LXXXIII

305 70 30
                                    

"Tidak akan kubiarkan kalian hidup dengan tenang begitu saja setelah apa yang menimpa putraku," seru Latoya sembari menatap foto mendiang Railey. "Akan kulakukan sebisaku untuk menghidupkan Railey kembali karena aku tidak akan pernah rela jika dia meninggal dengan cara seperti ini."

Jiwa Emily kembali ditarik masuk ke dalam kejadian setelahnya hingga membuat dia merasa terkejut sesaat melihat Latoya mendapati suaminya berselingkuh dengan asisten rumah tangga mereka ketika mengetahui suaminya berjalan keluar dari dalam kamar Patsy. Setelah itu, terjadilah perdebatan hebat diantara mereka berdua.

Emily merasa yakin bahwa kejadian yang dilihatnya saat ini merupakan beberapa tahun setelah kematian Railey dan Latoya sendiri berhasil 'mengembalikan' Railey. 

Maurice mengatakan bahwa setelah kematian yang menimpa anak mereka satu-satunya itu, dia tidak tahan akan sikap Latoya yang terlihat seperti orang kehilangan akal dan selalu mengatakan bahwa Railey seolah-olah masih ada bersama mereka hingga saat ini. Untuk itu, Maurice memutuskan berselingkuh dengan Patsy agar garis keturunan Hubert tidak berhenti pada Railey. Terlebih, Latoya sendiri sudah dinyatakan tidak dapat memiliki seorang anak karena penyakit yang dideritanya.

Dengan santainya Maurice juga mengatakan bahwa Latoya tidak perlu mengkhawatirkan garis keturunan itu karena meski bukan berasal dari darah daging Latoya dan Maurice, namun Maurice berhasil membuat garis keturunannya tetap ada setelah berhubungan dengan Patsy.

Rasa sakit hati Latoya terlihat begitu dalam. Amarahnya benar-benar sudah memuncak. Pada saat Maurice memutuskan untuk keluar dari dalam rumah, Latoya mengambil sebuah senapan lalu menembaki suaminya dari belakang tepat di saat Maurice berada di depan teras rumah mereka.

Kejadian itu membuat Emily benar-benar merasa syok. Suara tembakan yang pernah dia dengar dan gambaran mengenai wajah ayahnya, ternyata adalah kejadian malang yang menimpa Maurice.

Setelah Maurice meregangkan nyawanya, dia langsung mendatangi Patsy sembari membawa senapan di tangan. Tatapan Latoya terlihat begitu menyeramkan dengan ekspresi yang begitu kesal. Dia melihat asisten rumah tangga yang selama ini dia percayai, sedang beristirahat di dalam kamar. Latoya langsung menyodorkan senapan miliknya ke arah pipi kanan Patsy hingga wanita itu terkejut namun tidak bisa bergerak sedikitpun. Tanpa berbasa-basi, Latoya menyuruh Patsy untuk bangkit dan berjalan mengikuti arahannya.

Patsy terkejut setengah mati setelah dia melihat Maurice sudah dalam keadaan terbujur kaku dengan kedua bola mata terbuka dan darah yang membasahi tubuhnya.

Mereka berdua segera masuk ke dalam hutan hingga sampai menemukan sebuah bangunan yang tampak terlihat ramai oleh para manusia bertudung putih dan hitam. Kedatangan Latoya membuat mereka segera membungkuk tanda menghormati wanita itu. Latoya meminta para anggotanya untuk mengikat Patsy pada batang kayu yang membuat wanita itu tampak panik dan berusaha agar bisa melepaskan diri. Seseorang berjalan mendekati Latoya untuk memakaikan tudung berwarna merah tua yang setelahnya senapan itu diberikan kepada orang tersebut.

Patsy diikat dalam posisi terbalik dengan disaksikan oleh beberapa puluh orang di sekitarnya. Dia terus menangis memohon pengampunan kalau semua yang telah dilakukannya bersama Maurice didasarkan atas ancaman yang telah diberikan oleh pria itu dan bukan berarti Patsy berniat untuk membuat Latoya menjadi kecewa padanya.

Penjelasan tersebut tentu membuat Latoya semakin murka dengan Patsy. Kedua lengan Patsy disayat menggunakan pisau berukuran kecil oleh Latoya tanpa ampun sampai kedua lengan itu mulai memperlihatkan daging-daging merah yang dimiliki oleh Patsy.

Jeritan rasa sakit Patsy membuat burung-burung gagak hitam beterbangan bebas mengudara. Selanjutnya, Patsy disiram menggunakan air mendidih oleh salah satu anggota Latoya hingga membuat wanita itu kembali menjerit. Perlahan, kulit Patsy mulai memerah karena siraman dari air mendidih itu. Patsy juga tersedak hebat karena sebagian air yang telah disiram, berhasil masuk ke dalam hidungnya.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang