Mingyu termenung akan sosok gadis yang berdiri di depannya. Gadis cantik yang baru saja ditemuinya satu jam lalu. Tapi, ia termenung bukan karena pesona gadis itu, hanya saja pantulan cermina yang sangat berbeda dengan kondisi yang dilihatnya saat ini.
Mingyu kenal gadis ini. Bukan sekedar kenal, tetapi gadis di depannya adalah cinta pertamanya. Ia sadar dia bukanlah siapa-siapa bagi seorang artis pendatang baru yang sedang melejit itu.
Roseanne Park, nama gadis tengah berdiri di depannya dengan paras cantik. Namun, pantulan gadis itu sangat berbeda.
Mingyu meneguk salivanya kasar. Ingin rasanya ia menangis dengan apa yang menimpa gadis itu. Sungguh, Mingyu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu.
"Maaf kalau aku mengikutimu. Namaku Roseanne Park."
Mingyu tersenyum getir. Ia memang berharap suatu saat bisa bertemu dengan sang Idola dan cinta pertamanya. Tetapi, tidak dalam kondisi seperti ini.
"Aku ingin meminta bantuanmu."
Napas Mingyu tercekat. Sampai saat ini ia masih belum bisa berbicara. Mingyu masih terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini.
"Apa kau tidak bisa membantuku? Kata mereka yang ada di sana, kau selalu bisa membantu siapa aja."
Mingyu menghela napasnya. "Namaku Kim Mingyu."
Menutup matanya sebentar dan melanjutkan apa yang ingin disampaikan olehnya, "Apa yang dapat saya bantu, Rosé?"
"Dapatkah kau ke apartemenku? Tolong ambil ponsel milikku dan berikan kepada polisi. Password apartemenku 140297 dan sama itu sama dengan ponsel milikku."
Bukankah itu tanggal lahir dari kekasihnya yang bernama Jung Jaehyun?
Mingyu masih menatap diam ke arah sosok Rosé. "Apa yang ingin aku sampaikan epada polisi? Dan kenapa?"
Mingyu dapat melihat perubahan wajah Rosé yang sendu. "Aku tidak bisa melakukannya, bila tidak ada alasan kenaoa aku harus membantumu."
"Aku ingin memenjarakan Jaehyun."
"Kenapa kau ingin memenjarakan kekasihmu sendiri?"
Mingyu menahan sedikit emosinya. Ia tahu, bila laki-laki itu telah melakukan sesuatu yang sangat buruk kepada gadis yang dicintainya.
"Dia membunuhku, karena aku memaksanya untuk bertanggung jawab."
Mingyu mengepalkan kuat kedua tangannya. Pandangannya tertuju pada tangan Rosé yang memegang perutnya. Hamil?
"Dia tidak mau bertanggung jawab atas anak ini. Padahal inu dalag buah cinta kami. Dia takut kalau ini akan menghancurkan karirnya."
Mingyu dengan cerpat berdiri. Ia tidak ingin lagi mendengar cerita yang semakin menyayat hatinya. "Jadi, Jaehyun menabrakmu dan membiarkan tubuhnu dan calon anak kalian terkapar di jalan?"
"Iya."
Deru napas Mingyu semakin cepat. "Tunggu di sini. Aku akan menyelesaikannya dan membuatmu tenang menuju akhirat."
Sekarang Mingyu tahu dengan apa yang terjadi pada Rosé. Darah di seluruh tubuh dan pakaiannya adalah sebab dari kecelakaan yang dibuat oleh Jaehyun.
Ia dengan cepat berlari menuju apartemen Rosé dan mencari ponsel miliknya. Berlari menuju polisi dan memberitahukan apa yang terjadi.
Semua berjalan dengan baik. Jaehyun berhasil ditangkap, dan hasil otopsi Rosé membenarkan bahwa sang Artis memang tengah mengandung. Isi pesan Rosé menjadi sebuah bukti yang akurat dan kamera pengawas jalan yang membuat Jaehyun harus mendekam dalam penjara.
Mingyu tersenyum melihat wajah Rosé. Senyum di gadis itu membuatnya semakin jatuh cinta. Walau ia tahu, bahwa Rosé akan pergi untuk selamanya.
"Semoga kita bertemu dikehidupan selanjutnya. Dan aku berharap, kita bisa menjalin hubungan nanti."
FIN
Published March 25, 2020
By admin Aries
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kisah Munroses ✓
FanfictionHanya berisi cerita pendek/random Mingyu dan Rose ❤️