#47; Cinta Sejati

796 111 15
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Rosé bekerja di perusahaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari terakhir Rosé bekerja di perusahaannya. Ia berhenti bekerja bukan karena ia mendapatkan pekerjaan baru, tetapi ia sudah lelah dengan gosip miring dirinya yang selalu dibilang wanita penggoda di kantornya. Memang bukan tanpa alasan ia menjadi bahan gosip satu kantor dua bulan terakhirnya ini. Ini semua karena ia jatuh cinta pada atasannya sendiri.

Mungkin tidak salah bila ia jatuh cinta pada atasannya sendiri, tapi yang menjadi alasan utama adalah faktor umur dirinya dengan pria itu. Terpaut hampir sepuluh tahun dengan pria yang ia cintai dan sebenarnya posisinya juga tak kalah penting di perusahaan yaitu general manager. Terlebih lagi dia adalah seorang duda. Bukankah sudah lengkap semua itu untuk menjadikan dirinya sebagai bahan gosip satu kantor yang memberinya julukan wanita penggoda?

Namun, namanya nasi yang telah menjadi bubur tidak mungkin bisa kembali menjadi nasi. Kalau pun bisa mana enak? Mau bagaimana pun Rosé sudah jatuh hati pada sosok pria itu yang kini telah menjadi kekasihnya satu bulan ini. Kim Mingyu, nama atasan yang kini merangkap menjadi kekasihnya.

"Apa benar aku sudah pasti diterima di tempat temannya Mingyu?" kata Rosé yang sudah dua minggu ini tidak pernah lepas dari ponselnya. Ia hanya takut bila ada pesan, e-mail atau telepon dari kantor barunya.

Mingyu yang mendengar gosip miring tersebut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya dapat membantu Rosé mencari tempat kerja baru dan memang keberuntungan tersendiri dari Rosé kalau salah satu teman Mingyu sedang mencari lowongan pekerjaan yang memang akan kosong.

"Kamu masih mikirin diterima atau enggak?" tanya Mingyu yang sudah berdiri di samping meja Rosé.

Mendengar suara Mingyu, Rosé dengan cepat melihat sekelilingnya. Ia hanya memastikan tidak ada orang yang melihat dirinya bersama dengan Mingyu. Walau pun keduanya telah menjadi sepasang kekasih, tetap saja batinnya sudah lelah dengan gosip-gosip tentang dirinya.

"Ngapain? Mau disembunyiin juga percuma, mereka udah tahu kalau aku sama kamu pacaran."

"Kamu ya kasih tahu? Aku kan masih malu! Entar kalau gosipnya makin parah gimana? Kamu kan enak enggak rasain, lah aku yang jadi bahan gosip gimana? Capek tahu, Gyu!"

Mingyu mengacak kasar rambut Rosé. "Bentar lagi kamu bakal keluar dari kantor ini kan? Besok paling kamu dapat panggilan dari Wonwoo untuk tanda tangan kontrak. Kasihan dia butuh sekretaris karena pernikahan mereka sudah dekat, Jennie harus segera keluar dari kantor."

Terkadang Rosé sedikit merasa iri dengan kisah cinta teman-teman Mingyu. Apalagi temannya yang bernama Wonwoo dan kekasihnya Jennie, keduanya berada di usia yang sama dan baru memutuskan menikah di usia 35 tahun. Sedangkan dirinya? Malah terperangkap kepada pesona duda berusia 35 tahun.

"Sudah jam makan siang. Mau ikut makan siang sama Yuvin enggak?"

Mendengar nama Yuvin, kedua mata Rosé berbinar penuh senang. Ia sangat senang bertemu  dengan anak manis dan tampan seperti Yuvin, anak satu-satunya yang dimiliki oleh Mingyu.

"Ayo!"

Mingyu tertawa gemas mendengar Rosé yang seketika semangat kembali saat mendengar nama Yuvin. "Dia enggak sabar mau ketemu Mama barunya. Gimana kalau satu bulan lagi aku ajak Yuvin sama kedua orangtua ku ke rumah kamu?"

Fin

Admin Aries

October 6th, 2019

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang