#15; Tell Me Your Wish

1.7K 159 11
                                    

Cast:

Jingga Kirani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jingga Kirani

Sagara Biru Adiwangsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sagara Biru Adiwangsa

•••••

"Katakan, apa yang kamu inginkan?"

"Aku ingin senja, Ru."

•••••

Jam menunjukkan pukul 16.05. Jingga dan Biru masih betah berada di salah satu RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang berada di kotanya. Tempat itu adalah salah satu tempat favorit Jingga dan Biru. Selepas pulang sekolah, mereka selalu meluangkan waktu untuk menikmati makanan dan minuman yang dijual di sana.

Sambil duduk di atas karpet yang disediakan oleh para penjual---lengkap dengan meja kecilnya---Jingga dan Biru menikmati siomay mereka sambil bercengkrama. Biasanya tak hanya karpet yang digelar di sepanjang trotoar. Beberapa penjual menyediakan kursi plastik, lengkap dengan meja, dan payung besar berwarna pelangi.

Sebenarnya Biru tidak terlalu suka makan siomay. Tapi, Jingga sangat menyukainya. Terlebih tempat penjual siomay ini berada di bawah pohon mahoni. Jingga suka sekali dengan aroma pohon mahoni. Katanya, aroma mahoni mengingatkan dirinya akan masa kecilnya. Waktu kecil ia sering pergi ke rumah neneknya. Di belakang rumah neneknya terdapat pohon mahoni dan sungai kecil tempat dia bermain bersama sepupunya.

"Rasanya aku nggak pengen pulang, Ru," kata Jingga setelah menelan siomaynya.

"Kenapa? Kamu nggak mau pisah sama abang siomaynya, ya?" Ledek Biru dengan tampang seolah tak peduli dengan omongan Jingga.

Reflek Jingga menyenggol lengan Biru dengan bibir mengerucut. Biru masih enggan menatap Jingga. Padahal, dalam hati dia gemas setengah mati. Menggoda Jingga adalah salah satu agenda rutin bagi seorang Sagara Biru Adiwangsa.

"Kamu kapan sih berhenti jadi orang nyebelin!" sungut Jingga.

"Kalo kamu berhenti jadi fangirl," jawab Biru acuh tak acuh. Dia terus menjejalkan siomay itu ke dalam mulutnya hingga penuh.

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang