XVIII

536 61 9
                                    

Nyonya Gordon menaiki anak tangga dengan cepat agar dia bisa memeriksa keadaan di dalam kamar Ella untuk menemukan putrinya setelah dia selesai memeriksa keseluruhan ruangan di lantai satu. Kepanikan terasa mengelilinginya saat ini. Nyonya Gordon terus memanggil nama Ella namun hasil yang dia terima tetap nihil. Wanita itu langsung menuruni anak tangga kembali dan menghubungi pihak polisi terdekat untuk segera mendatangi rumahnya. Setelah polisi tersebut berhasil dihubungi olehnya, nyonya Gordon menghampiri Lucas selagi dia menunggu kedatangan mobil polisi tersebut.

Sementara itu di universitas tempat Emily menimba ilmu, perempuan itu terlihat berjalan keluar gedung dan diikuti oleh Felix di belakangnya. Keberadaan Felix membuat Emily menoleh ke belakang hingga menyebabkan lelaki itu berhenti melangkahkan kakinya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Apa kau langsung kembali ke rumah?" tanya Felix.

"Tidak tau. Tapi sepertinya aku akan datang ke kantor mamaku," jawab Emily.

"Baiklah. Itu berarti kau tidak bisa menemui Angela."

"Angela?" Emily mengernyitkan dahinya. "Ada apa dengan Angela?"

Felix menatap heran sikap temannya itu. "Kau lupa?" katanya.

"Apa?" balas Emily penasaran.

"Dia meminta kita untuk datang karena hari ini adalah hari ulang tahunnya," jawab Felix.

"Astaga Tuhan!" Emily menepuk keningnya secara spontan. "Aku lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun Angela. Kalau begitu, ayo kita pergi mencari kado terlebih dahulu. Setelah itu kita baru akan mendatanginya."

"Bagaimana bisa kau lupa secepat itu?" Felix mengernyitkan dahi dan mulai mengikuti langkah kaki Emily. "Baru semalam kau dan aku saling mengirim pesan mengenai Angela."

Emily menghentikan langkah kakinya kembali dan menoleh ke arah Felix.

"Aku?" tunjuknya.

Felix mengangguk, "Kau yang merencanakan untuk membuat kejutan pada Angela dan tugasku mengajaknya untuk bertemu di kafe dengan alasan karena ada hal penting yang harus segera kita bicarakan."

Mendengar penjelasan lelaki tersebut, Emily segera mengeluarkan ponselnya dari dalam tas untuk memeriksa apakah yang dikatakan Felix adalah benar atau tidak. Setelah menyalakan layar ponselnya dan mengarah pada pesan Felix, Emily tidak menemukan pesan perintah untuk membuat kejutan pada Angela.

"Ini aneh," tutur Felix heran. "Apa mungkin ponselmu disadap kembali oleh orang lain?"

"Jangan bicara yang tidak-tidak, Felix," ungkapnya. "Semalam, aku tertidur setelah menanyakan tugas sekolah padamu."

"Lalu, siapa yang semalam mengirimiku pesan menggunakan ponselmu?" Felix menatap Emily dengan kedua bola mata membulat.

Emily terdiam sejenak dengan mengarahkan pandangan ke sembarang arah. Setelah cukup lama berpikir, dia pun menyadari bahwa sosok Dommy sudah pasti pelakunya. Karena tidak ingin membuat Felix merasa semakin penasaran, dia segera menyuruh Felix untuk masuk ke dalam mobilnya dan melupakan kejadian mengenai pesan yang sempat diterima oleh lelaki tersebut.

"Mungkin aku memang lupa kalau aku pernah mengirim pesan seperti itu padamu," ungkap Emily.

"Tapi, apa semalam kau baik-baik saja, bukan?" tanyanya khawatir.

Emily mengangguk, "Aku baik-baik saja. Tenang Felix, kejadian itu tidak akan terulang kembali." [TSS 3: Emily Dawson and Her Secret Friends]

🔱🔱🔱

Mobil patroli sudah berada di depan kediaman rumah keluarga Gordon. Kedua polisi segera mendekati wanita yang sedang menunggu kedatangan mereka di depan teras rumahnya itu. Nyonya Gordon mempersilahkan kedua polisi tersebut memeriksa keadaan di dalam rumahnya karena dia tidak berhasil menemukan di mana Ella berada.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang