Note : Udah baca sampai bagian sini, masa belum follow authornya, sih. Yuk follow vellnya dan pantengin info tentang cerita ini di instagram @lyoca.story ya!
Yuk! Peri dan Sayap bisa rame lagi, yuk. 150 deh. Ayukkk.
Yuk
yuk.
Ayuk sahabat......
Terima kasih dan Selamat Membaca!
***
Sudah ada Keisya, Lyodra, Nuca, Ola, Richard dan Ziva yang duduk di kantin paling ujung. Siapa lagi kalau bukan kantinnya Mbak Ainun. Kantin paling ramai, yang disukai banyak siswa.
Mbak berumur dua puluh tahunan itu, masih terlihat energik sekali melayani pembeli satu per satu.
Nuca yang suasana hatinya sedang buruk tadi akhirnya bisa kembali tertawa karena Richard yang tak henti-hentinya membuat guyonan. Tawa Richard memang mengundang sekali. Tak heran, ia disukai banyak orang karena cara pikirnya itu, yang bikin geleng-geleng kepala. Aneh, bukan?
Ola yang berada di samping Richard, mengedarkan pandangannya ke arah ibu kantin yang sibuk dengan layar ponselnya yang berada di ambang pintu kantin, paling ujung.
"Eh, gue jadi keinget emak gue di rumah." Ola memulai topiknya. "Kenapa, ya, nyokap gue, tuh, suka banget mainan candy crush? Bayangin woy!! Baru download satu bulan yang lalu sekarang udah level dua ribu," bebernya.
Nuca terkekeh pelan. "Beda lagi sama Bunda gue. Kalau Bunda gue sukanya mainan Pou. Katanya, kalau anak-anaknya lagi nggak di rumah bisa ganti ngurusin Pou-nya," kata Nuca terang-terangan.
"Mending nyokap lo pada. Lah, Nenek gue malah mainnya Mobile Legends sama PUBG, njir," tambah Richard, mendramatisir. "Gokil banget, kan?"
Satu meja langsung tertawa. Richard memang ada-ada saja lawakannya.
Tak lama, pesanan yang baru saja dipesan mereka akhirnya datang juga. Sebuah siomay bandung yang dibalur dengan aneka macam rasa.
"Gue jadi ke inget Nenek gue, Chard," mulai Ola lagi. "Dulu, waktu gue SD. Nenek gue pernah bawain bekal. Isinya nasi putih sama mie instan. Terus ditambahi bubur ayam. Katanya, sih, biar lengkap," lanjut Ola, menahan tawa.
"Mending Nenek lo. Lah, Nenek gue dulu bawain nasi putih, mie goreng, sama kentang goreng coba. Karbo semua, wei, gimana gue nggak gendut," papar Richard. Seketika raut wajahnya berubah menjadi kecut.
"Kalau Bunda gue beda lagi," kata Nuca. "Dulu, gue pernah dibekali nasi putih sama nasi goreng. Katanya nasi gorengnya itu lauknya," sahut Nuca.
"Hahahahahaha. Yang waktu SMP itu, ya, Nuc?"
Mereka bertiga tentu langsung tertawa mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Sedangkan, anak perempuan yang berjejer di depan mereka hanya diam saja. Tidak fokus pada obrolan mereka.
Memang, ya. Kalau laki-laki sudah ngumpul, yang perempuan pasti cuma bisa diam saja. Karena, yang laki-laki sudah terlanjur asik sendiri.
"Mereka lagi ngomongin apa, sih, Ziv?" tanya Lyodra pelan mulai penasaran.
"Gue nggak tau, gue nggak paham, gue nggak ngerti," sahutnya, bernada.
"Eh, btw. Gue habis cover lagu Tentang Kamu di youtube. Nanti, lo pada komen, ya," pinta Keisya tersenyum penuh harap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Peri dan Sayap - END
Fiksi RemajaIni kisah tentang Lyodra Margalova Kayreen, gadis berkulit putih pucat yang sukanya banyak tanya. Ini juga kisah tentang Giannuca Diradja Rilasso, laki-laki yang mengecap dirinya sebagai sayap pelindung untuk perinya, Lyodra. * Sudah siap baca cerit...