XIX

487 62 13
                                    

Nyonya Gordon telah tiba di depan pintu ruang rawat Louisa setelah tuan Parker membantunya membawa masuk koper ke dalam rumah sakit dan menuntun Ella untuk tetap berada bersamanya.

"Terima kasih atas bantuanmu, tuan Parker," ungkap nyonya Gordon.

"Tidak masalah nyonya, jika kau membutuhkan bantuanku, kabari aku secepatnya," balas tuan Parker.

Nyonya Gordon mengangguk tersenyum selepas itu membiarkan tuan Parker kembali pulang ke rumah pria tersebut. Ella duduk di sofa rumah sakit dan tidak lama kemudian, Mia mendatangi ruangan tersebut bermaksud untuk menemui Rebecca. Namun nyatanya, bukan Rebecca yang dia temui, melainkan orangtua dari pasien tersebut.

"Dokter," ungkap nyonya Gordon menatapnya.

"Aku pikir dokter yang menangani pasien ini masih berada di dalam. Maafkan aku karena telah mengganggumu," tutur Mia.

"Tidak apa dokter. Ada yang bisa kubantu?" tanya nyonya Gordon heran.

Sejenak Mia mengatup bibirnya dengan pandangan mengarah pada pasien. Kemudian, dia menatap wanita yang sedang menunggu respon dari ucapannya, "Aku hanya ingin mengetahui apa penyebab perempuan cantik ini bisa mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Namun setelah kuamati separuh wajahnya yang terlihat membengkak, sepertinya pembengkakkan itu terjadi karena infeksi. Apa aku benar?"

Nyonya Gordon mengangguk perlahan.

"Baiklah. Berarti dugaanku benar," ungkapnya.

"Kalau boleh kutau, apa kau seorang dokter umum?" tanya nyonya Gordon perlahan.

"Tidak." Mia tersenyum lebar, "Aku Mia Scarlett, dokter psikiater di rumah sakit ini. Dokter umum yang kau maksud adalah temanku, Rebecca. Dia dokter yang sedang menangani Louisa," serunya dengan pandangan yang mengarah pada papan informasi di depan ranjang rumah sakit.

"Oh begitu," balas nyonya Gordon. "Aku nyonya Gordon."

Setelah perkenalan itu selesai, Mia mengalihkan pandangannya ke arah seorang anak perempuan yang sedang duduk memangku boneka beruang di atas sofa.

"Kau membawa dua anak kecil ke rumah sakit ini?" tanya Mia.

Dia mengangguk perlahan, "Aku tidak punya pilihan lain. Suamiku sedang bertugas di luar kota dan hanya aku yang berada di rumah. Mau tidak mau, aku harus membawa keduanya untuk menemani kakak mereka." Nyonya Gordon menghela napas, "Jika pihak rumah sakit tidak mengizinkannya, aku tidak tau harus bersikap seperti apa."

"Aku hanya khawatir jika kau membawa dua anakmu ke rumah sakit, mereka akan terkena virus yang berasal dari para pasien karena kekebalan tubuh mereka belumlah sepenuhnya kuat." Mia duduk di samping Ella lalu mengusap kepala anak itu secara perlahan dengan pandangan mengarah pada nyonya Gordon. "Terlebih anakmu yang masih balita seperti itu."

Nyonya Gordon menatap Lucas yang berada dipelukannya.

"Siapa namamu anak manis?" tanya Mia pada Ella.

"Ella," jawabnya tersipu malu.

"Maafkan aku," tutur nyonya Gordon.

"Begini saja," Mia bangkit dari sofanya. "Kau bisa menitipkan mereka di ruangan khusus penitipan anak-anak yang dibuka selama 24 jam. Fasilitas di sana sangat memadai untuk anak-anak dan kau tidak perlu khawatir untuk menitipkan mereka. Jika kau tetap membawa mereka bersamamu, aku takut virus-virus di rumah sakit ini akan mempengaruhi kesehatan mereka."

Seorang perawat yang kebetulan melintas di depan ruangan Louisa, langsung dipanggil oleh Mia untuk datang menemuinya. Perawat itu pun segera masuk ke dalam ruangan dengan menatap mereka secara bergantian.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang