This is sequel from "YOU DIDN'T EVEN THINK OF ME"
Back To You
jinagan siganeul ijeuryeo haedo
[When I try to forget the past times,]ichyeojiji anha (ichyeojiji anha)
[I can't forget it (I can't forget it)]hangsang nal bureudeon ne moksoriga
[Your voice that used to always call my name]gwitgae maemdora (gwitgae maemdora).
[roams in my ears (Roams in my ears).]By Beast - Back To You
Mingyu berjalan memasuki salah satu kampus terbaik yang ada di Indonesia, ia berhasil lolos ujian dan wawancara untuk melanjutkan gelar pasca sarjananya. Selama hampir dua tahun lamanya ia belajar bahasa Indonesia hanya untuk bisa pergi ke Indonesia untuk bertemu kembali dengan Rosé.
Selama dua tahun lamanya, ia sama sekali tidak dapat berkomunikasi dengan Rosé, bahkan ia sama sekali tidak tahu kenapa semua akun sosial media milik gadis itu tidak dapat ia temui dimana pun.
Apakah Rosé sudah menyerah untuk mencintainya ? Apakah selama ini ia hanya berjuang seorang diri ? Mingyu sadar mungkin ini adalah karmanya, dimana dulu Rosé berjuang seorang diri untuk mencintai sahabatnya yang sangat bodoh dan tidak peka akan seseorang yang mencintainya begitu sangat dekat.
"Ku harap aku dapat bertemu dengan mu, Sé." Ucap Mingyu pelan.
Mingyu melangkahkan kakinya di lorong koridor yang sudah ia hafal, tidak ingin tersesat untuk berkali-kali. Ia sudah menulis dibuku catatan kecilnya dimana ia harus berbelok dan dimana ia harus terus berjalan. Bahkan ruangan pun ia catat sebagai peta pribadinya sampai ia hafal selak bekuk kampus barunya.
Now if I keep my eyes closed he looks just like you
But he'll never stay, they never do
Now if I keep my eyes closed he feels just like you
But you've been replaced
I'm face to face with someone newLangkah kaki Mingyu terhenti di pertigaan koridor kampusnya. Mendengar suara seorang perempuan bernyanyi membuatnya perasaan rindu dalan hatinya semakin membesar. Suara ini, suara yang di dengarnya adalah suara yang ia rindukan selama dua tahun lamanya. Rosé, suara dari Rosé.
"Tidak salah lagi ini suara Rosé." Ucap Mingyu yang langsung bergegas mengikuti dari mana suara itu berasal.
Senyum bahagia tidak pernah lepas dari wajahnya, mendengar suara Rosé seperti obat rindu baginya. Tidak ada petunjuk dimana Rosé tinggal, bahkan kedua orang tuanya sendiri dan sahabat Rosé sama sekali tidak memberitahu dimana Rosé dan keluarganya tinggal ataupun nomor telepon Rosé yang baru di Indonesia.
Langkah Mingyu terhenti, melihat sosok perempuan kurus yang menurut nya sama sekali tidak ada perubahan. Langkah demi langkah membuat Mingyu mendekat ke arah gadis itu.
"Rosé akhirnya aku menemu..."
"Suara mu selalu bagus, membuatku semakin jatuh cinta kepadamu, Rosé."
"Suara itu ? Suara siapakah itu ? Tidak mungkin bila Rosé menyerah begitu saja bukan ? Apakah benar ini karma yang kudapatkan ?" Batin Mingyu.
Mingyu kembali berjalan, ia berjalan untuk melihat siapa pemuda yang berbicara seperti itu. Tidak! Tidak boleh ada yang mendekati Rosé selain dirinya, itulah pikiran Mingyu selama ia berjalan mendekat dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kisah Munroses ✓
FanfictionHanya berisi cerita pendek/random Mingyu dan Rose ❤️