#48; Thai Tea

705 117 7
                                    

[ drable/ficlet ]

•••

Mingyu memberhentikan motornya di depan gerbang sebuah sekolahan swasta. Seorang wanita yang berdiri di depan pos satpam pun berjalan menghampirinya. Mingyu bisa menebak kalau wanita ini penumpangnya.

"Mbak Roseanne?" tanya Mingyu ke wanita berambut panjang itu.

"Iya, Mas."

Mingyu yang tidak memakai masker itu tersenyum tipis. Wanita itu balas tersenyum. Laki-laki yang menyambi sebagai tukang ojol ini auto salah tingkah.

Sial! Cakep bener dah, batinnya.

"Perumahan Nasi Liwet ya, Mbak?" tanya Mingyu yang berusaha menetralkan jantungnya.

"Iya, Mas," jawab Rose singkat.

Mingyu menyerahkan helm merah yang selalu ia dibawa untuk para penumpang ojol. Setelah memakai helm, Rose pun duduk di jok belakang dan kemudian laki-laki jangkung itu melajukan motornya.

"Mas, bisa mampir ke Bluemart nggak?" kata Rose saat di tengah-tengah perjalanan.

"Oh, bisa kok, Mbak."

"Makasih."

"Sama-sama, Mbak," jawab Mingyu sambil melirik Rose dari kaca spion.

Satu menit berlalu, Mingyu membelokkan motornya ke sebuah minimarket. Ia memberhentikan motornya tepat di depan stand penjual Thai Tea. Ternyata Rose ingin membeli Thai Tea. Untungnya stand Thai Tea tersebut sedang sepi.

Tidak butuh waktu lama, dua gelas Thai Tea pesanan Rose sudah jadi. Setelah membayar, Rose kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah.

"Gerbang putih depan itu ya, Mas." Tunjuk Rose saat motor Mingyu memasuki komplek perumahannya.

"Oke."

Motor bebek itu pun berhenti di depan rumah yang ditunjuk oleh Rose. Rose pin turun, melepaskan helm merah si ojol, kemudian menyerahkannya.

"Sebelas ribu ya, Mas?" tanya Rose memastikan pembayarannya.

"Iya, Mbak," jawab Mingyu.

Rose mengambil selembar uang sepuluh ribu dan seribu untuk Mingyu dari kantong celananya.

"Makasih, Mbak," kata Mingyu setelah menerima uang dari Rose.

"Sama-sama. Oh iya... Ini Thai Tea buat Masnya." Tiba-tiba Rose menyodorkan segelas Thai Tea yang terbungkus kantong plastik ke Mingyu.

"Eh, nggak usah, Mbak. Mending kasih lima bintang aja buat saya." Mingyu menolak secara halus, meskipun dalam hati ingin menerimanya.

Rose tersenyum lebar mendengar perkataan Mingyu. "Nggak apa-apa, Mas. Dari awal saya beli niatnya buat Masnya juga, kok. Panas-panas gini, abis nganterin saya pasti Masnya haus. Iya, kan? Udah ambil aja, Mas. Itung-itung buat salam kenal dari saya. Hehehe..."

Mingyu bengong. Kedua pipinya memunculkan semburat merah muda. Tidak usah ditanya lagi gimana bapernya Mingyu sekarang ini. Biasanya dia yang ngebaperin penumpang, sekarang malah sebaliknya.

•••••

7 Oktober 2019

Hellowh!!
Admin Saturn cuma bisa update drable dulu ya 😁

Yang penting manis kayak Thai Tea. Ciaaaaaat...

1001 Kisah Munroses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang