XVII

550 61 11
                                    

Hi, aku minta maaf karena terlambat update. Setelah aku cek silsilah keluarga Emily, disini Dalton sudah berumur 3 tahun ya gaes. Aku minta maaf karena ceroboh dan mungkin ada dari beberapa kalian yang sadar soal Dalton tapi nggak mau komen, tapi ada juga yang komen ke aku. Hehe

Aku akan revisi sedikit dari part ini sampai ke part 1 jika ada hubungan dengan Dalton.
Terima kasih sudah setia menunggu The Secret Series. xoxo

🔱🔱🔱

Sementara itu di ruang makan, Ella terlihat sedang menikmati makan malamnya bersama dengan Lucas yang berada di kursi bayi. Saat sedang mengunyah makanan tersebut di dalam mulut, Ella mendengar suara pintu belakang rumah yang terbuka dengan sendirinya. Anak itu pun langsung mengarahkan pandangannya ke arah pintu tersebut. Tidak lama setelah itu, seorang wanita berpakaian lusuh dengan sekujur tubuh yang basah, berjalan masuk dengan sedikit membungkuk dan tertatih. Ella melihat terdapat jejak kaki yang tertinggal setiap kali wanita itu melangkah.

Wanita itu menoleh perlahan ke arah Ella dengan mimik wajah yang pucat pasi. Bibirnya terlihat gemetar seperti seseorang yang sedang kedinginan. Ella hanya bisa terdiam dengan kedua bola mata membulat.

"Ella, apa kau sudah menyelesaikan makan malammu?"

Suara nyonya Gordon membuat Ella dengan cepat menoleh ke arah sumber suara bersamaan dengan tertutupnya pintu belakang rumah itu kembali. Setibanya nyonya Gordon di ruang makan, dahinya mengernyit karena mendengar suara yang berasal dari dapur rumahnya. Wanita itu langsung melangkah menjauhi Ella untuk melakukan pengecekan di sekitar dapur hingga dia tiba di depan pintu belakang rumah.

Setelah mengunci pintu tersebut dan sempat melihat keadaan di luar dari dalam rumah, nyonya Gordon berjalan kembali menuju ruang makan. Suara jeritan Louisa yang terdengar melengking berasal dari lantai dua rumah mereka, membuat nyonya Gordon langsung berlari menghampiri Louisa. Diketuknya pintu kamar itu dengan tempo cepat karena nyonya Gordon benar-benar dalam keadaan panik.

"LOUISA BUKA PINTUNYA, LOUI!" seru nyonya Gordon berulang kali.

Pintu kamar pun terbuka dari dalam dan memperlihatkan Louisa yang sedang menatap dirinya dengan heran.

"Ada apa?" tanyanya santai.

"Apa kau baik-baik saja, Loui?!" balas nyonya Gordon panik.

"Ya," Louisa menatap wanita tersebut dari atas hingga ke bawah. "Kenapa kau terlihat panik seperti itu?"

"Aku mendengar suara jeritan dari dalam kamarmu dan kupikir kau sedang tertimpa masalah," ungkapnya.

Louisa memutar kedua bola matanya, "Bukan aku yang berteriak. Aku sedang terlelap dan langsung terbangun karena mendengar suara ketukan pintu."

"Aku minta maaf karena telah membangunkanmu. Tapi, apa benar kau baik-baik saja?" tanyanya memastikan.

"Aku baik-baik saja. Sudahlah, aku ingin kembali tidur," ungkap Louisa kesal.

Pintu kamar itu kembali tertutup hingga membuat nyonya Gordon langsung berbalik arah dan menuruni anak tangga dengan perlahan. Setibanya di ruang makan, wanita itu menarik salah satu kursi lalu duduk di sana. Kedua tangannya berada di atas meja dan menatap lurus ke depan. Wajahnya terlihat membingungkan setelah kejadian aneh yang menimpanya hari ini.

"Bi, aku sudah selesai menghabiskan makan malamku. Bolehkah aku masuk ke dalam kamar?" tanya Ella.

"Egh?" Nyonya Gordon tersadar dari lamunannya. "Oh, iya. Kau boleh kembali ke dalam kamar, Ella. Hati-hati saat menaiki anak tangga," tutur nyonya Gordon.

[Completed] TSS [4]: Louisa Gordon and The Secret StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang