#36; Love In The Ice [1/2]

893 135 17
                                    

By TVXQ - Love In The Ice

Sigeobeorin jageun son chagabge tteollineun ibsul
(Your small, cold hands and trembling lips)

Amu ildo eobseotdago gogae sugin chae
(Able to carry on as if nothing has happened)

Nugungareul chueokhaneun nae moseup duryeoun geoni
(Are you afraid of remembering someone?)

Ib aneseo maemdoneun mal aesseo samkimyeo
(Struggling to swallow the words bubbling up to your lips)

Mingyu menatap khawatir akan kondisi Rosé yang berdiri di depan rumahnya. Hujan lebat. Namun, sahabatnya ini berlari ditengah hujan lebat tanpa membawa payung dan mengenakan sebuah jaket.

Tubuh menggigil. Tangan yang memeras gaun pendeknya dan pandangan menunduk. Mingyu dengan segera menarik Rosé masuk ke dalam rumahnya. Menuntun Rosé untuk duduk di ruang keluarga miliknya. "Biar ku buatkan teh panas."

Tidak ada jawaban dari Rosé. Gadis itu masih diam. Hanya suara tubuh yang gemetar karena kedinginan dan suara gesekan antar gigi karena tubuhnya menggigil.

"Minumlah dulu. Aku akan membawakan pakaian Kak Jennie untukmu. Nanti kamu tidur saja di sini, di kamar Kak Jennie. Kakak ku sedang di rumah kekasihnya," Mingyu melangkah meninggalkan Rosé seorang diri. Ia sama sekali tidak paham akan apa yang terjadi dengan Rosé. Seingat dirinya Chanyeol mengatakan kalau Rosé hari ini ada jadwal kencan dengan Jaehyun tapi kenapa dia pulang seorang diri? Dan apa yang membuat Rosé dian seperti itu?

Mingyu turun dari lantai dua dengan membawa handuk dan piyama milik Jennie. Ia dengan segera menyerahkan semuanya kepada Rosé untuk ganti gadis itu. "Bersihkan dulu dirimu. Nanti ceritakan apa yang sebenarnya terjadi.""

Rosé hanya mengangguk. Ia berjalan meninggalkan Mingyu.

Pandangan Mingyu tidak bisa lepas dari punggung kecil sahabatnya itu. Rosé adalah sahabat kecil Mingyu dan juga cinta pertamanya. Tidak ada siapapun yang menyadari bahwa Mingyu mencintai Rosé. Walaupun seisi sekolah pernah menggosipkan keduanya, namun hal itu dibantah oleh Mingyu dalam sekejap dan gosip itu hilang dikemudian hari.

Hingga sosok Jaehyun datang di kehidupan Rosé. Siswa pindahan dari Daegu yang berhasil membuat Rosé jatuh hati kepada pria itu dan berhasil membuat Rosé jauh dari sisinya. "Jika sampai ini ada hubungannya sama Jaehyun. Lihat saja nanti akan kubuat perhitungan dengannya."

Tidak lama, Rosé kembali ke ruang keluarga. Ia duduk di samping Mingyu. Diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Perasaan enggan menceritakan apa yang terjadi muncul dalam benaknya. Ia merasa malu, setelah dirinya menjadi kekasih Jaehyun. Rosé sama sekali jarang berhubungan dengan Mingyu.

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi?" Mingyu bertanya dengan penuh khawatir.

Rosé masih diam dan membuat Mingyu semakin khawatir. "Katakan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu berlari di tengah hujan?" kembali Mingyu bertanya dengan nada pelan. Ia tidak ingin membuat Rosé semakin kacau.

Melihat dari kedua mata Rosé. Mingyu tahu kalau Rosé sedang ketakutan. Dan Mingyu ingin mengetahui apa penyebab Rosé menjadi seperti ini.

"Jaehyun..."

Satu nama disebut oleh Rosé dan membuat Mingyu mengepalkan kedua tangannya. Benar dugaannya bahwa ini adalah perbuatan dari Jaehyun. Sejak awal Mingyu tidak suka dengan wajah malaikat yang dibuat oleh Jaehyun. Wajah penuh kepalsuan dan Mingyu tahu akan wajah itu.

"Kenapa dengan Jaehyun?" Mingyu bertanya dengan nada pelan.

"Dia... Dia hampir memukulku hanya karena..."

Mingyu menarik Rosé dalam pelukannya. Ia tahu kalau Rosé sangat ketakutan dari nada suara yang terdengar gemetar. Rosé adalah anak bungsu di keluarganya dan selalu disayang, tidak pernah sekali pun dia mendapatkan kekerasan dan Mingyu tidak suka. Ia tidak suka dengan sosok manusia baru yang baru saja muncul di kehidupan Rosé yang berani memukul sahabat dan orang yang paling dia sayangi.

"Karena apa?" kembali Mingyu bertanya dengan masih memeluk Rosé. "Tidak perlu takut. Aku di sini untuk menjagamu. Tidak akan ada seorang pun yang akan menyakitimu, Rosé. Tidak akan!"

"Aku tidak ingin masuk ke klub malam!" Rosé menangis di dalam pelukan Mingyu.

Klub malam? Brengsek Jaehyun! batin Mingyu. Berani-beraninya dia membawa Rosé ke sana. Apa maksudnya? Mau memaksanya minum alkohol yang memabukkan? Dan membawa Rosé ke kamar? Kalau sampai benar. Mati kau Jaehyun!"

Amarah Mingyu sudah sampai di puncaknya. Benar apa yang ia duga, bahwa Jaehyun tidak sebaik apa yang tergambar di wajahnya. Wajah penuh kepalsuan dengan senyum palsu itu. Ingin rasanya Mingyu saat ini merobek topeng dan senyum palsu Jaehyun.

"Tidak akan ada lagi yang mengajakmu ke klub malam dan memukulmu lagi Rosé. Ingat aku di sini dan selalu bersama mu."


To Be Continued

Published May 27th, 2019

Admin Aries


1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang