XVI

568 60 15
                                    

Mobil patroli sudah terparkir di kediaman rumah keluarga Gordon. Nyonya Gordon sendiri memilih untuk menunggu di depan teras rumahnya saat para polisi tersebut sedang melakukan pemeriksaan di dalam rumah. Dengan terus menggendong putra kecilnya, nyonya Gordon berdiri menunggu hasil yang akan disampaikan oleh polisi-polisi tersebut.

Tidak lama setelah itu, salah satu personil polisi berjalan keluar untuk menghampiri nyonya Gordon.

"Kami sudah melakukan penggeledahan di setiap ruangan dan juga melakukan pendobrakan paksa pada kamar yang sempat nyonya laporkan mengenai kejadian aneh di dalam kamar tersebut dikarenakan nyonya tidak memiliki kunci cadangan. Dari hasil penggeledahan kami, tidak ditemukannya barang-barang rusak, terjatuh, ataupun cakaran yang berada di tembok kamar tersebut," jelasnya.

Nyonya Gordon terdiam mendengar penjelasan dari polisi tersebut.

"Kami merasa rumah nyonya dalam keadaan aman dan bisa saja, kejadian yang menimpa nyonya barusan hanyalah sebuah halusinasi," lanjutnya. 

"Jadi, rumahku benar-benar dalam keadaan aman?" balas nyonya Gordon memastikan.

Polisi itu mengangguk, "Kami bisa memastikannya."

Nyonya Gordon menolehkan kepalanya sesaat salah satu polisi baru saja keluar dari dalam rumah setelah melakukan pengecekkan di seluruh sudut rumah.

"Kalau begitu, kami permisi," ujar polisi tersebut yang berjalan menuruni anak tangga kecil untuk masuk ke dalam mobil patroli mereka.

Nyonya Gordon hanya bisa terdiam mematung mendengarnya. Setelah mobil patroli tersebut pergi, tidak lama kemudian, dia melihat mobil tuan Parker telah tiba. Ella keluar dari dalam mobil dengan tas yang ditenteng olehnya lalu berlari masuk ke dalam rumah.

"Kau tidak menjemput Louisa?" tanya nyonya Gordon.

"Louisa belum menghubungiku," jawabnya.

"Pastikan anak itu kembali ke rumah bersamamu. Aku tidak ingin dia pulang larut malam," pinta wanita tersebut.

"Baik nyonya Gordon. Akan aku pastikan kalau Louisa kembali bersamaku," balas tuan Parker.

"Terima kasih atas bantuanmu tuan," tutur nyonya Gordon tersenyum.

Tuan Parker mengangguk perlahan dan memutuskan untuk pergi meninggalkan kediaman rumah kerabatnya. Setelah mobil hitam itu melaju semakin jauh, nyonya Gordon langsung masuk ke dalam rumah.

"Ella?" teriak nyonya Gordon.

Nyonya Gordon melangkahkan kakinya menaiki anak tangga untuk mengajak anak tirinya tersebut makan siang bersama mereka. 

"Ella, ayo kita ke ruang makan. Bibi akan membuatkan makan siang untukmu," serunya.

Karena tidak ada jawaban apapun dari mulut anak kecil tersebut, setibanya nyonya Gordon di lantai dua rumahnya, dia melihat Ella sedang berdiri tegak membelakangi ranjang di dalam kamar Louisa. Wanita itu pun segera masuk ke dalam kamar dan berjongkok di sampingnya.

"Ella? Apa yang sedang kau lakukan di dalam kamar Louisa?" tanyanya.

"Bi--" Kedua bola mata Ella membulat sempurna dengan mulut yang sedikit terbuka.

Nyonya Gordon menoleh dan mensejajarkan pandangan Ella namun dia hanya melihat sebuah lemari pakaian yang sedang ditatap oleh anak itu. Nyonya Gordon segera bangkit dengan sedikit gelengan kepala. Diraihnya tangan Ella agar mereka segera pergi ke ruang makan. Ella sendiri sempat menoleh ke belakang sebelum meninggalkan kamar tersebut karena dirinya melihat sesosok hitam yang memiliki tatapan tajam berwarna merah dengan senyum menyeringai dan jari-jemari tangan hitam panjang, sedang berjongkok di atas lemari pakaian Louisa. Kedua matanya bergerak mengikuti mereka yang berjalan keluar kamar.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang