#50; Make Up

884 135 16
                                    

Sepanjang jalan Mingyu hanya dapat merasakan rasa malu karena menjadi pusat perhatian semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang jalan Mingyu hanya dapat merasakan rasa malu karena menjadi pusat perhatian semua orang. Ada yang menatapnya dengan jijik, bahkan  ada yang menertawakan dirinya. Semua ini karena Rosé-kekasihnya yang berjalan dengan santai di sampingnya.

Ia melirik sekilas ke arah Rosé yang terlihat bersenandung sepanjang jalan. Mengabaikan dirinya yang hendak ingin protes. Seandainya saja ia tidak lupa kalau hari ini adalah kencan mereka, mungkin Mingyu tidak akan berpenampilan seperti sekarang dengan wajah penuh dengan make up.

"Yang kamu apa-apaan sih! Kenapa aku di dandanin kayak gini? Kayak banci tahu enggak?!"

"Bodo amat, siapa suruh lupa kalau kalau hari ini kencan. Kamu enggak tahu kan kalau aku udah dandan dari jam lima pagi dan make up aku luntur karena nungguin kamu yang nyatanya masih  molor?"

"Ya tapi kan enggak gini juga. Terus juga kamu suruh pakai aku baju modelan pantai gitu? Yang kayak gay-gay pinggiran pantai? Yang! Tega banget sih!"

"Ya udah terima nasib aja sih."

Masih teringat dengan jelas pembicaraan dirinya dengan Rosé saat berada di rumahnya. Ia sama sekali tidak menduga Rosé datang ke rumahnya dan membangunkannya dengan kasar dan berakhir dengan seperti sekarang. Belum lagi, seluruh keluarganya menertawakan dirinya dan kakak perempuannya berhasil mengabaikan dirinya yang seperti hendak akan mangkal.

"Mau mangkal di mana siang bolong gini? Eh kok siang? Kan udah mau sore, pas lah."

Mingyu dengan lapang dada harus bersabar dan menahan amarahnya saat pulang nanti. Ia sudah menduga bahwa di rumah nantinya pasti foto dirinya sudah terpasang dengan nyata di pigura rumahnya. Kenapa juga si Jennie pacaran dengan Wonwoo si tukang foto?

"Lihat kita jadi pusat perhatian kan?"

Mingyu memutar kedua bola matanya malas. "Itu pertanyaan atau ngeledek?"

Rosé tertawa mendengar perkataan Mingyu yang membalas pertanyaannya. "Aku cuman ngasih tahu, kenapa kamu yang sensi?"

Masih terdengar dengan jelas suara Rosé yang menahan tawanya. Mingyu menghembuskan napasnya pelan dan berkata, "Untung sayang, kalau enggak mana mau aku kayak gini. Sampe dikata orang lewat gay lagi. Sabar banget akunya."

"Sini nunduk bentar," kata Rosé yang langsung membuat Mingyu menyamakan tinggi badannya.

Mingyu tersenyum saat merasakan Rosé menciumnya. Ia juga dapat merasakan kekasihnya itu melingkarkan tangannya di pinggangnya.

"Biar orang lain tahu kalau kita pacaran."

Fin

October 10th, 2019

Admin Aries

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang