32. Tentang Malam Ini

2.9K 302 168
                                    

Jangan lupa vote dan ramaikan komentar disetiap paragraf!💜🧡

Jangan lupa vote dan ramaikan komentar disetiap paragraf!💜🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini adalah malam yang sangat indah. Malam di mana aku dan kamu bisa berpegangan tangan. Melepas penat, tertawa bersama dan berjalan sejajar dengan perasaan yang bahagia.


***

Malam yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Jam dinding menunjukkan pukul 18.45. Nuca menyisir rambutnya lalu memakai jaketnya dan langsung mengambil kunci mobil untuk pergi menjemput Lyodra.

Di tempat lain, Lyodra sudah bolak-balik sepuluh kali menatap dirinya di cermin kaca yang memperlihatkan dirinya dengan baju bewarna putih, celana panjang, juga tas sling bag bewarna hitam. Sedikit-dikit ia membenarkan ikat rambutnya. Lalu, memoles bibirnya dengan liptint bewarna merah darah.

Lyodra turun ke bawah, duduk di sofa untuk menunggu Nuca. Edi yang baru saja lewat, ikut duduk di atas sofa. "Nanti, Papa titip kerak telor, ya, yang pedes," pesan Edi.

Lyodra tersenyum. "Papa ganteng banget malam ini...," rayu Lyodra dengan senyum manisnya yang dibuat-buat. "Minta uang jajan buat malam mingguan dong, Pa...."

Edi merogoh dompetnya. "Nih, buat satu minggu." Edi mengeluarkan lembaran kertas merah sebanyak dua lembar. "Ih, Papa dari kemarin kasih uang dikit banget. Besok-besok kalau Papa kasih jatah mending bulanan aja daripada mingguan," gerutu Lyodra yang merasa tertekan karena uang sakunya terlalu sedikit.

"Sejak kapan anak Papa jadi materialistic?" tanya Edi geleng-geleng kepala.

"Iya deh, iya. Terima kasih banyak Papaku yang ganteng. Lyodra anak yang penurut, kok, serius deh... nggak pernah beli macem-macem. Udah cantik, pinter, hemat, rajin menabung...."

Edi menjulurkan lidahnya. "Prettt...," ledek Judika pada anaknya.

Beberapa menit kemudian, suara klakson mobil terdengar berat di depan rumah. Lyodra lalu membuka gerbang untuk menghampiri mobil Nuca.

Nuca sedikit membuka kaca jendela mobilnya. "Pamit, Om!" teriak Nuca yang langsung melajukan mobilnya menuju Pasar Malam.

***

Malam minggu adalah tempat di mana semua orang melepas penat untuk mencari kesenangan. Kelap-kelip jalanan semakin menghiasi ingar-bingar malam kota Jakarta yang padat ini.

Lampu merah di depan membuat pengendara mengalami kemacetan panjang karena ramainya jalanan menuju tempat tujuan.

Lyodra sendiri sedari tadi tidak bisa berhenti menoleh ke kanan dan ke kiri melihat pengendara-pengendara yang sedang berusaha menyalip, menerobos, dan lain sebagainya yang membuat dirinya bergidik ngeri sendiri.

Peri dan Sayap - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang