#49; Ngidam

1.1K 162 16
                                    

Rosé menatap sebal ke arah Mingyu yang saat ini sedang menyetir dengan muka masam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé menatap sebal ke arah Mingyu yang saat ini sedang menyetir dengan muka masam. Bayangkan saja sejak subuh dia sudah merengek meminta ketoprak yang berada di dekat rumah orangtua Rosé, yang lebih menyebalkan lagi adalah dirinya dipaksa ikut. Gue yang hamil kenapa dia yang ngidam sih! Jadi gue yang repot nemenin dia kemana-mana.

Sudah lima hari ini berlangsung, bahkan yang lebih parah lagu dua hari lalu Mingyu memaksanya ikut ke Bandung hanya karena ingin makan di China Town. Heol, sungguh menyebalkan bukan? Rosé bahkan harus menanggung malu izin kepada atasannya hanya karena keinginan Mingyu saat itu.

"Habis ini mau kemana lagi?" tanya Rosé.

"Hmm..." Mingyu berpikir sejenak. "Ke mall kayaknya seru tapi aku mau pakai jas yang ada namaku itu loh. Jaman aku jadi cover dance, terus kamu pake baju blouse kamu yang putih pake pita hitam. Seru kayaknya."

Rosé memutar kedua bola matanya malas. Ia mengelus perutnya yang sudah sedikit membesar. "Nak, kamu kalau ngidam ke Mama aja, jangan ke Papa mu itu. Tahu enggak, dia yang ngidam jadi Mama yang capek nemenin Papa kamu itu kemana-mana."

"Kamu enggak ikhlas selama ini nemenin aku?

Mendengar pertanyaan Mingyu yang sudah ada di sampingnya, Rosé tersenyum seakan ia tidak merasa bersalah dengan perkataannya  barusan.

"Kamu mau anak kita nanti ileran? Aku sih enggak mau, mangkanya aku yang ngidam sampai rela kemana-mana hanya demi anak kita. Harusnya kamu juga gitu dong, aku bersyukur loh kamu enggak ngerasa ngidam," jeda Mingyu.

"Kamu udah capek bawa anak kita di dalam perut kamu, gimana aku enggak tega kalau kamu ngidam juga? Untungnya Tuhan mengizinkan aku untuk ngidam, gantiin kamu," lanjutnya.

Gantiin sih, tapi gue juga yang capek, bahlul!

Mingyu memposisikan dirinya untuk menyamakan tinggi badannya dengan Rosé. Ia menatap lekat-lekat kedua mata istrinya dan tersenyum. "Mana pipi tupainya?"

Mendengar perkataan Mingyu, Rosé dengan segera memggembungkan kedua pipinya.

"Ututututu gemas banget aku lihatnya. Cium sini," kata Mingyu yang langsung mencium ke dua pipi Rosé.

"Aku sayang kamu dan anak kita nantinya. Enggak ada yang lain, hanya kamu dan anak kita. I love you Mama Mawar," katanya yang tidak lupa mencium perut Rosé.

"Love you too Papa Aming."

FIN

October 9th, 2019

Admin Aries

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang