XXXIII

485 77 24
                                    

TERIMA KASIH ATAS 10K READERS DAN 1K VOTES. I LOVE YOU GUYS🖤🖤

🔱🔱🔱

Ancaman yang terdengar membuat nyonya Gordon segera meletakkan gagang teleponnya kembali ke atas telepon. Tidak lama setelah itu, deringan telepon kembali terdengar hingga membuat kedua bola matanya membulat.

"Siapa kau?!" kata nyonya Gordon dengan gemetar.

"Seorang wanita memakai pakaian berwarna biru muda dan celana jeans."

Penjelasan yang diberikan oleh penelpon gelap tersebut membuat nyonya Gordon mengarahkan pandangannya pada pakaian yang saat ini dia kenakan. Nyonya Gordon segera menatap ke jendela rumahnya karena sudah sangat jelas bahwa si penelpon tersebut sedang mengintai kediaman rumah mereka.

"MAU APA KAU MENGHUBUNGI KAMI?!" teriak nyonya Gordon.

"Membunuh kalian," ujarnya bernada perlahan.

Suara barang yang terjatuh bersamaan dengan tangisan Lucas, membuat kedua bola mata nyonya Gordon membulat ke arah sumber suara. Dia segera mengakhiri panggilan tersebut dan berlari menghampiri anaknya di ruang makan. Kedua bola matanya membulat ketika melihat lantai kayu rumah mereka tergores pisau bertuliskan kata 'mati.'

Nyonya Gordon segera mengangkat Lucas dari kursi bayi dan berlari kembali menghampiri telepon rumahnya untuk menghubungi tuan Gordon. Setelah sambungan terhubung, nyonya Gordon terlihat begitu gemetar untuk menjelaskan kejadian di rumahnya dan meminta tuan Gordon agar bisa pulang secepat mungkin. Pria itu meminta istrinya untuk segera menghubungi pihak kepolisian agar bisa melakukan pemeriksaan di rumah mereka.

Niat tuan Gordon untuk mendatangi rumah sakit Saint Joseph harus dia urungkan setelah menerima kabar mengejutkan dari istrinya. Pria itu memutar stir mobil dengan cepat agar bisa tiba di rumah.

Setelah berhasil menghubungi pihak kepolisian, nyonya Gordon menunggu kedatangan mereka di ruang keluarga dengan terus berjalan mondar-mandir. Dia sama sekali tidak terlihat tenang dengan keadaan rumahnya saat ini.

Suara pintu belakang yang terbuka dengan sendirinya, membuat tubuh nyonya Gordon mematung dengan kedua bola mata membulat. Pandangannya tetap mengarah pada pintu belakang rumah mereka.

Suara ketukan pintu yang terdengar membuat wanita itu terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Dia melihat dua orang anggota personil polisi berdiri di depan teras rumahnya. Dengan langkah terburu-buru, nyonya Gordon segera membuka pintu rumah untuk mempersilahkan mereka masuk ke dalam. Salah satu anggota personil polisi menatap wajah nyonya Gordon yang masih terlihat ketakutan sementara satunya mengamati keadaan di sekitar mereka.

"Bisa kau tunjukkan di mana letak goresan pisau tersebut berada?" tanya polisi itu.

Nyonya Gordon mengangguk perlahan. 

Saat akan melangkahkan kakinya menuju ruang makan, dia kembali terdiam sesaat pintu belakang rumahnya sudah dalam keadaan tertutup. Setibanya mereka di ruang makan, kedua anggota personil polisi tersebut benar-benar menemukan goresan di atas lantai dengan tulisan 'mati' yang berasal dari pisau dapur rumah tersebut.

Kedatangan tuan Gordon kembali ke rumahnya, membuat kedua polisi tersebut langsung menatap ke arah pria yang berjalan cepat menghampiri mereka.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang