17. Ditampar

3.4K 329 225
                                    

BUDAYA KOMEN DAN VOTE YUK!❤️

Semesta memang selalu mengejutkan.

***



Bel jam istirahat pertama mengundang semua siswa-siswi yang belum sempat sarapan pagi untuk datang ke semua stand yang ada di kantin. Mereka berbondong-bondong ke kantin untuk meladeni perut kosong mereka. Tapi, lain dengan Tiara yang mendadak sedih dihari ini. Padahal, ia seharusnya bahagia karena besok adalah peluncuran single terbarunya.

Ia sedang melamunkan banyak hal. Terutama, tentang percakapan Mama dan Papanya yang tidak sengaja ia dengar tempo hari yang lalu. Hatinya sedang gundah, ia ingin masuk dan ikut menelusuri apa yang sedang terjadi di antara mereka yang selalu menutupi hal ini. Tepatnya, selalu terlihat baik-baik saja. Apalagi, jika di depan adiknya sendiri, Lyodra.

Tiara menghela napas berat, pikirannya sudah melayang jauh. Tubuhnya lemas, tidak berselera untuk kemana-mana hari ini. Ia hanya ingin sendiri, berkalut dengan pikirannya.

"RAA! TIARAA!" panggil Lini dari ambang pintu kelas.

"Raa!"

Panggilan Lini membuyarkan semua pikirannya, ia melihat Lini yang heboh dari ujung pintu berlari menghampirinya.

"ADIK LO, RA!"

"Kenapa?"

"Dilabrak sama Dhira!"

Tiara mengerutkan keningnya. "Hah? Dhira siapa?"

"Nadhira adek kelas," jawab Lini.

"Siapa, sih?"

"Nadhira kelas 11 IPS 4!" seru Lini memperjelas.

"Nggak tau gue nggak kenal."

"Mantannya KETUA OSIS, SI DERRY!"

Lini meninggikan nadanya lagi, ia naik pitam menyambungkan otak Tiara yang lambat untuk mengerti maksudnya.

"Kenapa?"

"ADEK LO DILABRAK DI KANTIN!"

***

Pagi ini Lyodra memilih pergi ke kantin sendirian. Itu karena ia sedang tidak mood bicara dengan dua sahabatnya. Jadilah ia duduk sendirian menikmati makanannya tanpa memedulikan sindiran pedas yang sudah ia dengar sejak ia keluar dari kelas.

"Awsh...," ringis Lyodra ketika memasukan mi ke dalam mulutnya, tapi tiba-tiba rambutnya ditarik oleh seseorang dari belakang.

"Bisa sopan sedikit nggak?"

Lyodra berdiri, menatap orang di depannya dengan tatapan malas.

"Bisa sopan sedikit nggak? Cih, emang lo sendiri bisa sopan?"

Gadis dengan tag name Nadhira berlenggak mengikuti nada lawan bicaranya sambil berkecak pinggang.

"Ada apa? Gue nggak punya masalah sama lo," ketus Lyodra.

"Hallo? Lo nggak ngerasa udah punya masalah sama gue?"

Nadhira meninggikan suaranya, emosinya semakin memuncak mendengar gadis sok polos yang menurutnya menyebalkan.

"Eh, cewek yang sok cantik! Muka lo emang cantik, tapi sayang... kelakuan lo itu ternyata nggak sebanding sama muka lo yang kayak bin*t*ng, upsss."

Peri dan Sayap - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang