Baca part ini sambil dengerin lagu Risau nya Melly Goeslaw dong ~~~
.
Jaga hati, mata, mulut juga jari kalian ~~~
*************************************************Sejak kapan? Kiano tidak tahu sejak kapan. Karena rasa itu tanpa dia sadari muncul di dalam hatinya. Ah, picisan! Kenapa Kiano jadi mellow begini sih?!
Tapi memang ada benarnya kata pepatah Jawa "witing tresno jalaran soko kulino" yang artinya mencintai itu karena terbiasa. Bukan hal mustahil 'perasaan' itu datang untuk seseorang yang selalu ada bersama kita. Mungkin tidak terjadi pada semua orang, tapi hal itu jelas terjadi pada Kiano!
Tapi kenapa harus Reina? Padahal ada banyak teman-teman cewek Kiano yang dekat dengannya. Yang dari jaman SMA juga sering main bareng sama Kiano. Bahkan ada kok sampai sekarang teman TK Kiano yang masih suka nongkrong bareng.
Karena Reina cantik? Ah, banyak kok cewek di luar sana yang lebih cantik dari Reina. Masalahnya dari sekian banyak cewek cantik yang dekat dengan Kiano, cuma Reina yang bisa terima tingkah kekanakan Kiano. Cuma Reina yang mau menuruti rengekan egoisnya Kiano.
Seperti sebutan Paul untuk Reina, 'boneka porcelain'. Iya, Reina itu mirip sama boneka porcelain yang gampang pecah. Karena itulah, Kiano selalu takut buat sentuh Reina. Reina itu terlalu berharga buat Kiano.
Memangnya mantan pacar dia dulu nggak berharga? Bukan gitu. Reina ini... Ah, sulit sekali menggambarkan bagaimana berharganya Reina buat Kiano!
***
"Rei! Gue nemu cewek baru kemarin, mau gue pepet deh," teriak Kiano mengganggu Reina yang sedang membaca dengan tenang. Cowok itu baru saja tiba di rumah Reina, tanpa permisi langsung nyelonong masuk kamar cewek itu dan langsung tiduran dengan kepala menyandar di paha Reina.
"Rei... lihat ini cantik nggak?" Kiano menyodorkan ponselnya ke hadapan Reina.
"Cantik," respon Reina singkat setelah memperhatikan sekilas foto seorang cewek di layar ponsel Kiano.
"Ketemu dimana?" tanya Reina.
Kiano terkekeh pelan. "Depan halte bis,"
"HAH?!"
"Santai dong, Rei... itu loh gue kemaren sama Paul ceritanya lagi beli minum di minimarket deket kampus. Eh, terus lihat degem lagi kepanasan di deket halte nungguin bis nggak dateng-dateng, yaudah gue modusin aja nawarin nganter balik,"
"Wow... selamat yah calon pacar Kiano yang ke dua puluh lima," ucap Reina sambil bertepuk tangan sebentar. Setelahnya cewek itu kembali fokus pada novel di tangannya.
"Elo ngitungin banget kalau ini bakal jadi pacar gue yang ke dua lima,"
"Bukannya elo punya daftar mantan pacar yah? Terakhir berhenti kan di nomor dua empat, berarti kalau jadi sama cewek ini yah dia bakal jadi yang ke dua lima,"
"Heheheh... bener juga, lupa gue,"
"Elo ngapain sih sama Paul lomba banyakan mantan kayak gitu? Jahat banget mainin cewek," komentar Reina yang sadar dengan tingkah brengsek-nya Kiano.
"Paul duluan tuh yang ngajakin main kayak gitu... tadinya gue nggak ada niatan,"
"Tapi sekarang jadi keterusan, kan?" potong Reina.
"Ntar kalo udah puas berhenti kok, Rei...,"
"Kapan puasnya?"
"Kapan-kapan,"
Plak! Reina memukul kepala Kiano dengan novel yang dipegangnya.
"Tobat, Kiano!" nasihat Reina seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girls ! [COMPLETED]
General Fiction3 wanita dipertemukan secara tak sengaja. 3 wanita dengan cerita mereka. 3 wanita dengan masalah menyangkut satu hal yang sama : CINTA. . . BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN !! . . . kehaluan lainnya dari author . Vote and Comment sangat dipersilahkan