III

805 79 8
                                    

Dia menyibakkan gorden jendelanya secara perlahan. Menatap ke arah luar jendela yang hanya ditumbuhi oleh pohon-pohon liar dan sebuah jalanan yang terlihat sangat sepi. Louisa belum menemukan siapapun di luar sana. Dia terus menggerakkan kedua bola matanya hingga melihat sesuatu berwarna hitam berlari kencang memasuki hutan.

Louisa terpaku sejenak dengan kedua bola mata membulat. Tidak lama setelah itu, terdengar suara benda terjatuh yang disusul oleh tangisan Lucas dari dalam kamar Ella. Louisa bergegas keluar dari dalam kamar itu dan melihat nyonya Gordon membuka pintu kamar Ella dengan panik. Lucas ditemukan tergeletak di atas lantai sementara Ella terlihat sedang duduk di tepi ranjang oleh nyonya Gordon.

"Astaga Ella, apa kau sedang mencoba untuk menggendong Lucas?!" tanya nyonya Gordon dengan nada sedikit meninggi.

Ella hanya bisa menunduk seakan memang itu adalah perbuatannya.

"Kenapa kau melakukan hal ini?! Kau tidak boleh menggendong Lucas karena dia masih bayi," kata nyonya Gordon yang terus menyalahkan Ella.

"Kau memarahi adikku?" saut datar Louisa yang berdiri diambang pintu kamar dan melihat sikap nyonya Gordon.

Nyonya Gordon terdiam. Raut wajahnya terlihat kesal dengan terus mencoba menenangkan Lucas yang berada dipelukan wanita itu. Ella berlari mendekati kakaknya diambang pintu kamar dan memeluknya.

"Sudah kukatakan kau tidak bisa meletakkan Lucas di dalam kamar yang sama dengan Ella!" Louisa menggretak ibunya. "Kau juga tidak bisa menyalahkan adikku!"

"Aku tidak menyalahkannya. Aku hanya melarangnya menggendong Lucas," ucap nyonya Gordon.

Keributan yang terjadi membuat tuan Gordon keluar dari dalam kamar dan menatap mereka di depan pintu kamar.

"Louisa, kenapa kau berteriak-teriak?" tanyanya heran.

"Dia memarahi Ella karena menemukan Lucas berada di lantai kamar dan menangis," jawab Louisa menunjuk ke arah nyonya Gordon.

"Tidak mungkin Lucas bisa keluar dari tempat tidur bayi seorang diri kalau bukan ada orang yang mencoba untuk menggendongnya. Itu terdengar mustahil bukan, Thomas?" ucapnya pada tuan Gordon.

Tuan Gordon mengernyit. Ditatapnya Ella yang sedang dalam dekapan Louisa. Agar tidak menimbulkan perdebatan semakin panjang karena tuan Gordon sendiri merasa yakin bahwa Ella tidak akan mungkin melakukan hal itu, dia meminta Ella untuk kembali masuk ke dalam kamar yang membuat Louisa tidak bisa menerima keputusan ayahnya.

"Aku tidak ingin Lucas dan Ella berada di dalam kamar yang sama. Bagaimana jika Lucas ditemukan berada di atas lantai kembali?" tanya Louisa cemas.

"Kau dengar Thomas? Itu berarti secara tidak langsung, dia berpikir hal yang sama denganku mengenai Ella," ucap nyonya Gordon.

Louisa menatap nyonya Gordon dengan wajah kesal. Dia mengatakan hal itu bukan berarti menyalahkan Ella, hanya saja dia tidak ingin nyonya Gordon berpikir bahwa itu adalah ulah Ella. Suara tangisan Lucas terdengar semakin samar karena terus ditenangkan oleh ibu kandungnya. Setelah Lucas tertidur, diletakkannya anak tersebut kembali ke atas ranjang bayi. Tuan Gordon mengelus punggung Louisa dengan anggukan kepala perlahan, menyuruhnya untuk mengantarkan Ella kembali ke atas ranjang karena dia ingin semua anak-anaknya bisa terlihat mandiri sejak kecil. Nyonya Gordon melipat dadanya ke depan, menatap Louisa dan Ella yang berjalan masuk ke dalam kamar.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang