Rosé memegang pergelangan tangan Jaehyun. Melihat sebuah klub malam membuat dirinya ketakutan. Ia takut memasuki tempat terlarang itu. Bahkan kedua orangtuanya melarangnya untuk masuk ke tempat itu.
"Jae. Kenapa kita ke sini? Kalau kamu ada urusan, biar aku tunggu di mobil saja," pinta Rosé.
Jaehyun mengangkat alis kanannya. "Urusan? Aku enggak ada urusan di sini."
"Mak-maksudmu kita akan makan di sini?" tanya Rosé yang langsung diangguki oleh Jaehyun. "Boleh di tempat lain? Aku enggak boleh ke sini."
Jaehyun memegang tangan Rosé. "Di sini enggak ada apa-apa. Kita hanya makan malam. Aku kan yang mengajak makan malam."
"Tapi aku beneran enggak boleh masuk ke sini."
Jaehyun tertawa kecil. "Enggak boleh masuk? Memangnya kamu umur berapa? Kamu kan sudah legal. Masa masuk ke ke sini saja enggak boleh. Siapa yang bilang? Mingyu lagi?" tanya Jaehyun menekankan nama Mingyu di akhir kalimatnya.
Rosé menggeleng. "Bukan. Tapi kedua orangtuaku."
"Orangtuamu? Alah! Jangan jadikan alasan. Aku tahu pasti Mingyu! Kamu ini udah aku larang berhubungan sama dia. Ingat yang aku bilang dia itu preman sekolah! Dan suka tawuran," Jaehyun menaikkan sedikit suaranya.
"Mingyu bukan orang seperti itu! Dia memang seperti preman dan suka tawuran tapi itu dulu!"
"Dulu?" Jaehyun tertawa. "Terus video yang aku berikan lima bulan lalu apa? Bukankah kamu tahu sendiri kalau sekolah kita tawuran? Yah walaupun Mingyu tidak ketahuan tapi aku bisa saja memberikan video itu kepada pihak sekolah."
Rosé menggeleng. "Jangan berikan kepada pihak sekolah."
"Katanya kamu tahu tentang dia. Tapi kamu ketakutan kalau dia kenapa-kenapa. Sebenarnya pacar kamu itu siapa? Aku atau dia?" bentak Jaehyun. "Sekarang masuk. Aku lapar!" Lanjutnya yang langsung menarik Rosé masuk.
Rosé berusaha melawan. Ia terus menarik berlawanan arah dan memukul tangan Jaehyun yang menggenggam kuat pergelangan tangannya. "Enggak mau! Aku enggak mau masuk ke sini. Lepasin! Aku mau pulang!"
"Diam! Kamu buat aku malu tahu enggak!"
Plak
Rosé menampar pipi Jaehyun dengan keras. Ia membatu saat menyadarinya. "Maaf aku enggak senga..."
Plak
Suara tamparan terdengar keras. Jaehyun menampar pipi kanan Rosé, sebelum dia menyelesaikan permintaan maafnya. Rosé memegang pipi kanannya. Ia menatap Jaehyun tidak percaya. Jaehyun baru saja membalas tamparannya dengan keras, rasa sakit dan panas di pipi kanannya semakin terasa. Air matanya keluar. Rosé berlari meninggalkan Jaehyun.
***
Nugurado ango itneun
[Everyone has scars]Sangcheowa gipeun hansumdeul
[And heavy sighs]Ggeureoana jul su itneun
[I'm trying to find that space in time]Geu gongganeul chatgo isseo
[When I can draw you into my arms]Na dan han saram geudaeegeman
[I can't believe how just whispering]Soksagineun seolleime
[To you make me so nervous]Nun i busin geu narui sesangi doeeo
[Till we can be together]
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kisah Munroses ✓
FanfictionHanya berisi cerita pendek/random Mingyu dan Rose ❤️