Ini kisah tentang Lyodra Margalova Kayreen, gadis berkulit putih pucat yang sukanya banyak tanya. Ini juga kisah tentang Giannuca Diradja Rilasso, laki-laki yang mengecap dirinya sebagai sayap pelindung untuk perinya, Lyodra.
*
Sudah siap baca cerit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Kalau Lyo nggak kuat gimana?"
"Kuat, lah! Peri, kan, nggak bisa lemah!"
Begitu kata Nuca saat masih kecil. Kalimat singkat yang membuat gadis itu yakin, ia bisa melewati semuanya. Bahkan, sampai sekarang.
"Nuca jangan nangis, Lyo cuma nanya doang... Lyo juga nggak akan tega tinggalin Nuca sendirian...."
"Masa sayap pelindungnya peri bisa nangis, sih?"
Kalimat itu juga yang sering sekali keluar dari bibir gadis berkulit putih pucat, saat menguatkan sayap pelindungnya yang sedang bersedih.
Inilah cerita Peri dan Sayap.
Sayap yang sigap memeluk Peri, dan si Peri yang mampu menyihir hari si Sayap penuh warna.
***
Hai! Aku sangat senang bisa menyelesaikan cerita ini. Semoga, cerita ini bisa membuat kalian belajar banyak hal dan bisa menemani hari-hari kalian, ya. Semoga juga, kalian selalu suka sama semua bagian di cerita ini.
Jangan lupa tambahkan cerita ini ke dalam perpustakaan kalian!
Beri tanda vote [⭐] dan juga ramaikan komentar [💬] sebagai bentuk apresiasi kalian di cerita ini.