Jam berhenti berdetak pukul 2 pagi. Louisa yang sudah dilarikan ke rumah sakit, segera mendapatkan perawatan intensif secepat mungkin. Tuan Gordon sendiri memutuskan untuk menemani Louisa di rumah sakit sampai anaknya bisa tersadar dari koma. Sementara istri dan kedua anak tuan Gordon yang lain, berada di dalam kamar kedua orangtuanya untuk menghindari kejadian buruk pada malam itu.
Pria itu terus menatap Louisa dari tempatnya berdiri. Beberapa alat medis rumah sakit sudah terpasang di tubuh Louisa. Bahkan setelah menjalani pemeriksaan, perempuan itu dinyatakan memiliki keretakan pada tulang belakang lehernya dan mengharuskan Louisa mengenakan gips untuk beberapa waktu akibat benturan keras yang menghantam leher perempuan itu.
Tuan Gordon tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Louisa nantinya begitu dia tersadar dan mendapati lehernya dalam keadaan yang tidak membaik. Tuan Gordon juga tidak begitu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Louisa. Dia belum bisa menanyakan perihal kejadian tersebut kepada Ella mengingat anak keduanya sendiri masih terlihat begitu syok dengan apa yang sudah menimpa kakak kandungnya.
Suara ketukan pintu ruang rawat membuat tuan Gordon menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang dokter berjalan masuk menghampiri dirinya.
"Ini adalah hasil rontgen yang sudah kami lakukan untuk Louisa mengenai tulang di leher belakang anak tersebut. Kemungkinan setelah Louisa tersadar, selama 2 minggu ini Louisa akan bergantung pada gips dan beberapa obat-obatan agar tulang di leher belakangnya tidak mengalami perubahan posisi," jelas dokter tersebut.
"Baik dokter, terima kasih," jawab tuan Gordon.
"Sama-sama. Kalau begitu, aku permisi," katanya.
🔱🔱🔱
Keesokkan paginya di universitas tempat Angela berada, dia yang pada saat itu sedang duduk seorang diri, mendapatkan pesan masuk dari Emily agar mereka bisa bertemu selepas sepulang sekolah nanti karena Emily akan membahas sesuatu dengan dirinya. Setelah membuat janji temu, Angela kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan berjalan masuk ke gedung universitas.
Sementara itu di universitas tempat Felix berada, lelaki itu terlihat sedang menyender pada railing tangga di depan pintu masuk gedung universitas dengan pandangan menjelajah ke sekitar untuk menemukan wajah Louisa di pagi hari. Namun sampai sekarang, Felix belum juga melihat kedatangan Louisa ke universitas mereka. Sampai di mana badannya berdiri tegak ketika melihat sebuah mobil memasuki lingkungan universitas.
Felix tahu mobil itu.
Mobil yang biasa mengantarkan Louisa ke universitas, berhenti di depan Felix dan memperlihatkan seorang pria berjalan keluar dengan anak kecil perempuan yang mengenakan seragam sekolah taman kanak-kanak tapi tidak dengan Louisa. Kepala Felix terus bergerak ke sekitar hingga dia melihat kedua orang itu masuk ke dalam gedung universitas.
Setibanya tuan Gordon di pertengahan koridor, langkahnya terhenti ketika dihadapkan oleh seorang pria berjas hitam dengan kemeja berwarna biru dongker yang menatap ke arahnya dengan tersenyum lebar.
"Ada yang bisa kubantu?" tanya pria tersebut.
"Perkenalkan," Tuan Gordon menyodorkan tangannya. "Aku orangtua dari Louisa Gordon, Thomas Gordon dan ini adik kecil Louisa bernama Ella Gordon."
Setelah mereka melakukan jabatan tangan, tuan Gordon mengatakan bahwa tujuannya datang ke universitas Louisa karena dia ingin menyampaikan informasi bahwa anaknya sedang tertimpa musibah sehingga tidak memungkinkan Louisa untuk mengikuti proses belajar-mengajar selama dua pekan ke depan dikarenakan keretakan pada tulang leher belakangnya.
Mendengar berita tersebut membuat pria itu turut bersedih dan mendoakan kesembuhan Louisa agar bisa beraktivitas seperti biasa. Setelah tuan Gordon mendapat izin agar Louisa bisa beristirahat sejenak, kedua orang itu berjalan keluar gedung universitas untuk melanjutkan perjalanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret Stalker
Horror"Setiap part selalu dibuat penasaran." - TSS's Readers. HIGHEST RATING: #2 in HORROR-THRILLER [13/06/20] #3 in PENGUNTIT [06/07/20] [TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [4]: Louisa Gordon. "Hey, let's play together." ["Hey, ayo bermain bersama."]...