louisa sedang beristirahat di ruangan tersebut. Kepala Louisa menoleh ke kiri sesaat dia mendengar suara gemericik air di dalam kamar mandi kedua orangtuanya. Kedua kakinya melangkah perlahan mendekati pintu kamar yang terbuka.
Dia berdiri di samping ranjang kedua orangtuanya sesaat melihat Ella sedang dimandikan dalam bak mandi oleh nyonya Gordon sama seperti saat Ella bersama mendiang ibunya. Ella menoleh ke arah Louisa begitu menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari luar.
"Hi Louisa," sapa Ella.
Nyonya Gordon menoleh dan tersenyum kecil setelah itu kembali menyirami rambut pirang Ella dengan air bersih.
"Jika kau sudah selesai memandikan Ella, aku ingin berbicara sesuatu padamu," ungkap Louisa dingin.
Wanita itu terdiam sejenak hingga Ella menoleh ke arah nyonya Gordon dan menatapnya. Selepas itu, terlihat anggukan kepala secara perlahan dari nyonya Gordon. Louisa meninggalkan kamar kedua orangtuanya lalu berjalan menuruni anak tangga untuk mengambil segelas air mineral.
Langkah perempuan itu terhenti ketika dia melihat Lucas berada di ruang keluarga seorang diri. Louisa memutuskan mendekati adik tirinya untuk memeriksa keadaan bayi tersebut. Dia menatap Lucas sedang memperhatikan layar kaca televisi tanpa berkedip.
Dahi Louisa mengernyit untuk sesaat. Bayi itu tampak tidak bergerak sedikitpun namun dia masih bisa melihat kedua bahu Lucas naik-turun seiring dengan napas yang dihembuskan. Karena tidak ingin berpikir hal negatif, Louisa kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur rumah mereka.
🔱🔱🔱
Sudah dua jam lamanya Mia melakukan berbagai cara untuk bisa mendeteksi apa yang sebenarnya terjadi di dalam ruang kerja wanita itu namun dia tetap saja tidak dapat menemukan jawabannya. Rekaman pada kamera tersembunyi sendiri memperlihatkan kondisi ruangan yang sudah dalam keadaan berantakan meski tidak berhasil merekam penyebabnya.
Hal ini membuat Mia merasa kesal dan merasakan otaknya bekerja dengan keras. Meski tidak ada satu pun barang yang hilang setelah diperiksa oleh Mia, namun dia benar-benar merasa penasaran akan apa yang telah terjadi. Ditambah, lukisan keluarga Albert ditemukan dalam keadaan tercoret-coret dengan pena berwarna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret Stalker
Horror"Setiap part selalu dibuat penasaran." - TSS's Readers. HIGHEST RATING: #2 in HORROR-THRILLER [13/06/20] #3 in PENGUNTIT [06/07/20] [TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [4]: Louisa Gordon. "Hey, let's play together." ["Hey, ayo bermain bersama."]...