#32; I don't Know [1/2]

969 120 20
                                    

Ketika kau tidak tahu akan perasaanmu yang sebenarnya...
Apa yang akan kau lakukan?



Tapi, kau jangan pergi dari diriku dulu.
Berdirilah lebih dekat denganku.
Bisakah kau mendekat?

###

Menunggu itu sangat membosankan. Sangat-sangat membosankan. Itulah yang dirasakan oleh Rose sekarang. Menunggu kedatangan Mingyu di tamkot sejak setengah jam yang lalu. Duduk di bangku semen sambil memandang langit biru tanpa awan, memainkan kaki ke atas dan ke bawah, Rose mengembuskan napas panjangnya beberapa kali. Hanya seperti itu. Tidak ada yang lain. Membunuh kejenuhan dengan memainkan ponsel pun juga tak ada gunanya. Hari Minggu yang sedikit menyebalkan. Tidak ada yang menarik. Kecuali jika laki-laki itu ikut campur dalam hidup Roseanne.

"Maaf, lama."

Rose terkejut saat sesuatu yang dingin menempel di pipinya. Ia pun menoleh, lalu menggembungkan pipinya sebagai respon. Rasa bosan dalam menunggu pun seketika sirna saat Rose melihat cengiran dari laki-laki itu datang dengan wajah tak berdosanya. Apa dia tidak tahu kalau sedari tadi Rose menunggunya seperti anak hilang?

"Nggak ada maaf buat lo," kata Rose kemudian.

Mingyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia tahu kalau Rose marah. Itu sebabnya saat perjalanan ke tamkot, Mingyu mampir ke minimarket untuk membeli es krim.

"Gue bawain es krim coklat, nih. Nggak mau?"

"Terus? Gue peduli gitu?"

"Yaelah, Si Eneng marah beneran, nih? Maaf deh ya, tadi Pakdhe yang tinggal di luar kota datang ke rumah. Masa iya langsung gue tinggal pergi?" kata Mingyu.

Sejurus kemudian Rose terkikik melihat Mingyu yang mulai panik. Dia ingat waktu pertama kalinya marah dengan Mingyu. Laki-laki itu berjuang mati-matian untuk mendapatkan maaf dari Rose. Dan, Rose mau memaafkannya satu minggu kemudian.

"Gue cuma bercanda kok. Mana es krimnya, keburu leleh tuh." Tanpa menunggu Mingyu menyerahkan es krim tersebut, Rose segera mengambilnya dari tangan Mingyu dan membuka bungkusnya.

"Tahu aja lo apa yang gue pengen," kata Rose lagi setelah mengigit sedikit ujung es krim coklat itu.

"Saya tahu kalo Nyai akan marah," jawab Mingyu sambil mendudukan dirinya tepat di samping kanan Rose.

"Hahaha... Lebay lo ah. Oh iya, Gimana kemaren? Lancar acara lamarannya?" tanya Rose, memulai obrolan diantara mereka.

"Alhamdulillah lancar. Kemaren lo dicariin Kak Jennie, sih. Terus katanya pas hari H lo harus dateng. Pake kebaya dan jadi terima tamu."

"Apa?" Rose membuka mulutnya lebar-lebar.

"Hahaha... Biasa aja kali mukanya," kata Mingyu sambil tertawa.

"Pake dress aja udah rempong, ini malah disuruh pake kebaya. Kak Jennie mau bunuh gue?"

Mingyu tertawa. Jennie adalah kakak sulung Mingyu. Dari pada Mingyu, Rose terlebih dulu mengenal Jennie karena dulu mereka bersekolah di SMA yang sama.

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang