95. Reina

605 97 64
                                    

Jaga hati, mata, mulut juga jari kalian ~~~
.
KONTEN DEWASA (+18) !!
Dosa ditanggung pembaca !!
*************************************************

Reina sedang menyiapkan beberapa popok dan perlengkapan lain milik Arkharega yang harus dibawa untuk menikmati udara segar di taman kota. Ia juga tidak lupa membuat susu formula untuk bayi yang kini sudah berusia sembilan bulan tersebut. Sesekali Reina melirik William yang sedang bercanda dengan Arkharega di ruang tengah. Secara spontan, cewek itu menyunggingkan senyum melihat kedekatan William dan Arkharega juga cara William menyayangi Arkharega.

"William... bisa tolong buka pintu? Sepertinya ada yang menekan bel," pinta Reina saat telinganya mendengar bel apartemen ditekan sebanyak tiga kali.

"Okay...," ucap William yang kemudian meninggalkan Arkharega pada baby swing.

Reina segera menyelesaikan kegiatannya dengan memasukan semua perlengkapan ke dalam tas. Lalu dengan segera ia menggendong Arkharega yang mulai rewel.

"Reina," panggil William dari ruang depan.

"Siapa?" tanya Reina. Cewek itu fokus menenangkan Arkharega dalam pelukannya.

"Your friend... I guess," jawab William tak yakin. Pria itu menggeser sedikit tubuhnya dan memperlihatkan tamu yang masih berdiri di luar apartemen.

Sialnya, begitu kedua bola mata Reina menangkap sosok tamu tersebut, seluruh persendian di dalam tubuhnya mendadak kaku dan membuat cewek itu hanya mampu berdiri mematung di tempatnya. Napas Reina tercekat, efek terlalu kaget. Refleks, kedua tangannya memeluk erat tubuh mungil Arkharega. Hanya berjarak sepuluh langkah di depannya, sosok Kiano berdiri mematung dengan kedua bola mata fokus menatap secara bergantian Reina juga bayi mungil dalam gendongan cewek itu. Setelah satu tahun tanpa pertemuan dengan Kiano, setelah Reina 'hampir' saja berhasil melupakan Kiano, cowok itu kembali muncul ke hadapannya. Tanpa ada yang mempengeringati terlebih dulu, muncul secara tiba-tiba seperti ini. For short, Reina is out of guard for this situation.

William yang sadar dengan kecanggungan yang ada, segera menghampiri Reina. Pria itu dengan sigap mengambil alih Arkharega dari gendongan Reina.

"I'll be waiting downstairs...," ucap William sembari meraih tas perlengkapan Arkharega.

"Wait," tangan Reina menarik ujung kemeja William, menahan pergerakan pria itu. Digenggamnya satu tangan William lalu dibawanya pria itu hingga mereka berdiri tepat di depan Kiano. Dan setiap hal tersebut tak luput dari kedua bola mata Kiano yang semakin menajam.

"He's Kiano... my best friend from Jakarta," ucap Reina memperkenalkan Kiano pada William. Cewek itu kemudian menatap Kiano. Tidak lupa ia menyunggingkan senyum tipis.

"And Kiano... this is William," timpal Reina.

"Oh... hello, Kiano... nice to meet you," sapa William ramah. Pria itu mengulurkan tangannya untuk berjabatan namun hanya ditatap sekilas dengan sinis oleh Kiano. William sadar, pria itu hanya tersenyum tipis mendapati perlakuan dingin tersebut.

"I'll wait downstairs," pamit William pada Reina. Pria itu tersenyum sesaat sebelum akhirnya berjalan menjauh meninggalkan Reina dan Kiano.

"Mau ikut?" tanya Reina langsung begitu mereka tinggal berdua. "Aku mau ajak jalan Arkharega,"

"Namanya Arkharega...," ucap Kiano ambigu. Tatapan mata cowok itu datar memperhatikan Reina.

"Iya... namanya Arkharega," ucap Reina mengulangi.

Cewek itu menyunggingkan senyum tipis. Pelan, ia melangkahkan kakinya mendekati sosok Kiano yang masih setia berdiri di luar apartemen. Satu tangan cewek itu terulur dan menyentuh pipi Kiano. Dan detik itu juga, semua 'pertahanan' yang mereka bangun selama ini pun 'runtuh' seketika.

Girls ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang