#68; Nggak Peka

668 103 20
                                    

[ serius aku bingung mau bikin judul apa ]

•••

"Maaf, kayaknya hubungan kita cukup sampai di sini," kata Rose dengan santainya.

Gadis itu bahkan melipat kedua tangannya di depan dada. Kedua bola matanya menatap cowok yang berdiri di depannya itu dengan malas. Semoga aja nggak ribet, batin Rose. Siang ini begitu panas. Rose juga ingin segera pulang ke rumah. Capek abis kuliah, ditambah pacarnya ini minta ngobrol di taman kota. Malesin banget.

"Emang salah gue apa sih, Rose? Kok, tiba-tiba lo minta putus?" tanya cowok itu nggak terima.

"Gue bosen sama lo, Jung Jaehyun." Lagi-lagi Rose berbicara dengan santai. Seolah-olah apa yang dilakukannya bukanlah sebuah dosa.

"Tega lo, ya! Selama ini gue kurang apa sih sama lo? Atau jangan-jangan lo cuma mainin gue doang? Jadi, apa yang dikatakan sama orang-orang itu bener?"

"Apa yang dikatakan orang-orang nggak seratus persen bener. Gue hanya mencoba untuk membuka hati aja. Nyatanya gue nggak bisa tuh. Ya udah, gue minta putus aja," jelas Rose sambil memainkan kuku jarinya.

"Keterlaluan lo ya!" geram Jaehyun.

"Ya udah kalo gitu, gue balik dulu. Bye!"

"Woy! Rose! Roseanne! Woy, Roseanne kampret!"

Rose pergi meninggalkan Jaehyun begitu aja. Cowok yang memiliki lesung pipi itu mengeluarkan sumpah-serapahnya untuk Rose. Nggak habis pikir dia akan menjadi korban cewek itu.

Nama lengkap gadis itu adalah Roseanne Park. Mahasiswa jurusan fashion design semester tiga. Anak dari seorang pengusaha duda dan kaya itu, memang terkenal sebagai cewek yang suka gonta-ganti cowok. Banyak cowok yang silih berganti berada di sisi Rose. Namun, diantara semua cowok itu, hanya satu cowok yang nggak pernah bisa lepas dari sisi Rose selain sang ayah.

"Halo? Lo di mana sekarang?"

Rose yang udah berada pintu masuk taman kota dan langsung menelepon seseorang.

"Ada apa?" tanya seseorang dari seberang telepon to the point.

"Jemput gue, dong! Cepetan, ya!" pintanya. Oh, atau lebih tepatnya menyuruh.

"Emang gue babu lo?" sahut orang itu sewot.

"Jemput gue sekarang, atau gue bakalan bilang ke Kak Jennie soal yang kemarin," ancam Rose.

Terdengar helaan napas panjang di seberang sana. Rose tersenyum senang karena berhasil membuat cowok ini untuk menuruti permintaannya.

"Ck! Ya udah, deh! Lo di mana? Bukannya tadi sama Jaehyun?"

"Gue udah putus gue sama dia."

"Put----APA? Lo putus lagi? Bener-bener lo, ya? Mau lo apa sih Rose main putus-putus seenak jidat lo aja. Lo lupa, rumor lo di kampus---"

"UDAH BURUAN JEMPUT GUE KIM MINGYU! JANGAN BANGAK BACOT!" teriak Rose reflek.

"IYA. IYA. NGGAK USAH NGEGAS GITU NAPA!"

"YA ELO, SIH!"

"LO DI MANA SEKARANG, ROSEANNE?"

"PINTU MASUK TAMAN KOTA. PUAS LO?"

"YE! TUNGGU DI SANA AJA. JANGAN NGAYAB!"

"HM!"

Pip!

Sambungan telepon pun ditutup oleh Mingyu. Ya, Mingyu ini adalah cowok yang selalu ada di saat Rose membutuhkannya. Meskipun awalnya bertengkar, tapi pasti ujung-ujungnya mesra kayak orang pacaran.

Kayak sekarang misalnya. Mingyu menjemput Rose yang menunggu di depan toko kelontong dekat taman kota. Cowok jangkung itu datang dengan wajah kusut. Rose juga menyambut kedatangan Mingyu dengan bibir mengerucut. Tanpa ada pembicaraan apa-apa, Mingyu lantas memberikan helmnya dan Rose langsung memakainya. Kemudian Rose duduk di jok belakang motor Mingyu dan memeluknya.

Emosi Mingyu sedikit menurun karena sikap manja Rose. Ya, selalu seperti ini. Kalo dibonceng Rose selalu memeluknya. Padahal hubungan mereka tuh nggak jelas. Dibilang temen, kayak orang pacaran. Dibilang pacaran, tapi berantem terus. Teman-teman Mingyu aja sampai menjuluki keduanya sebagai Ratu dan Babu.

Mingyu benar-benar nggak bisa lepas dari Rose. Kapan pun dan di mana pun cowok itu berada, pasti Rose akan meminta atau menyuruh ini dan itu. Lemahnya Kim Mingyu selalu aja mau.

Tiba-tiba Mingyu teringat akan obrolannya bersama Bambam kemarin. Mengenai hubungannya dengan Rose.

"Gue lihat lo selalu mesra sama Rose. Kenapa nggak pacaran aja?" tanya Bambam.

"Pacaran sama dia? Hahahaha... Ogah! Gue nggak mau jadi babunya."

"Bukannya tiap hari lo udah jadi babunya?"

Mingyu langsung kicep. Dia diam sejenak sebelum berkata, "Rose mana suka sama gue. Tiap hari aja suka gonta-ganti cowok. Gue mah apa."

Iya. Gue mah apa. Yang lain aja dilepeh, apalagi gue. Mending gini aja dari pada gue sakit hati, batin Mingyu.

Tanpa terasa motor Mingyu memasuki sebuah perumahan elit. Ia pun mengerem motornya di depan sebuah rumah berlantai dua dengan gerbang tinggi berwarna putih.

"Udah sampai, nih," kata Mingyu ketus.

"Iya. Gue udah tau!" balas Rose nggak kalah ketus.

Ia pun turun dan melepaskan helmnya. Kemudian memberikannya kepada si pemilik. "Makasih!" kata Rose jutek.

Mingyu menerima helm berwarna kuning itu dan membalas ucapan terimakasih Rose dengan sebuah pertanyaan. "Lo tuh kenapa sih?"

"Emang gue kenapa?"

"Bisa nggak sih lo berhenti gonta-ganti cowok? Nggak capek apa? Gue yang liat aja capek," kata Mingyu.

"Bukan urusan lo!" Rose memutar tubuhnya, namun dengan cepat Mingyu meraih lengan cewek itu.

"Kok, lo jadi melampiaskan rasa marah lo ke gue, sih?!" protes Mingyu.

"Gue tuh kesel karena lo nggak pernah cemburu sama gue, Mingyu!" pekik Rose.

Tiba-tiba suasana hening. Rose bisa merasakan wajahnya mulai memanas. Sial! Dia keceplosan.

"Cemburu? Gue?" tanya Mingyu lengkap dengan wajah bodohnya.

"Lo tuh kalo bego jangan dirawat kayak anak sendiri napa?!"

"Hah? Lo beneran udah gila ya, Rose?"

Hm, kayaknya Mingyu sendiri yang udah gila karena nggak bisa menangkap maksud ucapan Rose.

"Lo sadar nggak, sih? Setiap gue abis mutusin pacar-pacar gue, gue selalu nyariin lo, Mingyu!"

"Ya kan, gue cuma babu lo. Wajar dong kalo lo nyariin gue cuma buat nyuruh ini dan itu. Biar mood lo balik lagi setelah putus," sindir Mingyu.

Rose mengembuskan napasnya dengan kasar. "Udahlah! Lupain aja. Lo emang nggak peka!"

Setelah mengatakan itu, Rose pun pergi meninggalkan Mingyu. Cowok jangkung itu hanya melongo. Dia tahu kalo mood dan tempramen seorang Roseanne gampang naik-turun. Tapi kali ini ucapan Rose benar-benar nggak bisa dicerna oleh otak Mingyu.

Rose kenapa, sih? Makin nggak jelas aja, batin Mingyu sebelum melajukan motornya.

Gue tuh suka sama lo, bego! Dasar Mingyu bego! batin Rose sambil menutup pintu rumahnya dengan kasar.

[]

end

30 Maret 2020

Hai, Admin Saturn kembali 💕
Gak jelas emang oneshoot kali ini wkwkwkw.

Gpp lah. Buat hiburan.
#dirumahaja ya kalian sambil baca munroses ✨

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang