#35; Masih Mencintaimu

837 118 19
                                    

Song by Gruvi - Masih Mencintaimu

***

Salahku putuskan cintamu
Kusesali itu
Ku pergi meninggalkan dirimu
kini ku merindukanmu

Mingyu tidak bisa mengalihkan sosok Rosé yang sedang makan di seberang mejanya. Enam bulan lalu ia telah melakukan sebuah kesalahan besar dalam hidupnya. Yaitu memutuskan hubungan percintaannya dengan Rosé, mantan kekasihnya yang kini tengah makan. Tiga bulan semenjak putus, Mingyu masih biasa-biasa saja. Namun, setelahnya ia merasa adanya ruang hampa dalam hatinya. Sosok Rosé yang hilang karena kesalahannya.

Harus Mingyu akui, bahwa seorang pria akan merasa kehilangan gadis yang dicintainya saat-saat terakhir. Saat fase kesedihan yang dilalui oleh seorang wanita sudah lewat, maka saat itu seorang pria yang akan merasakannya. Bila dulu Mingyu melihat wajah Rosé yang lesu dan mata yang terlihat bengkak selama satu minggu. Kini sekarang dirinya yang berada di posisi gadis itu, walau ia menutup kesedihannya rapat-rapat dalam relung hatinya.

"Salahku putuskan cintamu," Jungkook bernyanyi dengan sangat lantang. Ia sangat senang sahabatnya dalam mode gagal move on. Sungguh teman yang baik.

"Ku pergi meninggalkan dirimu," Jaehyun melanjutkan bait selanjutnya yang dinyanyikan oleh Jungkook. Sungguh sangat baik juga, Jaehyun menjadi temannya.

"Kini ku merindukanmu," kini keduanya bernyanyi bersamaan dengan suara yang sedikit ditinggikan. Dan membuat seisi kantin sekolah melihat ke arah mereka bertiga.

"Berisik! Siapa juga yang kangen!" Mingyu membalas nyanyian kedua sahabatnya dengan kesal. Ia pergi meninggalkan sepasang manusia bodoh yang harus ia akui bahwa keduanya adalah sahabatnya. Sebenarnya gue kangen sama lo Rosé, batin Mingyu.

"KOK ADA YANG MERASA YA!" Jaehyun dan Jungkook membalas perkataan Mingyu. Keduanya mengatakan hal tersebut dengan berteriak karena Mingyu pergi menjauh.

Sementara di meja Rosé. Chaeyeon dan Eunha saling sikut-sikutan satu sama lain. Keduanya menahan tawa akan kelakuan pasangan mereka. Jungkook dan Jaehyun adalah pasangan mereka. Ketiganya dulu sering disebut sebagai Triple Dating Couple sebelum kejadian Mingyu yang memutuskan Rosé secara sepihak.

"Tuh ada yang masih kangen katanya!" sindir Chaeyeon.

"Siapa juga yang kangen!" balas Rosé.

"Loh kok lo yang jawab? Memangnya Chaeyeon nanya lo, Ros?" Eunha menaikan sedikit alisnya.

Rosé sedikit gelagapan. "Ya... Mana gue tahu!"

Chaeyeon dan Eunha kembali menahan tawa keduanya. "Duh kalau masih sayang balikan aja."

"Bener tuh kata Eunha."

Rosé diam sejenak. Ia memainkan sendok dan garpu yang saling beradu dengan piring. Menggigit bibir bawahnya. "Gue... Gue lagi deket kok sama yang lain! Siapa juga yang mau balikan sama si Malika!"

Suara Rosé yang menekankan kata "Malika" membuat seisi kantin melihat ke arahnya. "Apa? Kenapa? Ada yang salah gue bilang Malika? Enggak suka? Siapa disini penggemar Malika? Maju!" Rosé berkata dengan kesal.

Sejujurnya ia masih mengharapkan kembali dengan Mingyu. Ia berkata seperti itu karena sebagian dari perempuan yang berada di kantin adalah penggemar mantan kekasihnya. Dan di saat berita putus dirinya dengan Mingyu tersebar, ia dapat melihat banyak perempuan-perempuan yang mendekati Mingyu. Apa coba bagusnya dia? Hitam gitu. Cuman menang tinggi sama gigi putih doang. Ia putihnya cuman di gigi, kesal Rosé dalam hatinya.

***


Mingyu duduk di tangga sekolah yang berada di paling ujung. Tangga sekolah ini jarang dilewati karena jauh dari kantin. Tapi biasa dijadikan persembunyian siswa-siswa yang dicap nakal oleh sekolah dan para penghuni sekolah. Tempat ini juga yang biasa menjadi tempat dirinya dengan Rosé menghabiskan waktu bersama saat istirahat.

"Tempat ini. Terlalu banyak kenangan bersama dengannya," gumam Mingyu.

Ia membuka ponsel miliknya untuk melihat galeri foto. Semenjak putus dengan Rosé, tidak ada satupun foto-foto yang ia hapus. Entah kenapa dulu saat pertama kali ia meminta untuk putus Mingyu sama sekali tidak ada niatan atau rencana buat menghapus semua foto dirinya. dengan Rosé. Dan sekarang ia menyesal. Menyesal meminta putus dan menyesal tidak menghapus semua kenangan ini.

Tapi satu hal yang paling membuat Mingyu menyesal. Yaitu satu, meminta putus kepada Rosé tanpa alasan apapun. Hanya karena ia bosan dan alasan bosan itu menjadi boomerang baginya saat ini.

"Seandainya gue bisa memutar waktu atau kembali ke enam bulan lalu. Gue akan menghentikan pemikiran bodoh gue saat itu."

***


Rosé berhenti saat ia melewati taman belakang. Taman belakang merupakan satu tempat bagi siswa yang telat datang ke sekolah. Dan dulu Mingyu selalu telat dan membuatnya kesal. Rosé ingat dulu ia pernah diajak satu kali oleh Mingyu untuk datang terlambat. Melewati taman belakang, kejar-kejaran dengan anggota OSIS dan bahkan ia dan Mingyu bersembunyi dari kejaran guru piket.

"Gue enggak akan lupa dengan semua itu."

Rosé duduk di taman belakang itu. Ia menunduk dan memainkan kakinya. "Jika memang Mingyu ingin kembali. Apa yang harus gue lakukan. Gue masih kesal dengan alasan minta putus saat itu," Rosé menendang batu krikil yang ada di depannya. "Alasan PECUNDANG!" Rosé berkata dengan penuh penekanan.

Rosé masih kesal. Sangat kesal. Ia sama sekali tidak terima dengan keputusan Mingyu. Pokoknya ia tidak akan mau kembali dengan Mingyu. Tekad Rosé sungguh telah bulat.

***


Aku memang tak sempurna
kusadari itu
Ampuni semua kebodohanku
ku tak bisa hidup tanpamu

Selesai ekstrakurikuler basketnya Mingyu berdiam diri di ruang kelasnya. Hujan turun saat pertengahan latihan dan membuat latihan selesai lebih cepat. Satu jam hujan belum berhenti, Mingyu tetap diam di kelasnya. Hari ini bertepatan juga dengan ekstrakulikuler paduan suara yang diikuti oleh Rosé. Lima menit ia menunggu setelah Rosé selesai, Mingyu berjalan menuju depan sekolah.

Benar seperti yang Mingyu duga. Rosé duduk diam menunggu hujan seorang diri. Perasaannya campur aduk. Ia ingin mengantar Rosé pulang tapi ia juga takut bila Rosé menolak ajakannya. Urusan tolak menolak biarkan saja. Gue enggak mungkin ninggalin dia seperti ini, pikir Mingyu setelah memantapkan hatinya.

"Ini celana basket gue. Ganti rok lo sama ini, gue antar pulang. Di motor gue ada sandal jepit sama jas hujan," Mingyu meletakan celana basketnya yang selalu ia siapkan dan Rosé tahu itu. "Gue ambil dulu sandal dan jas hujannya."

Rosé melihat punggung Mingyu yang semakin jauh menuju parkiran. "Dia masih membawa sandal itu? Dan juga jas hujan itu?"

Tidak lama Rosé mengganti dengan celana basket milik Mingyu. Ia sudah melihat Mingyu duduk dengan sepasang sandal dan has hujan dengan motif Hello Kity. Rosé tersenyum. Itu merupakan barang couple yang ia beli.

"Masih disimpan. Gue kira udah lo buang," sindir Rosé.

"Ah ya," Mingyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue kira ini akan bermanfaat suatu saat nanti," jawabnya dengan santai.

Rosé mengikuti Mingyu dari belakang. Setelah keduanya memakai jas hujan dan sandal jepit, mereka berjalan menuju parkiran. Dulu Mingyu selalu menolak bila hujan memakai kedua barang itu. Namun, saat ini berbeda. Kenapa di saat seperti ini dia mau memakainya? pikir Rosé.

"Rosé," panggil Mingyu. Ia menatap hujan yang masih deras. "Kalau gue mau kita balikan lo mau?" tanyanya kemudian.

"Ini enggak semudah kita membalikkan telapak tangan Gyu. Kebohongan lo saat itu membuat gue sakit. Gue tahu lo bohong minta putus karena bosan. Tapi lo tetap berkata kalau hubungan kita ini membosankan. Dan sekarang lo minta balikan dengan mudah seperti ini?" Rosé bertanya pada akhir perkataannya. "Gue udah enggak percaya lagi dengan apa yang lo katakan. Sekarang gue hanya perlu bukti."

Mingyu mengangguk. "Baiklah," katanya yang kemudian menerobos hujan lagi untuk mengambil motornya.

Sayangku, maafkanlah diriku
ku tahu ku salah menyakitimu
Sayang terimalah aku lagi
ku masih mencintaimu

Fin

Published June 8th, 2019

By Aries

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang