#53; Her Boyfriend [3/3]

684 106 18
                                    

"Menurut lo ini bagus nggak?"

Mingyu menunjukkan sebuah kalung dengan liontin huruf L dan gue mengangguk setuju. Ya, nggak usah ditanya lagi itu buat siapa. Dan, ya, kalian bisa panggil gue bodoh karena mau nganterin Mingyu beli hadiah buat Lisa di toko aksesoris.

Nggak tahu kenapa gue mau aja gitu nganterin Mingyu cari hadiah. Rasanya ada hal yang pengen gue sampaikan ke dia. Rasanya juga gue pengen ngelindungi perasaan dia. Tapi, sekali lagi gue bisa apa? Nggak mungkin tiba-tiba gue bilang kalo Lisa selingkuh sama Jungkook dan gue akan selalu ada buat Mingyu.

Edan!

Yeah, gue nggak akan segila itu meskipun perasaan gue ke Mingyu udah cukup gila.

"Oh, iya, abis ini temenin gue ke sekolahan lagi, ya. Gue lupa kalo hari ini June dan Younghoon mau ngerjain tugas kelompok di sekolahan," katanya lagi.

Gue diam. Nggak ngerti kenapa Mingyu harus ngajak gue. Seolah-olah gue ini adalah cewek yang diminta untuk menemani pacarnya mengerjakan tugas. Argh! Kenapa dia mancing-mancing niat jahat gue, sih? Oke. Tenang Rose! Tenang! Anggap aja lo itu sahabat super baiknya Mingyu. Nggak lebih.

"Bengong aja lo!"

Gue tersentak saat Mingyu menyenggol lengan gue dengan sikunya. Gue tersenyum canggung sambil menggaruk kepala gue dengan jari telunjuk. "Mending gue balik duluan aja deh, Gyu,"

"Kenapa? Nanti gue jajanin plus gue anterin pulang, kok. Tenang aja. Lo nggak bakalan gue telantarin," katanya lagi.

"Hah? Dianterin pulang?" kata gue cengo.

"Kenapa? Nggak mau?"

"Ng... Bukan gi---"

"Lo mikirin Lisa? Atau omongan orang-orang?" sela Mingyu.

Gue kembali diam sambil memainkan jari-jari tangan gue. Duh, otak gue nggak bisa buat mikir lagi. Padahal Mingyu itu bukan rumus matematika yang berat untuk dipikirkan.

"Nggak usah mikir omongan orang yang nggak tahu apa-apa. Soal Lisa, lo juga nggak usah khawatir. Dia pasti nggak mikirin juga kok."

Setelah berkata seperti itu, Mingyu mengacak pelan pucak kepala gue. Lalu, cowok jangkung itu berjalan ke meja kasir. Meninggalkan gue yang masih diam di tempat.

Sialan! Gue ambyar!

.
.
.
.
.

Lima belas menit kemudian, kita sampai di sekolahan. Gue berjalan di belakang Mingyu, melewati lobi dan kemudian berbelok ke koridor kelas IPS. Gue mengerutkan dahi, bingung kenapa harus lewat koridor kelas IPS. Kan, Mingyu itu anak IPA. Atau mereka janjian di perpustakaan? Eh, tapi udah sore gini masa perpustakaan masih buka, sih? Atau mungkin di kantin?

"Gyu!"

"Hm?"

Gue berusaha menyamakan langkah gue dengan cowok jangkung itu. Tiba-tiba aja Mingyu berhenti tepat di depan kelas gue. Nggak tahu kenapa jantung gue berdetak sangat-sangat cepat. Firasat gue berkata akan ada sesuatu yang terjadi. Tapi, apa?

"Rose," katanya sambil menghadap ke arah gue.

"Apa?"

"Sebelumnya gue mau minta maaf sama lo. Gue---"

"Mingyu..."

Jantung gue rasanya mau copot waktu mendengar suara Lisa. Cewek itu keluar dari kelas dan masih mengenakan seragam sekolah. Gue pikir tadi Lisa pulang sama mamanya atau Jungkook---mungkin. Soalnya waktu bel berdering, dia kayak buru-buru membereskan alat tulisnya dan bilang ada urusan di rumah.

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang