50. Aku Untuk Kamu

1.4K 192 295
                                    

Follow author dulu Yuk! biar kalau sewaktu-waktu author privat kalian masih bisa baca kelanjutannya hehehe.

vellnya di follow ya.

Oiya bagian ini ada tiga ribu lebih untuk kalian.

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak komentar sebanyak-banyaknya biar author lebih semangat ^°^

Target komen 350+ Bisa? Kalau bisa insyallah kalau tidak ada kendala besok update. Kalau enggak, ya, malam minggu besok saya izin libur dulu. Mau malming, eh, corona, ding. Pokoknya mau cari inspirasi dulu lah. Sebentar, wkwkwk.

Terima kasih dan

Selamat Membaca, Sahabat!

Semoga selalu suka dan ceritanya semakin nagih untuk dibaca:)

***

"Kak Tiara," panggil Lyodra saat dirinya telah sampai dan mendapati Tiara yang tengah meneriaki Lini.

Ia terdiam di ambang pintu bersama Derry yang tengah berdiri di belakangnya.

Tiara yang terpanggil pun menoleh ke arah sumber suara. Ia sedikit kaget karena tadi meluapkan semua amarahnya bahkan kalimat yang seharusnya tidak didengar oleh Adiknya-yang tidak tahu menahu mengenai masalah yang disebut-sebut telah pincang.

Melihat Lyodra yang menatap setengah nanar di koridor ambang pintu dengan wajah putih pucatnya. Tiara menduga bahwa Lyodra tidak sempat mendengar semua teriakannya tadi.

Sedetik kemudian, ia kembali menatap Lini yang masih menunduk dengan wajah yang tersembunyi di dalam rambut.

"Lo minta maaf? Gue maafin. Tapi maaf, Lin." Tiara mengusap air matanya kembali. Ia berusaha menahan emosinya agar tidak kembali meledak mengingat Lyodra yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Gue udah nggak bisa lagi sahabatan sama lo," kata Tiara pelan. Matanya sayu. Memperlihatkan dirinya yang sudah lelah dengan semua masalah yang ada, dalam hidupnya.

Lini menggeleng. "Tapi...."

"Gue udah terlanjur kecewa sama lo, Lin. Dari sejak gue tahu lo sekongkol sama Sam. Gue udah memutuskan untuk nggak mau sahabatan sama lo lagi, Lin."

"Tapi jujur, Ra. Gue nyesel udah ngelakuin ini semua. Hal yang gue duga sebelumnya bukan kayak gini... gue mau kita...."

"Gue nggak bisa, Lin," kekeh Tiara. Kemudian kedua matanya memicing tajam pada sorot Lini yang menatapnya gamang. Perlahan, ia mendekatkan dirinya ke telinga Lini agar Adiknya yang baru saja tiba- yang kini sedang mematung, tidak mendengar ucapannya.

"Gue kenal lo baik-baik. Gue harap, tugas terakhir lo sebagai teman yang baik. Lo bisa jaga semua aib gue yang lo tau, Lin."

Tiara melangkah mundur.

Sementara Lyodra, ia masih mencerna semuanya. Susah baginya untuk menangkap percekcokan yang baru saja terjadi karena ia juga baru datang.

"Apa?" tanya Tiara tanpa ekspresi saat sudah di depan Lyodra.

Lyodra menautkan alisnya. "Kakak sendiri kenapa?" tanyanya, bingung.

Peri dan Sayap - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang