#62; Peran Cadangan [2/5]

555 114 21
                                    


Now playing: Lena Park ft. Kim Bum Soo - Human, Love


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mingyu masih tidak pernah menyangka mengenai segala kepelikan hidup Roseanne Park. Semalam ia tidak bisa memejamkan mata ketika peliknya alur hidup Roseanne menghantam kesadaran Mingyu. Selain anak yang berasal dari luar ikatan pernikahan, Rose bekerja sebagai fotografer lepas. Dan beberapa karyanya sudah masuk dalam beberapa majalah atau pun artikel. Hal gila yang tidak bisa membuat Mingyu memejamkan mata barang sejenak bahwa Rose pernah pergi ke negara-negara konflik. Apakah keluarganya mengetahui itu semua?

Bagai teka-teki yang harus Mingyu pecahkan, ia rela sedari pagi buta sudah berada di halaman keluarga Park untuk mengekori Rose. Tepat pukul tujuh pagi, Rose pergi dengan menggunakan bus. Mingyu membuntuti hingga mobilnya berhenti tidak jauh dari supermarket. Ya, selain menjadi fotografer lepas, Rose bekerja sebagai pegawai supermarket. Bahkan sebenarnya Rose bisa saja meminta pekerjaan yang lebih layak oleh ayahnya. Namun, mengingat hubungan Rose dan keluarganya terbilang tidak baik, Mingyu bisa mengerti kenapa Rose memilih kerja serabutan seperti ini.

Mingyu memilih keluar dari mobil dan memasuki supermarket itu. Rose tidak menyadari kehadiran Mingyu karena perempuan itu sedang mengisi rak makanan dengan posisi jongkok. Mingyu mengambil beberapa bungkus roti dan kopi dingin yang bersebarangan dengan Rose. Bertepatan Rose beranjak, Mingyu membalikkan badan. Kedua pasang mata itu saling bertemu dalam satu garis lurus. Rose membeku, begitu pun dengan Mingyu.

Dengan cepat, Rose memulihkan dari keterkejutannya. Ia memasang muka datar seperti biasa. Perubahan itu tentu disadari oleh Mingyu. Tanpa kata, Mingyu menuju meja kasir yang diikuti oleh Rose. Rose melaksanakan pekerjaannya sebagai kasir.

"Aku tidak tahu kau bekerja di sini."

"Kenapa? Kau malu mempunyai calon tunangan yang bekerja di sini?" Rose berkata tanpa melihat ke arah Mingyu. Ketika selesai menghitung jumlah harga pesanan Mingyu, Rose baru menatap pria itu. "Jika kau malu, kau bisa membatalkan-"

"Aku tidak bilang begitu," pangkas Mingyu dengan cepat. Ia mengambil barangnya yang sudah dimasukkan ke kantung plastik. Lalu mengeluarkan beberapa lembar won.

Rose memberikan uang kembalian pada Mingyu. Saat Mingyu tak kunjung pergi juga, Rose melihatnya kesal. "Kau bisa pergi sekarang juga."

Mingyu membuka minuman kaleng dan meneguknya. "Ini tempat umum, Nona. Siapa pun bisa berada di sini."

Rose mendengus. Lalu ia meninggalkan Mingyu dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Mengabaikan Mingyu adalah pilihan terbaik. Namun, ia selamanya tidak bisa mengabaikan Mingyu jika nanti pria itu memang benar akan menikahinya. Rose seharusnya menyambut Mingyu, karena pria itu lah yang akan menolongnya keluar dari sangkar emas. Rose seharusnya bisa menyapa Mingyu dengan hangat, tapi butuh waktu untuk berhadapan dengan orang asing. Rose tidak semudah itu dekat dengan orang. Sangat berbeda dengan Ryujin atau Soo Young.

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang